karena beberapa perusahaan bertaraf internasional di Rumpin anggota AKPI belum menyanggupi. Dampak negatif terhadap lingkungan hidup rata-rata hanya
dapat pulih dalam jangka waktu yang relatif lama. Untuk mengatasi dampak negatif pertambangan, pemerintah menerapkan instrumen yang disebut
performance bond atau jaminan pelaksanaan.
Melalui penerapan performance bond diharapkan pelaku ekonomi dapat turut serta menjaga kelestarian lingkungan. Penerapan jaminan pelaksanaan akan
digunakan sebagai jaminan bahwa pelaku usaha pertambangan akan melakukan perbaikan lingkungannya akibat dampak negatif dari seluruh kegiatan
pertambangan. Akan tetapi perlu adanya penelitian tentang penerapan performance bond
dalam proyek pertambangan bahan galian C. Oleh karena pentingnya analisis penerapan performance bond terhadap kegiatan
pertambangan, maka diperlukan penelitian mengenai hal tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
Semua aktivitas manusia dalam mengelola SDAL memiliki dampak positif bagi pemenuhan kebutuhan keluarga hingga peningkatan pertumbuhan ekonomi
negara. Aktivitas pertambangan bahan galian C yang merupakan bahan galian yang tidak termasuk dalam bahan galian yang strategis dan vital memiliki dampak
positif. Namun, pertambangan juga mengakibatkan dampak negatif terhadap masyarakat sekitar kegiatan pertambangan dan terhadap lingkungan hidup. Perlu
diketahui apakah manfaat atau kerugian yang lebih besar dirasakan oleh masyarakat. Pemerintah sebagai pengelola barang publik bahan galian C
membuat regulasi mengenai ekstraksinya. Perlu adanya analisis regulasi
pemerintah terkait penerapan performance bond. Selain regulasi, untuk mengadakan reklamasi perlu adanya perhitungan berapa luas lahan yang harus
direklamasi dalam kondisi-kondisi tertentu. Analisis kelayakan finansial perusahaan juga harus diperhitungkan, baik sebelum maupun setelah perusahaan
tersebut mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan reklamasi lahan pasca tambang dan kompensasi kepada masyarakat. Keadaan tersebut membuat
beberapa rumusan masalah, yaitu: 1.
Berapakah manfaat dan kerugian dari pertambangan bahan galian C ? 2.
Bagaimana analisis regulasi pemerintah terkait penerapan performance bond
di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat ? 3.
Bagaimanakah restorasi yang dapat dilakukan oleh pemilik usaha pertambangan dengan metode Habitat Equivalency Analysis ?
4. Apakah proyek pertambangan dapat dikatakan layak secara finansial
sebelum dan setelah ditambah biaya kompensasi ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi manfaat dan kerugian dari pertambangan bahan galian C.
2. Menganalisis regulasi pemerintah terkait penerapan performance bond di
Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. 3.
Menganalisis restorasi yang dapat dilakukan oleh pemilik usaha pertambangan dengan metode Habitat Equivalency Analysis HEA.
4. Menganalisis kelayakan finansial proyek pertambangan sebelum dan
setelah ditambah biaya kompensasi.
1.4 Manfaat Penelitian