81
3 Kapal
Kapal yang digunakan dalam pengoperasian jaring insang tetap di Kabupaten Subang yaitu jenis jukung yang terbuat dari fiber dan dilengkapai
dengan katir. Kapal ini menggunakan mesin berkekuatan 15 PK. Kapal yang digunakan mempunyai ukuran panjang 8,5 m; lebar 1,2 m; dan dalam 0,8 m. katir
di sebelah kanan dan kiri kapal berfungsi sebagai penyeimbang atau mengurangi efek gerakan oleng pada kapal, sehingga memudahkan nelayan dalam
mengoperasikan kapal dalam operasi penangkapan ikan.
4 Nelayan
Jumlah nelayan dalam pengoperasian jaring insang tetap di Kabupaten Subang sebanyak 2 – 3 orang. Masing-masing nelayan mempunyai tugas yang
berbeda. Satu orang sebagai pengemudi kapal dan yang lainnya menurunkan alat pada saat setting dan hauling. Pada saat musim paceklik, nelayan lebih cenderung
tidak melakukan operasi penangkapan ikan melainkan hanya memperbaiki jaring yang rusak.
5 Metode Pengoperasian
Operasi penangkapan dimulai saat berangkat dari fishing base ke fishing ground
. Nelayan berangkat menuju fishing ground sekitar pukul 02.00 WIB dan waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke fishing ground sekitar 2 jam. Setelah tiba
di fishing ground, pelampung tanda dan jangkar diturunkan, selanjutnya dilakukan penurunan jaring setting. Setelah semua jaring terentang sempurna nelayan
menunggu selama setengah jam sampai satu jam, kemudian dilakukan penarikan jaring hauling. Hasil tangkapan yang didapat dimasukkan ke dalam drum yang
sudah dipersiapkan sebelumnya. Hasil tangkapan disimpan menggunakan es untuk proses pengawetan agar tetap segar.
7. Pancing Rawai 1 Deskripsi
Pancing rawai diklasifikasikan kedalam kelompok alat tangkap pancing. Pancing rawai atau longline adalah suatu pancing yang terdiri dari tali utama
main line, kemudian disepanjang tali utama tersebut digantungkan tali cabang
82 branch line yang di ujungnya diberi mata pancing secara berderet pada jarak
tertentu. Panjang tali utama pada rawai berkisar ratusan meter hingga mencapai puluhan kilometer Subani dan Barus, 1989.
2 Konstruksi
Komponen utama pancing rawai yang ada di Kabupaten Subang adalah : tali selambar main line, tali cabang branch line, mata pancing hook, pemberat,
dan pelampung. Konstruksi dari pancing rawai dapat dilihat pada Gambar 27. • Tali utama main line
Tali utama pada pancing rawai ini terbuat dari bahan PA Polyamide dengan nomor 1500. Panjang tali utama secara keseluruhan sekitar 250 m. Tali
utama pada rawai berfungsi sebagai tempat terikatnya tali cabang dimana mata pancing dipasang.
• Tali cabang branch line Tali cabang branch line merupakan tali yang dipasang disepanjang tali
utama pada rawai dan di bagian ujungnya terdapat mata pancing. Tali cabang dipasang secara berderet dengan jarak 2,5 m untuk menghindari terbelitnya tali
cabang yang satu dengan tali cabang yang lainnya. Pemasangan tali cabang pada tali utama menggunakan simpul. Pada alat tangkap ini dipasang sebuah
pelampung berbahan styrofoam pada salah satu ujungnya, sedangkan bagian ujung lainnya diikatkan pada bagian perahu.
