4.3.4 Analisis Variance Decomposition
Tabel 4.7 Variance Decomposition
Variabel Dependent
Periode Dijelaskan oleh Kejutan
LN_KREDT LN_KREDIT
LN_IHSG SBI
LN_CPI LN_ER
LN_IPI 1
100.0000 0.000000
0.000000 0.000000
0.000000 0.000000
4 77.64368
2.718044 0.094424
2.808196 0.531622
16.20403 8
63.94368 3.226245
0.763376 5.117225
1.013335 25.93614
12 59.77145
3.282643 1.265808
6.009506 1.177299
28.49330 16
58.03917 3.292522
1.528342 6.408096
1.246965 29.48490
20 57.10156
3.296876 1.674755
6.626435 1.284768
30.01561 24
56.50555 3.299784
1.767300 6.765039
1.308779 30.35355
28 56.09122
3.301856 1.831426
6.861291 1.325466
30.58874 32
55.78639 3.303387
1.878582 6.932092
1.337742 30.76181
36 55.55275
3.304559 1.914724
6.986357 1.347151
30.89446
Tabel di atas menjelaskan Variance Decomposition yang memberikan proporsi pada fluktuasi Kredit. Pada periode pertama, keragaman fluktuasi Kredit
dijelaskan 100 persen oleh Kredit itu sendiri. Dominasi Kredit ini terus terjadi hingga periode akhir peramalan, namun dengan proporsi yang semakin menurun.
Keragaman mulai nampak diberikan sejak periode ke-2 peramalan. Pada periode tersebut, Kredit memberikan keragaman sebesar 93,95 persen terhadap
fluktuasinya sendiri. IHSG, SBI, dan CPI memberikan proporsi sebesar 1,7, 0,007 dan 1,15 persen. Sedangkan masing-masing ER dan IPI memberikan kontribusi
sebesar 0,08 dan 3,1 persen pada periode yang sama. Hingga periode ke-36 peramalan, Kredit tetap memberikan keragaman
terbesar yaitu sebesar 55,55 persen dan di antara seluruh variabel, IPI memberikan kontribusi terbesar setelah Kredit itu sendiri sebesar 30,89 persen. CPI dan IHSG
masing-masing memberikan kontribusi sebesar 6,99 dan 3,30 persen serta SBI dan ER berkontribusi sebesar 1,91 dan 1,35 persen.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil IRF menunjukkan bahwa guncangan variabel IHSG, SBI, CPI, dan ER direspon negatif model, dimana model tersebut adalah
total kredit yang disalurkan perbankan. Kenaikan IHSG mencerminkan besarnya investasi dalam instrumen finansial dan pada saat yang sama
mengurangi investasi sektor riil. Akibatnya permintaan kredit menjadi melemah. Guncangan variabel IPI direspon positif oleh kredit dan begitu
pun sebaliknya, guncangan variabel kredit direspon positif oleh IPI. Hal ini menunjukkan bahwa ketika terjadi peningkatan kredit akan diikuti pula
dengan berekspansinya sektor riil. 2. Berdasarkan hasil VD menunjukkan bahwa variabel kredit berpengaruh
besar dalam menjelaskan variabilitas kredit itu sendiri. Adapun variabel IPI memberi pengaruh lebih besar pada variabilitas kredit dibandingkan
dengan variabel yang lain.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu : 1. Pemerintah diharapkan dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi
perkembangan dunia usaha. Peningkatan aktivitas dunia usaha akan