114 Gambar 44 Bobot total hasil tangkapan rajungan untuk tiap jenis bubu
Berdasarkan uji Friedman terhadap bobot total hasil tangkapan rajungan pada bubu dengan bobot dan posisi umpan berbeda, diperoleh nilai Chi-Square
7.800 dengan nilai probabilitas sebesar 0,168 pada taraf nyata 0,05 Lampiran 10. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang tidak berbeda
nyata terhadap bobot total hasil tangkapan rajungan yang tertangkap pada bubu dengan bobot dan posisi umpan yang berbeda.
5.1.6 Distribusi ukuran hasil tangkapan rajungan Portunus pelagicus
5.1.6.1 Sebaran berat Berat rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap pada penelitian ini
berada pada kisaran 5 – 160 g. Ukuran berat rajungan yang dominan tertangkap berada pada selang 20 – 60 g dengan jumlah 30 ekor, sedangkan ukuran yang
paling sedikit tertangkap berkisar antara 5 – 10 g, 90 – 100 g, dan 150 – 160 g dengan jumlah masing-masing sebanyak 1 ekor. Secara lebih detail distribusi
bobot rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap selama penelitian disajikan pada Gambar 45.
115 Gambar 45 Sebaran berat rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap
selama penelitian a Sebaran berat rajungan yang tertangkap berdasarkan posisi umpan
Berat rajungan pada bubu dengan menggunakan umpan yang dipasang dengan posisi di atas sangat bervariasi yaitu berkisar antara 5 - 160 g. Adapun
berat rajungan pada bubu dengan menggunakan umpan yang dipasang dengan posisi di bawah hanya berkisar antara 0-90 g. Bobot rajungan yang banyak
tertangkap pada bubu dengan posisi di atas berada pada kisaran 30.1-50 g yaitu sebanyak 7 ekor. Adapun bobot hasil tangkapan rajungan pada bubu dengan
posisi umpan di atas paling sedikit berada pada kisaran 130.1-150 dan 150.1-170 dengan jumlah masing-masing sebanyak 1 ekor. Bobot rajungan paling banyak
tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di bawah berada pada kisaran 30.1-50 g yaitu sebanya 8 ekor. Adapun bobot hasil tangkapan rajungan pada bubu
dengan posisi umpan di bawah paling sedikit berada pada kisaran 70.1-90 g yaitu sebanyak 3 ekor. Secara detail bobot hasil tangkapan rajungan yang diperoleh
pada bubu dengan posisi umpan di atas dan bubu dengan posisi umpan di bawah disajikan pada Gambar 46.
116 Gambar 46 Distribusi berat rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap
pada bubu dengan posisi umpan di atas dan di bawah Berdasarkan uji Mann-Whitney terhadap bobot rata-rata hasil tangkapan
rajungan pada bubu dengan posisi umpan yang berbeda, diperoleh nilai Asymp- Sig. 2-tailed dengan nilai probabilitas sebesar 0.130 pada taraf nyata 0,05
Lampiran 8. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan posisi umpan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap berat rata-rata rajungan yang
tertangkap.
b Sebaran berat rajungan yang tertangkap berdasarkan posisi dan bobot umpan Berat rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap pada bubu dengan
posisi umpan di atas dan bobot umpan sebesar 50 g berada pada kisaran antara 0 – 150 g. Ukuran berat rajungan Portunus pelagicus yang paling dominan
tertangkap pada bubu jenis ini berada pada pada kisaran 90 – 110 g yakni sebanyak 2 ekor atau 40 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini.
Ukuran berat rajungan yang paling sedikit tertangkap berada pada kisaran antara 0 – 30 g, 50 – 70 g, dan 130 – 150 g dengan jumlah masing-masing sebanyak 1
117 ekor dengan persentase masing-masing sebesar 20 dari total hasil tangkapan
rajungan pada bubu jenis ini. Berat rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap pada bubu dengan
posisi umpan di bawah dan bobot umpan sebesar 50 g berada pada kisaran antara 0 – 70 g. Ukuran berat rajungan Portunus pelagicus yang paling dominan
tertangkap pada bubu jenis ini berada pada pada kisaran 30 – 50 g dan 50 – 70 g dengan jumlah masing-masing sebanyak 3 ekor atau 37.5 dari total hasil
tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Ukuran berat rajungan yang paling sedikit tertangkap berada pada kisaran antara 0 – 30 g yakni sebanyak 2 ekor
dengan persentase sebesar 25 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini.
