Jalur Neraca Perusahaan Balance Sheet Channel

perusahaan networth akan meningkat disebabkan meningkatnya harga equity yang selanjutnya akan mengurangi tindakan adverse selection dan moral hazard oleh perusahaan. Kondisi ini mendorong peningkatan pemberian kredit oleh bank, selanjutnya meningkatkan investasi, dan pada akhirnya meningkatkan output. Jalur tersebut dapat digambarkan sebagai berikut Mishkin, 1998: M P equity adverse selection dan moral hazard Lending investasi output

2.9 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Kim, et al . 1994 yang bertajuk “Stock Prices and Bank Lending Behavior in Japan ”, bertujuan meneliti hubungan historis historical relationship antara harga saham dengan bank lending di negara itu. Hubungan ini dapat tercermin dari, pertama, positifnya respon Japanese bank lending terhadap kenaikan harga saham Nikkei. Kedua, berubahnya historical relationship antara harga saham dan bank lending, yaitu hubungan keduanya lemah hingga pertengahan 1980an dan setelahnya tiba-tiba menguat secara signifikan. Ketiga, fluktuasi harga saham Nikkei ternyata punya kontribusi yang cukup signifikan terhadap fluktuasi bank lending di Jepang saat itu. Penelitian ini menggunakan data time series dengan variabel CPI Consumer Price Index, IPI Industrial Production Index, call money rate suku bunga pinjaman antar bank, Nikkei Stock Price Index Indeks Harga Saham Nikkei dan total kredit yang disalurkan perbankan Jepang. Waktu pada penelitian ini dibagi menjadi dua periode yaitu 1970:1 – 1983:12 dan 1984:1 – 1993:5 dan metode yang digunakan adalah SVAR Structural Vector Autoregression. Selain itu, Ibrahim 2004 menganalisis tentang “Stock Prices and Bank Loan Dynamics in a Developing Country : The Case of Malaysia ”. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi interaksi dinamis antara kredit dengan harga saham dan melihat apakah kredit mempunyai peran dalam menyalurkan guncangan di sektor keuangan ke sektor riil. Hasil yang diperoleh antara lain yaitu total kredit merespon positif kenaikan harga saham dan ternyata total kredit di Malaysia tidak mempunyai peran dalam menyalurkan guncangan di sektor keuangan ke sektor riil. Penelitian ini menggunakan data empat bulanan atau data kuartalan dengan menggunakan enam variabel, yaitu total kredit, harga saham, GDP Gross Domestic Product, CPI Consumer Price Index, suku bunga pinjaman antar bank dan nilai tukar. Periode penelitian ini dilakukan sejak kuartal satu 1978 sampai kuartal dua 1998 1978:Q1 – 1998:Q2. Metode yang digunakan adalah metode VAR yang dilanjutkan dengan metode VECM Vector Error Correction Model.

2.10 Kerangka Pemikiran

Hubungan antara perumusan masalah dan tujuan penelitian dapat dilihat dari kerangka pemikiran penelitian Gambar 2.1. Kerangka pemikiran tersebut meupakan suatu bentuk pemikiran penulis mengenai penelitian ini. Latar belakang penelitian diawali dari adanya peran dari pasar modal yag diindikatori oleh IHSG Indeks Harga Saham Gabungan. Kemudain di sisi lain, adanya fungsi perbankan