Tahap Masukan Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran

4 Serbuan waralaba asing yang akan mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Hal ini terkait dengan persepsi sebagian besar masyarakat yang menganggap produk asing lebih baik mutunya dan merupakan prestise bila mengkonsumsi makanan asing. 5 hambatan masuk industri ini rendah dikarenakan siapa saja yang memiliki keinginan dan kemampuan dapat membuka atau mendirikan usaha restoran. Hal ini yang menyebabkan julah usaha restoran selalu meningkat.

6.4 Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran

Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi tiga tahapan yaitu tahap masukan, tahap pencocokan dan tahap pengambilan keputusan.

6.4.1 Tahap Masukan

Tahap masukan merupakan tahap untuk memasukkan hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis dan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan akan disusun kedalam matriks IFE. Hasil analisis dan identifikasi kodisi internal dan eksternal berupa peluang dan ancaman akan disusun kedalam matriks EFE.

1. Analisis Matriks IFE

Matriks IFE menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuesioner Manajer Operasional dari Pecel Lele Lela Bogor dan beberapa orang karyawannya. Tabel 9 menunjukkan matriks IFE yang menganalisis 11 faktor sukses kritis yang terdiri dari delapan kekuatan dan tiga kelemahan. Tabel 9 . Hasil Analisis Matriks IFE Sumber:Pecel Lele Lela Bogor, 2011 Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada Tabel 9, menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama perusahan adalah lokasi restoran yang cukup strategis dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,234 hal ini dikarenakan pemilihan tempat yang sudah tepat. Lokasi pecel lele lela sangat strategis sehingga mudah dijangkau, selain itu lokasi pecel lele lela juga berdekatan dengan tempat tempat makan lain seperti bogor permai, burger klenger dan ruko lain seperti salon, toko buah dan lain-lain sehingga dapat menarik minat konsumen. Kelemahan utama dari Pecel Lele Lela Bogor adalah kurangnya kegiatan promosi dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,069 hal ini dikarenakan promosi yang dilakukan belum optimal yaitu hanya melalui media facebook dan dari mulut ke mulut saja. Hal ini menunjukkan bahwa Pecel Lele Lela Bogor memiliki posisi internal yang kuat karena telah mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan cukup baik.

2. Analisis Matriks EFE

Matriks EFE menggambarkan kondisi eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihitung berdasarkan bobot yang diambil Faktor Internal Bobot Rating Skor 1.Kelezatan cita rasa makanan 0,050 3 0.150 2.Lokasi cukup strategis 0.078 3 0.234 3.Bahan baku murni lokal 0,054 3 0.162 4.Mutukualitas produk terjaga 0,050 4 0.200 5.Terdapat potongan harga khusus 0,067 3 0.201 6.Merupakan pelopor pecel lele modern 0,063 3 0.189 7.Memiliki layanan delivery order 0,054 3 0.162 8.Area parkir memadai 0,063 3 0.189 9.Kurangnya kegiatan promosi 0,069 1 0.069 10.Menu yang di sajikan kurang variatif 0,083 1 0.083 11.Belum memiliki sertifikasi halal dari BPOM 0,081 1 0.081 Total 1.000 27 2.551 kuesioner dari satu orang yaitu Manajer Operasional dari Pecel Lele Lela Bogor. Tabel 10 menunjukkan matriks EFE yang menganalisis 12 faktor sukses kritis yang terdiri dari enam peluang dan enam ancaman. Tabel 10 . Hasil Analisis Matriks EFE Faktor Eksternal Bobot Rating Skor 1.Letak kota Bogor yang strategis 0.076 4 0.304 2.Laju pertumbuhan penduduk kota Bogor 0.076 4 0.304 3.Perubahan gaya hidup masyarakat 0.087 4 0.348 4.Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 0.061 4 0.244 5.Daya tawar menawar pemasok rendah 0.057 3 0.171 6.Perkembangan kemajuan teknologi 0.061 4 0.244 7.Tingkat persaingan dalam industri restoran tinggi 0.098 1 0.098 8.Serbuan waralaba asing 0.102 2 0.204 9.Kenaikan harga bahan baku 0.053 2 0.106 10.Banyaknya produk substitusipengganti 0.091 2 0.182 11.Kekuatan tawar-menawar konsumen tinggi 0.114 1 0.114 12.Hambatan masuk industri rendah 0.125 2 0.250 Total 1.000 35 2.713 Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel 10 menunjukkan bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah perubahan gaya hidup masyarakat yang cenderung makan di luar rumah dan mulai beralih ke makanan-makanan yang yang lebih alami, dengan perolehan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,348 sedangkan ancaman utama adalah tingkat persaingan dalam industri restoran tinggi dengan semakin banyaknya pertumbuhan rumah makan yang menyajikan berbagai hidangan terutama ikan lele sehingga menjadi penghambat pertumbuhan restoran pecel lele lela dengan perolehan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,098. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 10 maka dapat diperoleh total bobot skor sebesar 2.713. Hal ini menunjukkan bahwa Pecel Lele Lela Bogor telah mampu merespon faktor eksternal dan memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman.

6.4.2 Tahap Pencocokan