Berat rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di atas dan bobot umpan sebesar 100 g berada pada kisaran antara 0
– 110 g. Ukuran berat rajungan Portunus pelagicus yang paling dominan tertangkap pada bubu jenis ini berada pada pada kisaran 30 – 50 g yakni sebanyak
3 ekor atau 42.85 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Ukuran berat rajungan yang paling sedikit tertangkap berada pada kisaran antara
70 – 90 g, dan 90 – 110 g dengan jumlah masing-masing sebanyak 1 ekor dengan persentase masing-masing sebesar 14.28 dari total hasil tangkapan rajungan
pada bubu jenis ini. Berat rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap pada bubu dengan
posisi umpan di bawah dan bobot umpan sebesar 100 g berada pada kisaran antara 0 – 90 g. Ukuran berat rajungan Portunus pelagicus yang paling dominan
tertangkap pada bubu jenis ini berada pada pada kisaran 30 – 50 g yakni sebanyak 4 ekor atau 33.33 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini.
Ukuran berat rajungan yang paling sedikit tertangkap berada pada kisaran antara 0 – 30 g yakni sebanyak 2 ekor dengan persentase masing-masing sebesar 16.67
dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Berat rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap pada bubu dengan
posisi umpan di atas dan bobot umpan sebesar 150 g berada pada kisaran antara 0 – 170 g. Ukuran berat rajungan Portunus pelagicus yang paling dominan
tertangkap pada bubu jenis ini berada pada pada kisaran 30 – 50 g yakni sebanyak
118 4 ekor atau 33.33 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini.
Ukuran berat rajungan yang paling sedikit tertangkap berada pada kisaran antara 50 – 70 g, dan 150 – 170 g dengan jumlah masing-masing sebanyak 1 ekor
dengan persentase masing-masing sebesar 8.33 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini.
Berat rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di bawah dan bobot umpan sebesar 150 g berada pada kisaran antara
0 – 70 g. Ukuran berat rajungan Portunus pelagicus yang paling dominan tertangkap pada bubu jenis ini berada pada pada kisaran 0 – 30 g yakni sebanyak 3
ekor atau 60 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Ukuran berat rajungan yang paling sedikit tertangkap berada pada kisaran antara 30 – 50
g, dan 50 – 70 g dengan jumlah masing-masing sebanyalyakni sebanyak 1 ekor dengan persentase masing-masing sebesar 20 dari total hasil tangkapan
rajungan pada bubu jenis ini. Distribusi berat rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap pada bubu dengan bobot dan posisi umpan berbeda disajikan secara
lebih detail pada gambar 47. Rata-rata ukuran berat rajungan terbesar yang tertangkap pada penelitian ini
diperoleh pada bubu dengan bobot umpan sebesar 50 g dan posisi umpan di atas. Rata-rata bobot rajungan pada jenis bubu tersebut yakni sebesar 78 g dan standar
deviasi sebesar 45.49. Rata-rata ukuran berat rajungan terkecil yang tertangkap pada penelitian ini diperoleh pada bubu dengan bobot umpan sebesar 150 g dan
posisi umpan di bawah. Rata-rata bobot rajungan pada jenis bubu tersebut yakni sebesar 25 g dan standar deviasi sebesar 15.81. Secara lebih detail rata-rata bobot
rajungan yang tertangkap dengan menggunakan bubu dengan posisi dan bobot umpan berbeda disajikan pada Gambar 48.
