Analisis Kelayakan Usaha Setelah Adanya Kompensasi

menunjukkan bahwa NPV = 0, maka proyek pertambangan tersebut dapat dinilai menguntungkan. Nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 25. nilai tersebut mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan oleh perusahaan tersebut adalah sebesar 25. Nilai payback period yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar 6.55. Payback period merupakan salah satu metode dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain Husnan dan Suwarsono 2000. Nilai PP sebesar 6.55 dalam perhitungan menunjukkan bahwa modal perusahaan tambang yang diteliti hanya perlu menjalankan usaha selama 6.55 tahun atau selama 6 tahun dan 7 bulan untuk mendapat pengembalian modal usaha.

9.2.5 Analisis Kelayakan Usaha Setelah Adanya Kompensasi

Jika kompensasi untuk masyarakat dianggap tidak ada karena rata-rata keuntungan yang diperoleh setiap kepala keluarga lebih besar dari kerugian rata- rata yang harus ditanggung masyarakat. Walaupun begitu, responden yang merasakan manfaat dari pertambangan tidak sampai setengah dari responden. Sebagian besar responden yang merasakan manfaat kegiatan pertambangan adalah hanya warga yang tinggal di pinggir jalan, di sekitar perusahaan-perusahaan tambang. Faktanya, lebih banyak warga yang tempat tinggalnya tinggal di dalam gang kecil, bukan di pinggir jalan. Biaya kompensasi kerusakan jalan untuk kecamatan sebesar Rp 90 000 000 000. Biaya tersebut merupakan tota biaya yang harus dikeluarkan oleh seluruh pelaku tambang bahan galian C di Kecamatan Rumpin. Jumlah seluruh pelaku tambang di Kecamatan Rumpin adalah 39. Bila dibagi dengan angka tersebut, maka biaya kompensasi yang harus dikeluarkan setiap perusahaan adalah sebesar Rp 2 307 692 307.69. Seharusnya perusahaan dengan skala berbeda, membayar kompensasi dengan jumlah yang berbeda. Akan tetapi, karena skala produksi perusahaan tidak diketahui skala produksi diasumsikan sama, maka besarnya biaya kompensasi yang harus dikeluarkan perusahaan diasumsikan sama. Bila besaran kompensasi tersebut dimasukkan dalam perhitungan kelayak usaha dengan menggunakan tiga skenario, maka didapatkan hasil kelayakan usaha seperti pada tabel 18. Selain kompensasi, perusahaan juga harus membayar biaya reklamasi sebesar Rp 323 330 594 selama 14 tahun waktu reklamasi. Tabel 14. Kriteria Kelayakan Usaha Setelah Adanya Kompensasi Suku Bunga Kriteria Kelayakan Finansial 12.51 5.75 5.42 NPV Rp 14 776 162 685 120 098 734 934 125 297 324 561 Net BC 1.03 1.50 1.54 IRR 14 21 22 Payback Period 5.20 7.07 7.13 Sumber : Olahan Peneliti 2012 Tingkat diskonto 12.51, NPV diperoleh pada usaha pertambangan andesit bernilai positif dengan nilai Rp 14 776 162 685. berdasarkan kriteria investasi, maka usaha tersebut dinyatakan layak karena memiliki nilai NPV0. Menurut perhitungan, Net BC bernilai 1.03. nilai Net BC tersebut yang lebih besar dari nol menunjukkan bahwa NPV = 0, maka proyek pertambangan tersebut dapat dinilai menguntungkan. Nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 14. nilai tersebut mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan oleh perusahaan tersebut adalah sebesar 14. Nilai payback period yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar 5.20. Payback period merupakan salah satu metode dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain Husnan dan Suwarsono 2000. Nilai PP sebesar 5.20 dalam perhitungan menunjukkan bahwa modal perusahaan tambang yang diteliti hanya perlu menjalankan usaha selama 5.20 tahun atau selama 5 tahun 3 bulan untuk mendapat pengembalian modal usaha. Jika menggunakan suku bunga deposito dan suku bunga Bank Indonesia, perusahaan masih dapat dikatakan layak secara finansial. Jika menggunakan tingkat suku bunga BI sebesar 5.75, NPV diperoleh pada usaha pertambangan andesit bernilai positif dengan nilai Rp 120 098 734 934. berdasarkan kriteria investasi, maka usaha tersebut dinyatakan layak karena memiliki nilai NPV0. Menurut perhitungan, Net BC bernilai 1.50. Nilai Net BC tersebut yang lebih besar dari nol menunjukkan bahwa NPV = 0, maka proyek pertambangan tersebut dapat dinilai menguntungkan. Nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 21. nilai tersebut mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan oleh perusahaan tersebut adalah sebesar 21. Nilai payback period yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar 7.07. Payback period merupakan salah satu metode dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain Husnan dan Suwarsono 2000. Nilai PP sebesar 7.07 dalam perhitungan menunjukkan bahwa modal perusahaan tambang yang diteliti hanya perlu menjalankan usaha selama 7.07 tahun atau selama 7 tahun 1 bulan untuk mendapat pengembalian modal usaha. Jika menggunakan tingkat suku bunga deposito sebesar 5.42, NPV diperoleh pada usaha pertambangan andesit bernilai positif dengan nilai Rp 125 297 324 561. berdasarkan kriteria investasi, maka usaha tersebut dinyatakan layak karena memiliki nilai NPV0. Menurut perhitungan, Net BC bernilai 1.54. nilai Net BC tersebut yang lebih besar dari nol menunjukkan bahwa NPV = 0, maka proyek pertambangan tersebut dapat dinilai menguntungkan. Nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 22. Nilai tersebut mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan oleh perusahaan tersebut adalah sebesar 22. Nilai payback period yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar 7.13. Payback period merupakan salah satu metode dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain Husnan dan Suwarsono 2000. Nilai PP sebesar 7.13 dalam perhitungan menunjukkan bahwa modal perusahaan tambang yang diteliti hanya perlu menjalankan usaha selama 7.13 tahun atau selama 7 tahun dan 2 bulan untuk mendapat pengembalian modal usaha.

9.2.6 Perbandingan Analisis Kelayakan Usaha Sebelum dan Setelah