ekonomi dan budaya masyarakat. Perubahan tata guna tanah, perubahan kepemilikan tanah, masuknya pekerja, dan lain-lain. Pengelolaan dampak
pertambangan terhadap lingkungan bukan untuk kepentingan lingkungan itu sendiri tetapi juga untuk kepentingan manusia Nurdin, dkk, 2000.
2.2 Performance Bond
Performance dan Bond system merupakan sejumlah uang yang diserahkan
di muka kepada pemerintah oleh pelaku ekonomi apabila aktivitas ekonomi yang dilakukan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup
dan kelestarian SDA.
4
Uang tersebut dapat diambil kembali setelah dinyatakan oleh pihak yang berwenang bahwa aktivitas ekonomi tersebut tidak menimbulkan
dampak negatif. Obyek dari performance bond adalah barang serta jasa lingkungan hidup hutan, udara, air yang dapat terkena dampak polutif atau
ekstraktif dari suatu kegiatan ekonomi. Contohnya: reklamasi tanah, manajemen hutan biasanya hutan produksi, kecelakaan lingkungan hidup tumpahnya
minyak di laut. Mekanisme yang terdapat pada performance bond yaitu: 1.
Memperhitungkan biaya sosial dari kerusakan lingkungan hidup yang mungkin terjadi
2. Meminta pelaku ekonomi untuk mendepositokan sejumlah uang sesuai
dengan biaya tersebut kepada pemerintah atau pihak lain yang ditunjuk pemerintah
4 Laporan interim: Draft rencana aksi strategis. ESP-Environmental Support Programme Danida
3. Apabila terjadi kerusakan, telah tersedia dana untuk merestorasi lingkungan
hidup dan SDA sehingga instrumen ini tidak sangat bergantung kepada kegiatan monitoring
Pemerintah sebagai lembaga yang memimpin negara memiliki peran terhadap berbagai bidang, termasuk dalam Performance Bond. Peran Pemerintah
dalam penerapan Performance Bond adalah: 1.
Melakukan sosialisasi pengimplementasian sistem bond 2.
Menentukan standar baku lingkungan hidup yang diharapkan 3.
Meregulasikan pengimplementasian sistem bond Performance bond
diterapkan di sektor pertambangan Minyak dan Gas Bumi Migas dan beberapa bahan galian lain. Pada pertambangan Migas bahkan
telah diatur kapan pemilik pertambangan harus menyerahkan dana jaminan pelaksanaan, yaitu dalam Peraturan Menteri ESDM No 35 Tahun 2008 Tentang
Tata Cara Penetapan Dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi. Bab VI pasal 41 ayat 2 menyebutkan, jaminan pelaksanaan wajib diserahkan kepada
Direktur Jenderal Dirjen paling lambat pada saat penandatanganan kontrak kerja sama.
Pada ayat 5 dinyatakan bahwa peserta lelang wilayah kerja atau penawaran langsung wilayah kerja yang telah menandatangani kontrak kerja sama yang tidak
dapat memenuhi kewajibannya melaksanakan komitmen tiga tahun pertama masa eksplorasi firm commitment, atau komitmen dua tahun pertama masa eksploitasi
dan kewajiban keuangan lainnya berdasarkan kontrak kerja sama. Berdasarkan pemberitahuan dari Badan Pelaksana, Dirjen akan mencairkan Jaminan Pelak-
sanaan dan wajib disetorkan ke kas negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP.
Jaminan reklamasi diawali dengan perencanaan reklamasi tambang yang dibuat oleh perusahaan tambang terkait. Perusahaan memperkirakan rencana
persentase reklamasi yang dapat dilakukan setelah memperhitungkan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Besarnya dana jaminan reklamasi tersebut
tergantung pada besarnya biaya reklamasi langsung dan tidak langsung. Biaya langsung jaminan reklamasi terdiri dari:
1. Biaya pembongkaran bangunan dan sarana penunjang yang sudah tidak
digunakan 2.
Reklamasi tapak bekas tambang, fasilitas pengolahan dan pemurnian, serta fasilitas penunjang
3. Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun B3 dan limbah B3
4. Pemeliharaan dan perawatan
5. Pemantauan
6. Aspek sosial, budaya, dan ekonomi
Sedangkan biaya tidak langsung dilihat dari: 1.