119 Gambar 47 Distribusi berat rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap
pada bubu dengan bobot dan posisi umpan berbeda
Gambar 48 Rata-rata berat rajungan Portunus pelagicus. pada bubu dengan posisi dan bobot umpan yang berbeda
120 Berdasarkan uji Friedman terhadap berat rajungan dengan menggunakan
bobot umpan yang berbeda diperoleh nilai Chi-square 32.687 dengan nilai probabilitas 0.000 pada taraf nyata 0.05 Lampiran 11. Hal ini berarti terdapat
perbedaan yang nyata pada berat rajungan yang menggunakan posisi dan bobot umpan yang berbeda. Selanjutnya untuk mengetahui jenis perlakuan yang
memberikan perbedaan nyata terhadap bobot hasil tangkapan rajungan maka dilakukan uji lanjut perbandingan berganda Multiple comparison. Hasil uji
perbandingan berganda menunjukkan bahwa bubu dengan posisi umpan di atas dengan bobot umpan sebesar 50 g memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap
bobot hasil tangkapan rajungan yang diperoleh jika dibandingkan dengan bubu jenis lainnya. Secara lebih detail, hasil uji lanjut perbandingan berganda terhadap
tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 12. Adapun perhitungan uji lanjut perbandingan berganda untuk sebaran bobot hasil tangkapan rajungan dapat
dilihat pada Lampiran 12. Tabel 12 Hasil uji lanjut perbandingan berganda terhadap berat hasil tangkapan
rajungan pada tiap perlakuan A50
A100 A150 B50
B100 B150 A50
Beda nyata Beda nyata
Beda nyata Beda nyata
Beda nyata A100
tidak berbeda nyata
tidak berbeda nyata
tidak berbeda nyata
Beda nyata A150
Beda nyata
tidak berbeda nyata
Beda nyata B50
tidak berbeda nyata
Beda nyata B100
Beda nyata
B150 5.1.6.2 Sebaran panjang karapas carapace length CL
Panjang karapas rajungan yang tertangkap selama penelitian berkisar antara 15 – 70 mm. Ukuran panjang karapas rajungan yang dominan tertangkap berada
pada selang 30 – 50 mm dengan jumlah 39 ekor. Ukuran panjang karapas yang paling sedikit tertangkap berkisar antara 15 – 20 mm, 55 – 60 mm, 65 – 70 mm
dengan jumlah masing - masing 1 ekor. Secara lebih detail distribusi panjang karapas rajungan Portunus pelagicus. yang tertangkap selama penelitian
disajikan pada Gambar 49.
121 Gambar 49 Sebaran panjang karapas rajungan Portunus pelagicus
a Sebaran panjang karapas rajungan yang tertangkap berdasarkan posisi umpan Panjang karapas rajungan pada bubu dengan menggunakan umpan yang
dipasang dengan posisi di atas sangat bervariasi yaitu berkisar antara 20-70 mm. Adapun panjang karapas rajungan pada bubu dengan menggunakan umpan yang
dipasang dengan posisi di bawah hanya berkisar antara 0-60 g. Panjang karapas rajungan yang banyak tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di atas berada
pada kisaran 30 – 50 mm yaitu sebanyak 16 ekor. Adapun panjang karapas hasil tangkapan rajungan yang paling sedikit berada pada selang 60 - 70 mm yaitu
sebanyak 1 ekor. Panjang karapas rajungan yang paling banyak tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di bawah berada pada kisaran 30 - 50 mm yaitu
sebanyak 23 ekor. Adapun panjang karapas hasil tangkapan rajungan yang paling sedikit berada pada selang 0 - 20 dan 50 – 60 dengan jumlah masing-masing
sebanyak 1 ekor. Secara detail sebaran panjang karapas hasil tangkapan rajungan yang diperoleh pada bubu dengan posisi umpan di atas dan bubu dengan posisi
umpan di bawah disajikan pada Gambar 50.
122 Gambar 50 Distribusi panjang karapas CL rajungan Portunus pelagicus
yang tertangkap pada bubu dengan bobot umpan di atas dan di bawah
Berdasarkan uji Mann-Whitney terhadap CL rata-rata hasil tangkapan rajungan pada bubu dengan posisi umpan yang berbeda, diperoleh nilai Asymp-
Sig. 2-tailed dengan nilai probabilitas sebesar 0.406 pada taraf nyata 0,05 Lampiran 8. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan posisi umpan tidak
memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap CL rata-rata rajungan yang tertangkap.
b Sebaran panjang karapas rajungan yang tertangkap berdasarkan posisi dan bobot umpan
Panjang karapas rajungan yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di atas dengan bobot umpan sebesar 50 g berada pada kisaran antara 20 – 70 mm.
