Segmentation, Targetting dan Positioning

VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal merupakan tahap untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan dalam menghadapi persaingan. Lingkungan internal dapat diamati dengan menggunakan pendekatan fungsional. Restoran Pecel Lele Lela telah menyusun suatu strategi yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan, meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan di pasar yang kompetitif. Restoran Pecel Lele Lela menggunakan bauran pemasaran yang terdiri dari kombinasi akan produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik. Berikut ini merupakan strategi pemasaran yang telah diterapkan restoran Pecel Lele Lela di Bogor yang dilihat dari unsur pemasaran segmentation, targetting dan positioning dan bauran pemasaran 7P.

6.1.1 Segmentation, Targetting dan Positioning

1. Segmentation

Menentukan segmentasi pasar merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh unit usaha dalam memasuki pasar yang kompetitif. Menurut Kotler 1997, segmentasi merupakan proses membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah. Mensegmentasi pasar, perusahaan harus memperhatikan kebutuhan pelanggan, keinginan pelanggan dan manfaat yang dicari oleh pelanggan. Segmentasi pasar yang dilakukan oleh restoran Pecel Lele Lela di Bogor didasarkan pada aspek demografik, psikografik dan tingkah laku management pecel lele lela Bogor. Segmentasi demografik merupakan suatu proses membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel, seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan agama, ras dan kebangsaan Kotler dan Armstrong, 1997. Faktor demografik merupakan dasar yang paling penting dalam membuat segmen kelompok pelanggan karena kebutuhan dan keinginan konsumen serta tingkat penggunaan sering kali erat kaitannya dengan variabel demografik. Memasarkan produk, berdasarkan segmentasi demografik, Pecel Lele Lela memilih siklus kehidupan keluarga, yaitu muda, menikahbelum menikah, sudah mempunyai anakbelum mempunyai anak. Restoran Pecel Lele Lela memilih siklus kehidupan keluarga karena dalam suatu keluarga terdiri dari pria maupun wanita, dengan pekerjaan dan pendidikan berbeda satu sama lain. Selain itu, dalam suatu keluarga juga mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda akan suatu produk. Oleh karena itu, untuk menarik konsumen, restoran Pecel Lele Lela di Bogor menawarkan produk-produk yang dapat dimikmati oleh seluruh anggota keluarga baik ayah, ibu maupun anak, seperti, lele fillet, lele saos padang, lele saos tiram, lele asam manis, lele lada hitam, lele sambal afrika dan sebagainya. Menurut Kotler dan Armstrong 1997, segmentasi psikografik merupakan proses membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakterikstik kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian. Berdasarkan aspek psikografik, segmentasi yang dipilih oleh restoran Pecel Lele Lela adalah kelas sosial dan gaya hidup. Restoran Pecel Lele Lela tertarik pada kelas sosial karena orang di dalam kelas sosial tertentu cenderung memperlihatkan perilaku pembelian yang sama. Selain itu, minat manusia dalam mengkonsumsi suatu barang juga sangat dipengaruhi oleh gaya hidupnya dan barang yang mereka beli mencerminkan gaya hidup tersebut. Oleh karena itu, restoran Pecel Lele Lela menawarkan produk yang bisa masuk ke semua kalangan. Segmentasi tingkah laku merupakan proses pengelompokkan berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu barang Kotler dan Armstrong, 1997. Berdasarkan segmentasi tingkah laku restoran Pecel Lele Lela di Bogor memilih manfaat yang di cari oleh konsumen. Manfaat dari suatu barang tersebut dapat dilihat dari empat segmen, yaitu ekonomi, kesehatan, kosmetik dan rasa. Oleh karena itu, restoran Pecel Lele Lela di Bogor menawarkan produk yang berkualitas dan pelayanan yang baik yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh konsumen yang datang ke restoran Pecel Lele Lela di Bogor.

2. Targetting

Setelah mengidentifikasi dan mengklasifikasikan segmentasi pasar, langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh restoran Pecel Lele Lela di Bogor adalah menentukan sasaran pasar. Menurut Kotler dan Armstrong 1997, Mentargetkan pasar adalah suatu proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki. Menentukan sasaran pasar, restoran Pecel Lele Lela harus memperhatikan tiga faktor, diantaranya adalah ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik struktural segmen, serta sasaran dan sumber daya dari restoran Pecel Lele Lela di Bogor. Pentargetan pasar restoran Pecel Lele Lela di Bogor harus memperhatikan permintaan dari setiap segmen, biaya yang dikeluarkan untuk melayani segmen dan biaya produksi atas barang dan jasa yang ditawarkan oleh restoran Pecel Lele Lela di Bogor. Berdasarkan segmentasi yang dipilih oleh restoran Pecel Lele Lela di Bogor, bahwa target pasar utama adalah semua kalangan.

3. Positioning

Setelah mengetahui segmen mana yang akan dimasuki, restoran Pecel Lele Lela di Bogor harus dapat menentukan posisi apa yang akan ditempati dalam segmen tersebut. Menurut Kotler dan Armstrong 1997, memposisikan pasar merupakan suatu proses mengatur agar suatu produk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan dikehendaki relatif terhadap produk pesaing dibenak konsumen sasaran. Restoran Pecel Lela di Bogor dalam mencapai tujuannya, memposisikan restorannya sebagai tempat yang menawarkan sajian menu olahan ikan lele dan ayam yang berkualitas dengan harga yang terjangkau untuk segmen yang dipilih, yaitu keluarga dan bukan keluarga. Selain itu, restoran Pecel Lele Lela di Bogor juga memposisikan restorannya sebagai restoran yang memberikan pelayanan yang baik untuk para konsumennya sehingga konsumen akan merasa nyaman apabila berada di restoran Pecel Lele Lela di Bogor.

6.1.2 Bauran Pemasaran