Berbeda dengan permintaan mobil atau barang lainnya Susanto, 2007. Kestabilan IPI dalam menghadapi guncangan IHSG terjadi pada periode ke-7.
4.3.3 Analisis Impulse Response Function untuk IHSG
Gambar 4.9 menunjukkan respon variabel IHSG dalam menghadapi guncangan kredit dan IPI. Ketika terjadi guncangan kredit, IHSG merespon
negatif sepanjang periode peramalan dan kestabilan dalam menghadapi guncangan kredit ini sudah mulai terlihat pada periode ke-13. Negatifnya respon
IHSG ini disebabkan karena terjadinya peningkatan jumlah kredit yang disalurkan perbankan selama periode peramalan lebih direspon oleh sektor riil.
Gambar 4.9 Respon IHSG dalam menghadapi guncangan KREDIT dan IPI
Begitu pula dengan guncangan IPI, IHSG pun merespon negatif guncangan tersebut sepanjang periode peramalan dan kestabilan mulai terjadi
pada periode ke-17. Negatifnya respon IHSG dalam menghadapi guncangan IPI disebabkan karena peningkatan output di sektor riil tidak lantas menaikkan nilai
kapitalisasi pasar dan nilai perdagangan saham.
-.06 -.04
-.02 .00
.02 .04
.06 .08
5 10
15 20
25 30
35
Response of LN_IHSG to LN_KREDIT
-.06 -.04
-.02 .00
.02 .04
.06 .08
5 10
15 20
25 30
35
Response of LN_IHSG to LN_IPI
Response to Cholesky One S.D. Innovations
4.3.4 Analisis Variance Decomposition
Tabel 4.7 Variance Decomposition
Variabel Dependent
Periode Dijelaskan oleh Kejutan
LN_KREDT LN_KREDIT
LN_IHSG SBI
LN_CPI LN_ER
LN_IPI 1
100.0000 0.000000
0.000000 0.000000
0.000000 0.000000
4 77.64368
2.718044 0.094424
2.808196 0.531622
16.20403 8
63.94368 3.226245
0.763376 5.117225
1.013335 25.93614
12 59.77145
3.282643 1.265808
6.009506 1.177299
28.49330 16
58.03917 3.292522
1.528342 6.408096
1.246965 29.48490
20 57.10156
3.296876 1.674755
6.626435 1.284768
30.01561 24
56.50555 3.299784
1.767300 6.765039
1.308779 30.35355
28 56.09122
3.301856 1.831426
6.861291 1.325466
30.58874 32
55.78639 3.303387
1.878582 6.932092
1.337742 30.76181
36 55.55275
3.304559 1.914724
6.986357 1.347151
30.89446
Tabel di atas menjelaskan Variance Decomposition yang memberikan proporsi pada fluktuasi Kredit. Pada periode pertama, keragaman fluktuasi Kredit
dijelaskan 100 persen oleh Kredit itu sendiri. Dominasi Kredit ini terus terjadi hingga periode akhir peramalan, namun dengan proporsi yang semakin menurun.
Keragaman mulai nampak diberikan sejak periode ke-2 peramalan. Pada periode tersebut, Kredit memberikan keragaman sebesar 93,95 persen terhadap
fluktuasinya sendiri. IHSG, SBI, dan CPI memberikan proporsi sebesar 1,7, 0,007 dan 1,15 persen. Sedangkan masing-masing ER dan IPI memberikan kontribusi
sebesar 0,08 dan 3,1 persen pada periode yang sama. Hingga periode ke-36 peramalan, Kredit tetap memberikan keragaman
terbesar yaitu sebesar 55,55 persen dan di antara seluruh variabel, IPI memberikan kontribusi terbesar setelah Kredit itu sendiri sebesar 30,89 persen. CPI dan IHSG
masing-masing memberikan kontribusi sebesar 6,99 dan 3,30 persen serta SBI dan ER berkontribusi sebesar 1,91 dan 1,35 persen.