Ukuran panjang karapas rajungan yang paling dominan tertangkap pada bubu jenis ini berada pada kisaran 50 – 60 mm yakni sebanyak 2 ekor atau 40 dari
total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Ukuran panjang karapas rajungan yang paling sedikit tertangkap berada pada kisaran antara 20 – 30 mm,
123 40 – 50 mm, dan 60 – 70 mm dengan jumlah masing-masing sebanyak 1 ekor
dengan persentase masing-masing sebesar 20 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini.
Panjang karapas rajungan yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di bawah dengan bobot umpan sebesar 50 g berada pada kisaran antara 0 – 50
mm. Ukuran panjang karapas rajungan yang paling dominan tertangkap yaitu pada kisaran 40 – 50 mm yakni sebanyak 5 ekor atau 62.5 dari total hasil
tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Ukuran panjang karapas rajungan yang paling sedikit tertangkap berada pada kisaran antara 0 – 20 mm yakni sebanyak 1
ekor dengan persentase sebesar 12.5 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini.
Panjang karapas rajungan yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di atas dengan bobot umpan sebesar 100 g berada pada kisaran antara 20 – 60
mm. Ukuran panjang karapas rajungan yang paling dominan tertangkap yaitu pada kisaran 20 – 30 mm, 30 – 40 mm, dan 40 – 50 mm dengan jumlah masing-
masing sebanyak 2 ekor dengan persentase masing-masing sebesar 28.57 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Ukuran panjang karapas
rajungan yang paling sedikit tertangkap berada pada kisaran antara 50 – 60 mm sebanyak 1 ekor dengan persentase sebesar 14.29 dari total hasil tangkapan
rajungan pada bubu jenis ini. Panjang karapas rajungan yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan
di bawah dengan bobot umpan sebesar 100 g berada pada kisaran antara 30 – 60 mm. Ukuran panjang karapas rajungan yang paling dominan tertangkap yaitu
pada kisaran 30 – 40 mm dengan jumlah sebanyak 6 ekor dengan persentase masing-masing sebesar 50 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis
ini. Ukuran panjang karapas rajungan yang paling sedikit tertangkap berada pada kisaran antara 50 – 60 mm yakni sebanyak 1 ekor dengan persentase sebesar 8.33
dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis tersebut. Panjang karapas rajungan yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan
di atas dengan bobot umpan sebesar 150 g berada pada kisaran antara 30 – 60 mm. Ukuran panjang karapas rajungan yang paling dominan tertangkap yaitu
pada kisaran 30 – 40 mm yakni sebanyak 6 ekor atau sebesar 50 dari total hasil
124 tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Ukuran panjang karapas yang paling
sedikit tertangkap berada pada kisaran antara 50 – 60 mm yakni sebanyak 1 ekor atau sebesar 8.33 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini.
Panjang karapas rajungan yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di bawah dengan bobot umpan sebesar 150 g berada pada kisaran antara 30 – 50
mm. Ukuran panjang karapas rajungan yang paling dominan tertangkap yaitu pada kisaran 30 – 40 mm yakni sebanyak 4 ekor atau sebesar 80 dari total hasil
tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Ukuran panjang karapas yang paling sedikit tertangkap berada pada kisaran antara 40 – 50 mm yakni sebanyak 1 ekor
atau sebesar 10 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Ukuran rajungan yang layak tangkap, paling banyak tertangkap pada bubu
dengan umpan berbobot 50 g dengan posisi umpan di atas dengan persentase 80 dari total hasil tangkapan rajungan yang tertangkap pada bubu tersebut. Yang
dimaksud rajungan yang berukuran layak tangkap adalah rajungan yang memiliki ukuran panjang karapas sekitar 37 mm ke atas. Adapun rajungan yang layak
tangkap paling sedikit tertangkap pada bubu dengan umpan berbobot 150 g dengan posisi umpan di bawah yakni sebanyak 40 dari total hasil tangkapan
rajungan pada bubu dengan perlakuan tersebut. Distribusi panjang karapas rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap pada bubu dengan bobot dan
posisi umpan berbeda disajikan secara lebih detail pada Gambar 51.
