63 ikan pelagis. Adapun hasil tangkapan dari payang adalah tongkol Auxis sp.,
cumi Loligo sp., kembung Rastrelliger sp., tembang Sardinella sp., japuh Dussumiera acuta dan lain-lain.
2. Dogol 1 Deskripsi
Dogol termasuk ke dalam kelompok pukat kantong lingkar atau umumnya disebut danish seine. Alat ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu kantong, sayap
dan badan jaring. Konstruksi mulut jaring bagian atas dogol agak lebih menonjol kedepan sehingga menyerupai konstruksi pukat udang trawl tetapi ukurannya
lebih kecil dari pukat udang Subani dan barus, 1989. Menurut Subani dan Barus 1989, dogol merupakan alat tangkap yang
dioperasikan untuk menangkap sumberdaya perikanan demersal. Pada pengoperasiannya alat ini dilingkarkan pada sasaran tertentu umumnya dengan
cara menduga-duga, kemudian pada akhir penangkapan hasilnya dinaikkan ke atas geladak perahu atau didaratkan ke pantai. Alat tangkap dogol yang ada di
Kabupaten Subang tidak berbeda jauh dengan alat tangkap dogol pada umumnya.
2 Konstruksi
Bagian-bagian alat tangkap dogol terdiri atas dua sayap, badan jaring, kantong, pelampung, pemberat, dua tali ris, dan tali selambar. Dogol termasuk ke
dalam alat tangkap pukat kantong yang terbagi atas tiga bagian utama, yaitu sayap, badan dan kantong. Konstruksi dogol dapat dilihat pada Gambar 22.
• Sayap Sayap berfungsi untuk mengarahkan hasil tangkapan masuk ke dalam jaring.
Sayap pada alat tangkap ini terbuat dari bahan PE Polyethilene dengan panjang 25 m dan ukuran mesh size sebesar 12,7 cm. Pada bagian sayap terdapat dua jenis
pelampung yaitu pelampung plastik dan pelampung besar. Adapun pelampung plastik berjumlah 12 buah dengan ukuran panjang 15 cm dan diameter 4 cm
sedangkan pelampung besar berjumlah 3 buah dengan ukuran panjan 17,5 cm dan diameter 11 cm. Selain pelampung, terdapat juga pemberat yang terpasang pada
bagian bawah sayap. Pemberat pada sayap berjumlah 36 buah terbuat dari bahan timah berbentuk elips dengan panjang 7 cm dan diameter sebesar 1,5 cm.
64 • Badan
Badan jaring berfungsi untuk mengurung ikan yang telah masuk melalui sayap. Bahan yang digunakan pada bagian badan jaring adalah PE Polyethylene
dengan panjang 15 meter dan mesh size sebesar 6,5 inci. Pada bagian pangkal badan jaring berhubungan dengan sayap sedangkan pada bagian ujung
berhubungan dengan kantong. • Kantong
Bagian kantong merupakan bagian paling akhir dari alat tangkap dogol. Material jaring yang digunakan pada bagian kantong terbuat dari bahan PE
Polyethilene dengan panjang kantong 6 meter dan mesh size sebesar satu inci. Pada bagian ujung kantong diikat dengan seutas tali yang menggunakan simpul
cod-end knot . Adapun penggunaan simpul tersebut dimaksudkan agar kantong
mudah dilepaskan saat akhir penangkapan. • Tali ris bagian sayap
Tali ris pada dogol terdiri dari dua jenis yaitu tali ris atas dan tali ris bawah. Adapun tali ris pada alat tangkap ini terbuat dari bahan PE multifilamen. Tali ris
bawah lebih panjang dari tali ris atas. Panjang tali ris bawah yaitu 25 m, dan panjang tali ris atasnya 20 m.
• Tali Selambar Tali selambar pada dogol berfungsi untuk menarik jaring pada saat
dioperasikan dan untuk menarik jaring ke atas kapal. Tali selambar pada alat ini terbuat dari bahan PE Multifilament dengan panjang sekitar 60-100 meter dan
memiliki diameter 2,5 cm.
