Persaingan yang semakin ketat diantara banyaknya usaha sejenis baik yang baru memulai maupun yang sudah lebih dulu dikenal oleh konsumen,
mengharuskan pengelola restoran Pecel Lele Lela dapat melihat dan memanfaatkan peluang yang ada. Kemampuan membaca selera pasar, menjaga
kualitas makanan, pelayanan prima, Penanganan keluhan serta manajemen yang baik adalah hal-hal penting yang harus selalu dijaga oleh suatu perusahaan. Oleh
karena itu, strategi pemasaran dilaksanakan untuk meningkatkan pendapatan dan menghadapi persaingan agar dapat bertahan di pasar yang kompetitif.
1.2 Perumusan Masalah
Banyak restoran yang bermunculan di kota Bogor merupakan dampak dari banyaknya permintaan masyarakat akan makanan yang enak, sehat dan bergizi
tetapi dengan harga yang terjangkau. Hal tersebut dipengaruhi oleh informasi, gaya hidup, kesadaran gizi, persepsi, pendidikan yang tinggi serta masyarakat
yang tidak memiliki banyak waktu untuk menyiapkan makanan. Perubahan yang ada di masyarakat menyebabkan Restoran Pecel Lele Lela
untuk menampilkan suasana baru dalam menikmati hidangan lele. Di Bogor sudah sangat banyak sekali warung pecel lele tenda dan restoran lain yang menyajikan
menu olahan dari ikan lele maka Restoran Pecel Lele Lela di Bogor hadir menyajikan menu olahan dari ikan lele dengan berbagai pilihan masakan olahan
dari ikan lele untuk memperkaya pilihan menu makanan masyarakat di Bogor. Banyak waralaba yang menawarkan sistem menarik namun dalam
penerapan sistem operasinya terdapat kekurangan terutama pada strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan kunci agar produk dikenal oleh
masyarakat, terutama konsumen yang akan menggunakan barang atau jasa yang di produksi. Pada pemberi waralaba yang menawarkan sistem waralaba sering kali
faktor strategi pemasaran tidak diperhatikan sehingga banyak usaha waralaba yang sulit berkembang. Mengatasi masalah tersebut maka diperlukan inisiatif
penerima waralaba untuk meningkatkan strategi pemasaran pada usaha waralaba yang dibelinya Karamoy 1997. Hal ini biasanya tidak diperbolehkan oleh
franchisor, tetapi pada waralaba Pecel Lele Lela hal ini diperbolehkan untuk memberikan kemajuan usaha bagi franchisee dalam menjalankan bisnis selama
bersifat pengembangan terkait produk, harga, promosi, tempat, bukti fisik, proses dan orang serta mendapat persetujuan resmi dari pihak franchisor.
Pecel Lele Lela merupakan restoran dengan sistem waralaba yang didirikan pada tahun 2006 oleh bapak Rangga Umara. Pada tahun 2009 Pecel Lele
Lela membuka usaha kemitraan dan telah membuka cabang di seluruh Indonesia serta berhasil meraih penghargaan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan
sebagai restoran lele inovatif. Pecel Lele Lela di Bogor di buka di Bogor pada 3 Mei 2009 yang terletak di Jalan Jendral Sudirman Kavling 6 Nomor 22, Bogor
dengan pemilik Ibu Ling-ling dan Ibu Anki. Keistimewaan dari restoran Pecel lele Lela yaitu produk yang ditawarkan
sangat diutamakan kualitasnya. Bahan baku yang di gunakan terjamin kualitasnya agar dapat memuaskan konsumen. Ramainya pengunjung masih fluktuatif,
dikarenakan promosi yang dilakukan masih belum maksimal karena masih hanya melalui mulut ke mulut dan dengan media jejaring sosial berupa facebook.
Restoran Pecel Lele Lela Bogor agar memenuhi keinginan konsumen serta dapat tetap bersaing dengan restoran lain yang ada di Kota Bogor, maka pihak
manajemen harus mampu menciptakan strategi pemasaran yang lebih tepat. Tingkat persaingan yang tinggi dalam bisnis restoran di Kota Bogor yang
ditandai dengan makin bertambahnya jumlah restoran tiap tahun, membuat restoran Pecel Lele Lela di Bogor harus mampu untuk meningkatkan mutu dan
pelayanannya agar dapat meraih pangsa pasar industri restoran di Kota Bogor. Pada kenyataannya total omzet penjualan restoran Pecel Lele Lela Bogor sudah
stabil namun belum mengalami peningkatan yang signifikan dari awal berdiri berkisar antara Rp 45.000.000 sampai Rp 50.000.000. Data total omzet penjualan
restoran pecel Lele Lela dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Omzet Restoran Pecel Lele Lela Bogor Bulan Januari – Mei 2011
Bulan Jumlah Omzet
Januari Februari
Maret April
Mei Rp.61.000.900
Rp.60.000.000 Rp.59.000.300
Rp.60.800.000 Rp.61.514.000
Sumber: Restoran Pecel Lele Lela Cabang Bogor 2011
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat omzet Restoran Lecel Lele Lela dari bulan Januari sampai Mei, stabil dalam kisaran 60 juta dan belum mengalami
peningkatan yang signifikan. Hal ini dikarenakan promosi yang dilakukan belum optimal karena pada saat ini promosi hanya dilakukan melalui media jejaring
sosial facebook dan hanya dari mulut kemulut saja. Selain itu, mungkin karena variasi produk yang ditawarkan masih terbatas yang kemungkinan menyebabkan
konsumen menjadi jenuh. Pihak manajemen restoran sangat menginginkan meningkatkan penjualan sehingga omzet meningkat mencapai 20 dari omzet
semula yaitu kurang lebih Rp 60.000.000. Menghadapi permasalahan tersebut, maka pihak manajemen restoran Pecel
Lele Lela Bogor harus mengetahui penyebab penjualan produk dan jumlah pengunjung restoran Pecel Lele Lela Bogor belum mengalami peningkatan.
Setelah diketahui apa yang menjadi penyebab belum mengalami peningkatan yang signifikan baru pihak manajemen restoran Pecel Lele Lela Bogor membutuhkan
strategi yang tepat agar kebutuhan dan keinginan konsumen dapat tercapai serta dapat membuka peluang untuk terus berkembang ditengah persaingan bisnis
restoran di kota Bogor. Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa saja faktor-faktor yang menentukan strategi pemasaran restoran Pecel
Lele Lela di Bogor baik dari kondisi lingkungan internal maupun eksternal? 2. Bagaimana perumusan alternatif strategi pemasaran yang sesuai bagi restoran
Pecel Lele Lela di Bogor yang sesuai dengan kondisi lingkungan internal dan
eksternal perusahaan saat ini untuk direkomendasikan kepada pihak
franchisor?
1.3 Tujuan Penelitian