125 Rata-rata ukuran panjang karapas rajungan yang tertinggi yang tertangkap
pada penelitian ini diperoleh bubu dengan posisi umpan di atas dan bobot umpan sebesar 50 g. Rata-rata panjang karapas rajungan pada jenis bubu tersebut yakni
sebesar 47.72 mm dan standar deviasi sebesar 15.55. Rata-rata ukuran panjang karapas terkecil yang tertangkap pada penelitian ini diperoleh pada bubu dengan
bobot umpan sebesar 150 g dan posisi umpan di bawah. Rata-rata panjang karapas rajungan pada jenis bubu tersebut yakni 37.55 mm dengan standar deviasi sebesar
3.95. Secara lebih detail rata-rata ukuran panjang karapas rajungan yang tertangkap dengan menggunakan bubu dengan posisi dan bobot umpan berbeda
disajikan pada Gambar 52. Gambar 51 Distribusi panjang karapas CL rajungan Portunus pelagicus yang
tertangkap pada bubu dengan bobot dan posisi umpan berbeda
126 Gambar 52 Rata-rata panjang karapas rajungan Portunus pelagicus. pada bubu
dengan posisi dan bobot umpan yang berbeda Berdasarkan uji Friedman terhadap panjang karapas rajungan dengan
menggunakan posisi dan bobot umpan yang berbeda diperoleh nilai Chi-square 29.814 dengan nilai probabilitas 0,000 pada taraf nyata 0,05 Lampiran 11. Hal
ini berarti terdapat perbedaan yang nyata terhadap panjang karapas rajungan pada bubu dengan menggunakan posisi dan bobot umpan yang berbeda. Selanjutnya
untuk mengetahui jenis perlakuan yang memberikan perbedaan nyata terhadap panjang karapas hasil tangkapan rajungan maka dilakukan uji lanjut perbandingan
berganda Multiple comparison. Hasil uji perbandingan berganda menunjukkan bahwa bubu dengan posisi umpan di atas dengan bobot umpan sebesar 50 g
memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap panjang karapas hasil tangkapan rajungan yang diperoleh jika dibandingkan dengan bubu jenis lainnya. Secara
lebih detail, hasil uji lanjut perbandingan berganda terhadap tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 13. Adapun perhitungan uji lanjut perbandingan berganda
untuk sebaran panjang karapas CL hasil tangkapan rajungan dapat dilihat pada Lampiran 13.
127 Tabel 13 Hasil uji lanjut perbandingan berganda terhadap panjang karapas hasil
tangkapan rajungan pada tiap perlakuan A50
A100 A150 B50
B100 B150
A50 Beda
nyata Beda nyata
Beda nyata Beda nyata
Beda nyata A100
tidak berbeda nyata
tidak berbeda nyata
tidak berbeda nyata
Beda nyata A150
Beda nyata
tidak berbeda nyata
Beda nyata B50
tidak berbeda nyata
tidak berbeda nyata
B100 Beda
nyata B150
5.1.6.3 Sebaran lebar karapas carapace witdh CW Lebar karapas rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap pada
penelitian ini berada pada kisaran 30 – 130 mm. Ukuran lebar karapas rajungan yang dominan tertangkap berada pada selang 70 – 100 mm dengan jumlah 32
ekor. Adapun ukuran lebar karapas yang paling sedikit tertangkap berkisar antara 30 – 40 mm, 110 – 120 mm, dan 120 – 130 mm dengan jumlah masing-masing
sebanyak 1. Secara lebih detail distribusi lebar karapas rajungan Portunus pelagicus
yang tertangkap selama penelitian disajikan pada Gambar 53.
