Pemilihan Lag Optimum Uji Stabilitas Model VAR Uji Kointegrasi

Data di tingkat level didiferensiasikan dengan derajat tertentu sampai semua data yang dibutuhkan menjadi stasioner pada derajat yang sama. Tabel 4.2 Hasil Pengujian Akar Unit pada First Difference Variabel ADF Statistic Nilai Kritis MacKinnon Keterangan 1 5 10 LN_KREDIT -4.241469 -4.060874 -3.459397 -3.155786 Stasioner LN_IHSG -6.315825 -3.501445 -2.892536 -2.583371 Stasioner SBI -4.170722 -3.501445 -2.892536 -2.583371 Stasioner LN_CPI -9.785967 -4.058619 -3.458326 -3.155161 Stasioner LN_ER -5.008623 -3.503049 -2.893230 -2.583740 Stasioner LN_IPI -4.117413 -3.511262 -2.896779 -2.585626 Stasioner taraf nyata 5 Hasil pengujian pada first difference menunjukkan bahwa semua variabel bersifat stasioner pada taraf 5 persen. Hal ini karena nilai mutlak ADF statistik semua variabel lebih besar daripada nilai kritis MacKinnon pada taraf 5 persen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yang diestimasi dalam penelitian ini telah stasioner pada derajat yang sama, yaitu derajat integrasi satu I1.

4.1.2 Pemilihan Lag Optimum

Penetapan lag optimal penting dilakukan karena dalam metode VAR lag optimal dari variabel endogen merupakan variabel independen yang digunakan dalam model. Lag optimal dalam model ini ditentukan berdasarkan nilai Akaike Information Criterion AIC yang paling kecil. Tabel 4.3 Penentuan Lag Optimal Lag AIC -20.67202 1 -21.44912 2 -21.26210 3 -21.27500 4 -20.81811 5 -20.39554 6 -20.23686 7 -20.25818 8 -20.50449 Lag optimal

4.1.3 Uji Stabilitas Model VAR

Stabilitas VAR perlu diuji terlebih dahulu sebelum melakukan analisis lebih jauh, karena jika hasil estimasi VAR yang akan dikombinasikan dengan model koreksi kesalahan tidak stabil, maka Impulse Response Function dan Variance Decomposition menjadi tidak valid Setiawan, 2007. Untuk menguji stabil atau tidaknya estimasi VAR yang telah dibentuk maka dilakukan pengecekan kondisi stabilitas VAR berupa roots of characteristic polynomial. Suatu sistem VAR dikatakan stabil apabila seluruh roots-nya memiliki modulus lebih kecil dari satu Gujarati, 2003. Berdasarkan uji stabilitas VAR, dapat disimpulkan bahwa estimasi VAR yang akan digunakan untuk analisis IRF dan VD stabil. Berikut ini adalah uji stabilitas VAR pada lag optimal yaitu lag 1. Dari tabel tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa model VAR yang dibentuk sudah stabil pada lag optimalnya. Tabel 4.4 Hasil Uji Stabilitas Model VAR Root Modulus 0.623458 0.623458 -0.462339 0.462339 0.439905 0.439905 -0.075961 - 0.145818i 0.164417 -0.075961 + 0.145818i 0.164417 -0.035421 0.035421

4.1.4 Uji Kointegrasi

Kointegrasi merupakan hubungan antara variabel yang tidak stasioner pada jangka panjang. Misalkan suatu data yang secara individu tidak stasioner, namun ketika dihubungkan secara linier, data tersebut menjadi stasioner. Hal ini yang kemudian disebut bahwa data tersebut terkointegrasi. Selain itu, uji kointegrasi juga akan dilakukan dengan mengikuti prosedur Johansen Trace Statistics Test. Dalam uji Johansen, penentuan kointegrasi dilihat dari nilai trace statistic setelah didahului dengan mencari panjang lag yang akan diketahui. Nilai trace statistic yang melebihi nilai kritisnya memperlihatkan bahwa terdapat kointegrasi dalam model yang digunakan. Hasil uji kointegrasi Johansen menunjukkan terdapat 3 persamaan yang terkointegrasi pada taraf 5 persen. Tabel 4.5 Uji Kointegrasi Johansen Hipotesa Eigenvalue Trace Statistic 5 critical value H H 1 r=0 r≥1 0.451072 148.5275 95.75366 r≤1 r≥2 0.350673 92.14746 69.81889 r≤2 r≥3 0.235237 51.55651 47.85613 r≤3 r≥4 0.126071 26.34671 29.79707 Signifikan pada taraf nyata 5

4.2 Pemodelan VECM