• Mata pancing Mata pancing yang digunakan pada pancing rawai ini terbuat dari bahan
stainless steel. Jenis mata pancing yang berbahan stainless digunakan oleh nelayan karena harganya yang relatif murah dan cukup tahan lama. Adapun ukuran mata
pancing yang digunakan disesuaikan dengan ikan yang ingin ditangkap. Biasanya nelayan menggunakan mata pancing nomor 6 untuk menangkap kakap merah,
sedangkan untuk menangkap ikan kuro nelayan menggunakan mata pancing nomor 4. Jumlah mata pancing yang dioperasikan sebanyak 100 buah mata
pancing.
83 Gambar 27 Konstruksi pancing rawai
3 Kapal
Kapal yang digunakan dalam pengoperasian pancing rawai merupakan jenis perahu motor tempel. Perahu motor temple tersebut terbuat dari bahan kayu
dengan dimensi L x B x D yaitu 9 x 1,2 x 0,8 meter. Adapun mesin yang digunakan adalah jenis mesin tempel dengan merk Giandong berkekuatan 6 PK.
4 Nelayan
Nelayan yang mengoperasikan alat tangkap pancing rawai ini berjumlah 2 - 3 orang, dengan satu orang sebagai nahkoda, satu orang sebagai pemasang umpan,
dan satu orang lainnya bertugas memasang setting alat tangkap. Nelayan pancing rawai di Kabupaten Subang merupakan penduduk setempat yang bekerja
sebagai nelayan penuh.
5 Metode pengoperasian
Pancing rawai yang ada di Kabupaten Subang merupakan jenis rawai dasar. Alat tangkap ini ditujukan untuk menangkap jenis ikan-ikan demersal. Dalam
pengoperasiannya alat tangkap pancing rawai ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu pemasangan umpan, pemasangan alat tangkap setting, penarikan alat
tangkap hauling dan penyortiran hasil tangkapan. Proses pemasangan umpan dilakukan sebelum alat tangkap pancing rawai
ini dioperasikan. Proses ini penting agar target yang ingin ditangkap tertarik
84 dengan bau umpan yang dipasang dan kemudian memakan umpan tersebut.
Adapun proses pemasangan umpan dilakukan oleh 1-2 orang ABK. Setelah umpan dipasang pada tiap mata pancing, maka proses pemasangan
pancing rawai setting siap untuk dilakukan. Pemasangan alat tangkap ini dilakukan dengan melepaskan pelampung tanda, tali utama dan tali cabang beserta
mata pancing yang telah dipasangi umpan. Setelah alat tangkap selesai dipasang, berikutnya alat tangkap didiamkan selama beberapa jam dengan tujuan agar
terdapat jeda waktu bagi ikan untuk mendatangi dan memakan umpan. Setelah alat tangkap dipasang dalam waktu yang cukup lama, nelayan akan
melakukan proses penarikan alat tangkap hauling.Proses penarikan alat tangkap dimulai dengan menarik pelampung tanda terlebih dahulu, diikuti dengan
penarikan tali utama main line dan tali cabang branch line. Adapun pembagian tugas pada proses penarikan jaring yaitu 1-2 nelayan orang menarik dan
merapihkan alat tangkap sedangkan 1 orang lainnya melepaskan hasil tangkapan dari mata pancing.
Setelah hasil tangkapan dilepaskan dari mata pancing, nelayan akan melakukan proses penyortiran. Penyortiran dilakukan dengan mengelompokkan
hasil tangkapan berdasarkan jenis dan ukurannya. Adapun semua hasil tangkapan akan dibawa pulang oleh nelayan dan tidak ada hasil tangkapan yang dilepaskan
kembali ke laut.
6 Hasil tangkapan
Pancing rawai yang dioperasikan di Kabupaten Subang merupakan jenis rawai dasar yang menangkap jenis ikan-ikan demersal. Adapun hasil tangkapan
utama alat tangkap ini adalah kakap merah Lutjanus sp. dan kerapu Epinephelus spp., sedangkan hasil tangkapan sampingannya antara lain remang
Muraema spp., pari rays, manyung dan lain-lain.
8. Bubu Lipat 1 Deskripsi