Gambar 53 Sebaran lebar karapas rajungan Portunus pelagicus
128 a Sebaran lebar karapas rajungan yang tertangkap berdasarkan posisi umpan
Lebar karapas rajungan pada bubu dengan menggunakan umpan yang dipasang dengan posisi di atas sangat bervariasi yaitu berkisar antara 50-130
mm. Adapun lebar karapas rajungan pada bubu dengan menggunakan umpan yang
dipasang dengan posisi di bawah hanya berkisar antara 30-110 g. Lebar karapas rajungan yang banyak tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di atas berada
pada kisaran 70.1 – 90 mm yaitu sebanyak 10 ekor. Adapun lebar karapas hasil tangkapan rajungan yang paling sedikit berada pada selang 110.1 - 130 mm yaitu
sebanyak 2 ekor. Lebar rajungan yang paling banyak tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di bawah berada pada kisaran 70.1 - 90 mm yaitu sebanyak
12 ekor. Adapun lebar karapas hasil tangkapan rajungan yang paling sedikit berada pada selang 30 – 50 mm yaitu sebanyak 1 ekor. Secara detail sebaran lebar
karapas hasil tangkapan rajungan yang diperoleh pada bubu dengan posisi umpan di atas dan bubu dengan posisi umpan di bawah disajikan pada Gambar 54.
Gambar 54 Distribusi CW rajungan Portunus pelagicus pada bubu dengan posisi umpan di atas dan di bawah
129 Berdasarkan uji Mann-Whitney terhadap CW rata-rata hasil tangkapan
rajungan pada bubu dengan posisi umpan yang berbeda, diperoleh nilai Asymp- Sig. 2-tailed dengan nilai probabilitas sebesar 0.364 pada taraf nyata 0,05
Lampiran 8. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan posisi umpan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap CW rata-rata rajungan yang
tertangkap.
b Sebaran lebar karapas rajungan yang tertangkap berdasarkan posisi dan bobot umpan
Lebar karapas rajungan yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di atas dengan bobot umpan sebesar 50 g berada pada kisaran antara 50 – 130 mm.
Ukuran lebar karapas rajungan yang paling dominan tertangkap yaitu pada kisaran 90 –110 mm yakni sebanyak 2 ekor atau 40 dari total hasil tangkapan rajungan
pada bubu jenis ini. Ukuran lebar karapas yang paling sedikit tertangkap berada pada kisaran antara 50 – 70 mm, 70.1 – 90 mm, dan 110 –
130 mm dengan jumlah
masing-masing sebanyak 1 ekor dengan persentase masing-masing sebesar 20 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini
Lebar karapas rajungan yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di bawah dengan bobot umpan sebesar 50 g berada pada kisaran antara 30 – 110
mm. Ukuran lebar karapas rajungan yang paling dominan tertangkap yaitu pada kisaran 70 – 90 mm yakni sebanyak 5 ekor atau 62.5 dari total hasil
tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Ukuran lebar karapas yang paling sedikit tertangkap
berada pada kisaran antara 30 – 50 mm, 50 – 70 mm, dan 90 – 110 mm dengan jumlah masing-masing sebanyak 1 ekor dengan persentase masing-masing sebesar
12.5 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Lebar karapas rajungan yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di
atas dengan bobot umpan sebesar 100 g berada pada kisaran antara 50 – 110 mm. Ukuran lebar karapas rajungan yang paling dominan tertangkap yaitu pada kisaran
70 – 90 mm yakni sebanyak 3 ekor atau 42.85 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini.
Ukuran lebar karapas yang paling sedikit tertangkap berada pada kisaran antara 50 – 70 mm dan 90 – 110 mm dengan jumlah masing-
masing sebanyak 2 ekor dengan persentase masing-masing sebesar 28.57 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis.ini
130 Lebar karapas rajungan yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di
bawah dengan bobot umpan sebesar 100 g berada pada kisaran antara 50 – 110 mm. Ukuran lebar karapas rajungan yang paling dominan tertangkap yaitu pada
kisaran 90 – 110 mm yakni sebanyak 5 ekor atau 41.67 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Ukuran lebar karapas yang paling sedikit
tertangkap berada pada kisaran antara 50 – 70 mm yakni sebanyak 3 ekor atau 25 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini.
Lebar karapas rajungan yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di atas dengan bobot umpan sebesar 150 g berada pada kisaran antara 50 – 130 mm.