Mobilisasi dan demobilisasi 2.
Perencanaan kegiatan 3.
Administrasi dan keuntungan pihak ketiga sebagai kontraktor pelaksana penutupan tambang
4. Supervisi
Penyusunan rencana reklamasi tersebut diajukan setiap lima tahun sekali, kepada Menteri, Gubernur atau BupatiWalikota untuk dinilai. Penilaian
dilakukan paling lambat 30 hari sejak diserahkannya rencana reklamasi. Luaran dari penilaian tersebut berupa disetujui atau tidaknya rencana kegiatan
pertambangan tersebut. Jika rencana belum disetujui, perusahaan tambang dapat memperbaiki rencana reklamasi tersebut. Apabila dalam jangka waktu 30 hari
pihak penilai tidak memberikan informasi tentang hasil penilaian, maka pengusaha tambang diasumsikan disetujui usahanya dan dapat menjalankan
usahanya. Setelah kegiatan pertambangan berjalan, perusahaan wajib menyusun
rencana reklamasi setiap lima tahun dan menyerahkannya kepada pihak penilai. Pada umur proyek yang kurang dari lima tahun, rencana reklamasi disusun sesuai
umur proyek tambang. Setelah seluruh kegiatan penambangan berakhir, perusahaan diwajibkan untuk menutup proyek paling lambat setelah satu bulan
proyek pertambangan berakhir. Setelah penutupan proyek, laporan penutupan pertambangan harus dibuat oleh perusahaan.
Jaminan reklamasi dapat dicairkan dan dikembalikan apabila reklamasi telah dilaksanakan. Pengembalian Jaminan Reklamasi dengan ketentuan sebagai
berikut : a.
Pengembalian 60 enam puluh perseratus dari besaran Jaminan Reklamasi apabila telah selesai melaksanakan penatagunaan lahan yang dilakukan sesuai
dengan peruntukannya sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Reklamasi yang telah disetujui.
b. Pengembalian 80 delapan puluh perseratus dari besaran Jaminan
Reklamasi apabila telah selesai melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada poin a dan telah selesai melaksanakan pekerjaan:
a. revegetasi
b. pencegahan dan penanggulangan air asam tambang;
c. pekerjaan sipil; danatau
d. kegiatan reklamasi lainnya, sebagairnana ditetapkan dalam Rencana
Reklamasi yang disetujui. Pengembalian 100 seratus persen dari besaran Jaminan Reklamasi
setelah kegiatan reklamasi memenuhi kriteria keberhasilan reklamasi sebagaimana tercantum pada Lampiran V Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral
No. 18 tahun 2008 Tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Setiap penerapan jaminan lingkungan hidup performance bond telah memiliki mekanisme yang
diatur dalam beberapa aturan pemerintah, yaitu:
Perusahaan menyusun rencana reklamasi dan rencana penutupan tambang
Disetujui Tidak disetujui
Penilaian oleh Menteri, Gubernur atau BupatiWalikota paling lambat selesai pada 30 hari.
Mengajukan perubahan rencana reklamasi.
Disetujui oleh Menteri, Gubernur atau BupatiWalikota.
Pelaksanaan reklamasi. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan reklamasi
sampai tahap ini dilakukan berulang hingga ditutup. Penutupan tambang paling lambat satu bulan setelah
semua kegiatan penambangan berakhir.
Perusahaan menyampaikan laporan penutupan tambang.
Perusahaan membuat permohonan pencairan dana jaminan reklamasi. Evaluasi
Pencairan jaminan reklamasi persentase pengembalian sesuai
Permen. ESDM pasal 31. Jaminan reklamasi mencukupi
semua biaya reklamasi. Jaminan reklamasi tidak
mencukupi biaya reklamasi. Perusahaan harus menutupi sisa
biaya reklamasi.
Sumber: Peraturan Menteri ESDM No.18 Tahun 2008, Diolah Peneliti 2012
Gambar 2. Mekanisme Penerapan Jaminan Reklamasi Pertambangan
2.3 Penelitian Terdahulu