stage, tahap pencocokan matching stage, tahap keputusan decision stage dengan menggunakan alat analisis yang terdiri dari matriks IFE, EFE, SWOT dan
QSPM David 2006. Rancangan implementasinya dalam bentuk tabel action plan yang diperoleh dari urutan prioritas strategi hasil matriks QSPM dan diskusi
dengan pihak manajemen perusahaan.
4.4.1 Tahap Input Input Stage
Tahap input dalam kerangka kerja pada penelitian ini terdiri dari matriks IFE dan EFE. Matriks input berhubungan dengan tingkat kepentingan relatif dari
faktor-faktor peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dari hasil analisis lingkungan internal dan eksternal. Informasi yang berasal dari tahap input ini
memberikan informasi dasar untuk matriks di tahap pencocokan dan tahap keputusan.
4.4.1.1 Analisis Lingkungan Eksternal
Tujuan dari analisis lingkungan eksternal adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman
yang harus dihindari. Lingkungan eksternal eksternal forces menurut David 2009 terbagi dalam dua kelompok besar yang saling terkait yaitu lingkungan
jauh dan lingkungan operasi. Analisis kekuatan industri dilakukan untuk menganalisis persaingan dengan menggunakan Model Lima Kekuatan Porter.
Menurut Porter hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan yaitu persaingan antar perusahaan sejenis, kemungkinan
masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk distribusi, kekuatan tawar menawar pemasok dan kekuatan tawar menawar pembeli. Alat bantu untuk
menganalisis peluang dan ancaman yang terjadi akibat pengaruh dari faktor-faktor lingkungan eksternal dapat dilihat pada Tabel 4.
4.4.1.2 Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal adalah segala sesuatu yang dimiliki perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan. Secara pendekatan
fungsional lingkungan internal perusahaan terdiri dari pasar dan pemasaran,
Keuangan, dan Akutansi, Kegiatan Produksi Operasi, Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Informasi.
Agar posisi produk sesuai dengan yang diharapkan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain: pangsa pasar, pelayanan purna jual, kepemilikan
informasi tentang pasar, pengendalian distributor, kondisi satuan kerja pemasaran, promosi, harga produk, loyalitas pelanggan dan kebijakan produk baru.
4.4.1.3 Matriks IFE dan EFE
Setelah melakukan analisis eksternal dan internal maka hasilnya dimasukkan kedalam matriks EFE dan IFE. Matriks EFE ditujukan untuk
merangkum dan mengevaluasi informasi mengenai peluang dan ancaman dari analisis faktor eksternal. Matriks IFE ditujukan untuk meringkas dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dari analisis faktor internal dalam area fungsional bisnis David 2006. Matriks EFE dan IFE dibuat dengan lima
tahapan : 1 Identifikasi dan mendaftarkan faktor-faktor eksternal utama peluang dan
ancaman serta internal utama kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan. Pada matriks IFE dan EFE harus memasukkan 10 hingga 20
faktor utama. Jumlah faktor tidak memiliki pengaruh terhadap kisaran skor pembobotan karena bobot berjumlah 1,0.
2 Penentuan bobot setiap variabel dilakukan dengan mengajukan identifikasi faktor strategis internal dan eksternal tersebut kepada pihak manajemen yang
menetukan kebijakan perusahaan dengan menggunakan metode “paired comparison” David 2006. Metode ini digunakan untuk memberikan
penilaian berupa bobot terhadap setiap faktor penentu internal dan eksternal. Penilaian bobot setiap faktor dengan nilai total mulai dari 0,0 tidak penting
sampai 1,0 paling penting. Setiap variabel digunakan skala 1, 2 dan 3 untuk menentukan bobot. Skala yang digunakan untuk menentukan bobot adalah :
1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Lebih jelasnya rancangan bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4 . Penilaian Bobot Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
Faktor Penentu A
B C
D E
… Total
Bobot A
B C
… Total
Sumber: David, 2006
Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :
=
∑
Dimana : a
i
= bobot variabel ke-i n = jumlah varibel
i = 1,2,3,…,n X
i
= nilai varibel ke-i
3
Penentuan rating peringkat untuk setiap faktor eksternal dan internal kunci. Penentuan rating dilakukan terhadap variabel-variabel dari hasil analisis
situasi perusahaan. Mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi perusahaan digunakan skala 1, 2, 3, 4. Pemberian nilai peringkat
peluang dan ancaman pada matriks EFE menggunakan skala: 1 = respon perusahaan rendah
2 = respon perusahaan rata-rata 3 = respon perusahaan diatas rata-rata
4 = respon perusahaan superior Pemberian nilai rating kekuatan dan kelemahan pada matriks IFE
menggunakan skala: 1 = sangat lemah kelemahan utama
2 = tidak begitu lemah kelemahan kecil 3 = cukup kuat kekuatan kecil
4 = sangat kuat kekuatan utama
Peringkat didasari pada efektifitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan. Bobot didasarkan pada keadaan
industri dimana perusahan berada.
4
Mengalikan setiap bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan nilai tertimbang skor pembobotan. Langkah keempat ini diperoleh hasil berupa
skor bobot untuk masing-masing faktor.
5
Menjumlahkan nilai tertimbang dari setiap faktor untuk menentukan total nilai tertimbang bagi organisasi. Nilai tertimbang yang diperoleh dari masing-
masing faktor kemudian dijumlahkan secara vertikal untuk mendapatkan total nilai tertimbang. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi
terhadap faktor-faktor strategis internal dan eksternal. Total nilai tertimbang tertinggi adalah 4,0 dan terendah adalah 1,0. Total nilai tertimbang rata-rata
adalah 2,5. Pada matriks EFE total nilai tertimbang 4,0 mengindikasikan bahwa perusahan merespon dengan sangat baik terhadap peluang dan ancaman
yang ada dalam industrinya. Strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan dampak yang
mungkin muncul dari ancaman eksternal. Total nilai tertimbang 1,0 mengindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau
tidak menghindari ancaman eksternal. Contoh matriks EFE dapat dilihat pada Tabel.
Pada matriks IFE total nilai tertimbang di bawah 2,5 menggambarkan kondisi perusahaan yang lemah secara internal, sedangkan total nilai
tertimbang di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal perusahaan yang kuat. Contoh matriks IFE disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 . Analisis Matriks EFE
Faktor Strategis Eksternal
Bobot Rating
Bobot x Rating Peluang
- -
Ancaman -
-
Total 1.000
Sumber: David, 2006
Tabel 6 . Analisis Matrik IFE
Faktor Strategis Eksternal
Bobot Rating
Bobot x Rating
Kekuatan -
- Kelemahan
- -
Total 1.000
Sumber : David 2006
4.4.2 Tahap Pencocokan Matching Stage