Ukuran lebar karapas rajungan yang paling dominan tertangkap yaitu pada kisaran 70 – 90 mm yakni sebanyak 6 ekor atau 50 dari total hasil tangkapan rajungan
pada bubu jenis ini. Ukuran lebar karapas yang paling sedikit tertangkap berada
pada kisaran antara 50 – 70 mm dan 110 – 130 mm dengan jumlah masing-masing sebanyak 1 ekor dengan persentase masing-masing sebesar 8.33 dari total hasil
tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Lebar karapas rajungan yang tertangkap pada bubu dengan posisi umpan di
bawah dengan bobot umpan sebesar 150 g berada pada kisaran antara 50 – 110 mm. Ukuran lebar karapas rajungan yang paling dominan tertangkap yaitu pada
kisaran 70 – 90 mm yakni sebanyak 3 ekor atau 60 dari total hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Ukuran lebar karapas yang paling sedikit tertangkap
berada pada kisaran antara 50 – 70 mm dan 90 – 110 mm dengan jumlah masing- masing sebanyak 1 ekor dergan persentase masing-masing sebesar 20 dari total
hasil tangkapan rajungan pada bubu jenis ini. Distribusi lebar karapas rajungan Portunus pelagicus yang tertangkap pada bubu dengan bobot dan posisi umpan
berbeda disajikan secara lebih detail pada Gambar 55.
131 Gambar 55 Distribusi lebar karapas CW rajungan Portunus pelagicus yang
tertangkap pada bubu dengan bobot dan posisi umpan berbeda Rata-rata ukuran lebar karapas rajungan yang tertinggi yang tertangkap pada
penelitian ini diperoleh bubu dengan posisi umpan di atas dan bobot umpan sebesar 50 g. Rata-rata lebar karapas rajungan pada jenis bubu tersebut yakni
sebesar 93.88 mm dan standar deviasi sebesar 25.86. Rata-rata ukuran lebar
karapas terkecil yang tertangkap pada penelitian ini diperoleh pada bubu dengan bobot umpan sebesar 50 g dan posisi umpan di bawah. Rata-rata lebar karapas
rajungan pada jenis bubu tersebut yakni 75.02 mm dengan standar deviasi sebesar 17.66. Secara lebih detail rata-rata ukuran lebar karapas rajungan yang tertangkap
132 dengan menggunakan bubu dengan posisi dan bobot umpan berbeda disajikan
pada Gambar 56.
Gambar 56 Rata-rata lebar karapas rajungan Portunus pelagicus pada bubu dengan posisi dan bobot umpan yang berbeda
Berdasarkan uji Friedman terhadap lebar karapas rajungan dengan menggunakan posisi dan bobot umpan yang berbeda, diperoleh nilai Chi-square
28.381 dengan nilai probabilitas 0.000 pada taraf nyata 0,05 Lampiran 11. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang nyata pada lebar karapas hasil tangkapan
rajungan dengan menggunakan posisi dan bobot umpan yang berbeda. Selanjutnya untuk mengetahui jenis perlakuan yang memberikan perbedaan nyata
terhadap lebar karapas hasil tangkapan rajungan maka dilakukan uji lanjut perbandingan berganda Multiple comparison. Hasil uji perbandingan berganda
menunjukkan bahwa bubu dengan posisi umpan di atas dengan bobot umpan sebesar 50 g memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap lebar karapas hasil
tangkapan rajungan yang diperoleh jika dibandingkan dengan bubu jenis lainnya. Secara lebih detail, hasil uji lanjut perbandingan berganda terhadap tiap perlakuan
dapat dilihat pada Tabel 14. Adapun perhitungan uji lanjut perbandingan berganda untuk sebaran lebar karapas CW hasil tangkapan rajungan dapat
dilihat pada Lampiran 14.
133 Tabel 14
H asil uji lanjut perbandingan berganda terhadap lebar karapas hasil
tangkapan rajungan pada tiap perlakuan A50 A100
A150 B50
B100 B150
A50 Beda nyata
Beda nyata Beda nyata
Beda nyata Beda nyata
A100 tidak berbeda
nyata tidak berbeda
nyata tidak berbeda
nyata Beda nyata
A150 tidak berbeda
nyata tidak berbeda
nyata Beda nyata
B50 tidak berbeda
nyata tidak berbeda
nyata B100
Beda nyata
B150
5.1.7 Hubungan antara panjang karapas dan lebar karapas rajungan Portunus pelagicus