Arus Pengeluaran Analisis Finansial Usaha Pertambangan

k. Komputer yang ada di perusahaan sebanyak sepuluh unit diperkirakan memiliki umur ekonomi sekitar tujuh tahun. Pada akhir tahun proyek, nilai sisa ekonomi dua tahun komputer adalah sebesar Rp 10 000 000. l. Tanah seluas 49.48 ha setelah kegiatan tambang selesai, akan menjadi lahan yang tidak subur. Selain itu, tanah tersebut juga sebagian besar sudah tidah dapat dijadikan lahan pertambangan bahan bahan galian C.

9.2.2 Arus Pengeluaran

Arus pengeluaran pada usaha pertambangan dibagi menjadi dua, yaitu biaya investasi dan biaya operasional. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. 1. Biaya Investasi Biaya investasi yang dikeluarkan perusahaan tambang dikeluarkan pada awal kegiatan dan dapat dikeluarkan pada beberapa tahun setelah proyek berjalan untuk memperoleh manfaat kemudian. Biaya investasi terdiri dari empat komponen. Biaya investasi yang pada umumnya dikeluarkan oleh suatu usaha dapat dilihat pada Tabel 16. Proyek pertambangan yang diteliti, memiliki beberapa benda investasi. Investasi yang dimiliki yaitu excavator, dump truck, crusher, pompa air, grader, loader, sekop, drum, trolley, cangkul, bangunan, meja, kursi, lampu, mesin fotokopi, komputer, sofa, meja besar, AC, tanah. Total seluruh investasi sebesar Rp 148 838 045 816. Tabel 12. Komponen Biaya Investasi No. Komponen StrukturJenis Biaya 1 Tanah Pembelian tanah dan land clearing, Sewa lahan dibayarkan sekaligus di tahun awal HGU 2 Gedung dan prasarana Pembangunan gedung, kantor atau sewa tempatgedung yang dibayarkan sekaligus di tahun awal 3 Mesin dan peralatan Pembelian mesin dan peralatan utama 4 Peralatan kantor Komputer, alat elektronik, dan meubel 2. Biaya Operasional Biaya operasional termasuk semua biaya produksi, pemeliharaan, dan lainnya yang menggambarkan pengeluaran untuk menghasilkan produksi yang digunakan bagi setiap proses produksi dalam satu periode kegiatan produksi. Biaya operasional terdiri dari dua komponen utama yakni, biaya variabel dan biaya tetap. a. Biaya variabel Biaya variabel yaitu biaya yang besar kecilnya selaras dengan perkembangan produksi atau penjualan setiap tahun satu satuan waktu. Contoh biaya variabel yaitu: 1. Bahan baku : bahan mentah atau bahan setengah jadi yang diperlukan untuk diproses menjadi barang jadi sebagai produk akhir dari bisnis. Dalam penelitian ini, bahan baku tidak termasuk biaya operasional. 2. Sarana produksi : sarana pendukung kegiatan produksi yang dipakai yaitu, bahan peledak. 3. Bahan pembantu : berbagai bahan atau barang yang diperlukan untuk memperlancar proses produksi, seperti Bahan Bakar Minyak BBM dalam hal ini solar. 4. Upah tenaga kerja: upah untuk tenaga kera tidak tetap dalam proses produksi. Upah tenaga kerja yang ada terbagi menjadi dua yaitu upah pegawai tetap dan upah pegawai kontrak. b. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh perkembangan jumlah produksi atau penjualan dalam satu tahun satu satuan waktu. Contoh biaya tetap proyek dalam penelitian ini yaitu, listrik, pembabatan lahan, penyiraman jalan sekitar tambang, dan kegiatan CSR.

9.2.3 Biaya Pemilikan dan Operasi Alat Besar