Gambar 22 Konstruksi dogol
65
3 Kapal
Kapal yang digunakan untuk mengoperasikan dogol terbuat dari bahan kayu dengan dimensi L x B x D yaitu 11 x 2,5 x 1,5 meter. Kapal ini memiliki dua buah
mesin yang berfungsi sebagai mesin utama dan mesin cadangan. Mesin utama berfungsi untuk menjalankan kapal dengan merk Dongfeng dengan umur teknis ±
5 tahun dengan kekuatan mesin 20 PK. Adapun mesin cadangan bermerk Dongfeng
berkekuatan 16 PK berfungsi untuk mengaktifkan gardan.
4 Nelayan
Nelayan merupakan tenaga kerja yang berperan aktif dalam kegiatan operasi penangkapan. Nelayan dogol pada umumnya merupakan penduduk asli yang
menjadikan usaha penangkapan ikan sebagai pekerjaan utama atau termasuk ke dalam klasifikasi nelayan penuh. Nelayan yang mengoperasikan unit penangkapan
dogol di Kabupaten Subang berjumlah 6-8 orang nelayan, dimana satu orang bertugas sebagai juru mudi dan sisanya adalah ABK kapal yang bertugas sebagai
juru mesin, juru masak, memperbaiki dan mengoperasikan jaring serta menyortir hasil tangkapan.
5 Metode pengoperasian
Pengoperasian dogol umumnya dilakukan pada pagi hari. Pada pengoperasiannya dibagi menjadi lima tahap yaitu : persiapan, penentuan daerah
penangkapan ikan, pemasangan jaring setting, penarikan jaring hauling, dan penyortiran serta pemindahan hasil tangkapan ke dalam palka. Pada tahap
persiapan nelayan mempersiapkan perbekalan, mengecek kondisi mesin kapal, dan menyusun jaring untuk mempermudah dalam proses setting di laut. Kapal
berangkat dari fishing base menuju fishing ground pada pukul 05.30 WIB. Waktu yang ditempuh dari fishing base menuju fishing ground sekitar 1– 2 jam.
Umumnya nelayan menentukan fishing ground berdasarkan pengalaman dari hasil tangkapan sebelumnya dan dengan melihat jumlah kapal yang berada di daerah
tersebut. Semakin banyak kapal yang beroperasi, nelayan akan berpikir bahwa banyak ikan yang dapat ditangkap di perairan tersebut.
Setelah sampai di fishing ground, nelayan melakukan proses setting yang berlangsung kira-kira 10-20 menit. Proses setting diawali dengan penurunan
pelampung tanda disisi kanan kapal. Tali terus diulur membentuk lingkaran searah
66 jarum jam. Setelah hampir membentuk lingkaran, seluruh jaring beserta
pelampungnya diturunkan secara serentak. Kemudian tali terus diulur sampai kapal kembali mencapai pelampung tanda.
Setelah setting selesai dilakukan, kapal bergerak perlahan sekitar 5 menit, kemudian penarikan jaring dimulai dengan menaikkan pelampung tanda ke atas
kapal. Setelah itu nelayan memuntal sebagian tali selambar di gardan untuk penarikan jaring hingga ke atas kapal. Umumnya waktu yang diperlukan untuk
melakukan proses hauling sekitar 15-20 menit. Setelah hasil tangkapan dikeluarkan dari bagian kantong maka dilakukan
penyortiran dan pemindahan ikan-ikan hasil hasil tangkapan ke dalam palka. Ikan- ikan yang tertangkap disortir bedasarkan jenis dan ukurannya. Semua hasil
tangkapan dibawa kembali oleh nelayan dan tidak ada yang dibuang kembali ke laut.
6 Hasil tangkapan
Hasil tangkapan utama dari dogol adalah udang jerbung, udang bago, dan udang krosok. Adapun hasil tangkapan sampingannya terbagi menjadi dua
kelompok yaitu hasil tangkapan sampingan ekonomis tinggi dan ekonomis rendah. Hasil tangkapan sampingan ekonomis tinggi antara lain kakap, kerapu,
rajungan, sotong dan cumi-cumi sedangkan hasil tangkapan sampingan ekonomis rendah antara lain ikan sebelah, pari, cucut, gurita, belanak dan pepetek
.
3. Jaring Arad 1 Deskripsi