sedangkan    parameter  kimia  yaitu  nilai  Proksimat  dan  Derajat  Deasetilasi  DD. Semakin  baik  mutu  kitosan  semakin  tinggi  nilai  derajat  deasetilasinya  dan
semakin  banyak  fungsinya  dalam  aplikasinya.  Adapun  spesifikasi  mutu  kitin kitosan  dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1 Spesifikasi mutu kitin kitosan.
Spesifikasi Kitin
Pangan Kitosan
Farmasi Larutan Kitosan
Teknis
Penampakan Serpihan putih
kekuningan SerpihanBubuk
putihkekuningan Cairan
beningkekuningan Kadar air
10 ≤ 10
- Kadar abu
2,5 ≤ 0,2
0,5 Kadar N
1 ≤ 0,3
0,5 Derajat Deasetilasi
70 70-100
90 Viskositas
600cPs 50 cPs
50 cPs Ketidaklarutan
90 1
0,5 Logam berat
Arsenik As Timbal Pb
10ppm 10 ppm
10 ppm 10 ppm
10 ppm      10 ppm
pH 7-9
7-9 5,5
Sumber :  Subasinghe 1999
2.2.2 Sifat-sifat kitosan
Kitosan  adalah  polimer  glukosamin  yang  larut  dalam  asam  tetapi  tidak larut  asam  sulfat  pada  suhu  kamar,  juga  tidak  larut  dalam  pelarut  organik  tetapi
larut  baik  dalam  poliol  dengan  suasana  asam.  Pelarut  kitosan  yang  baik  adalah asam  format  dengan  konsentrasi  0,2  sampai  pekat,  namun  demikian  kitosan
sering dipakai dengan dilarutkan terlebih dahulu pada asam asetat Filer and Wirik 1978.  Menurut  Knorr  1984  berat  molekul  kitosan  tergantung  dari  degradasi
yang  terjadi  pada  proses  pembuatan  kitosan.  Kitosan  mempunyai  sifat  mudah mengalami  degradasi  secara  biologis,  tidak  beracun,  mempunyai  berat  molekul
yang  tinggi,  tidak  larut  pada  pH  6,5  berat  molekul  rata-rata  120.000  Dalton Protan Laboratories 1987.
Menurut  Knorr  1982  serpihan  kitosan  dalam  air  mempunyai  gugus amino  bebas  NH
3 +
sebagai  polikationik,  pengkelat  dan  pembentuk  dispersi dalam  larutan  asam  asetat.  Ornum  1992,  menambahkan  bahwa  gugus  amino
bebas  NH
3 +
inilah  yang  banyak  memberikan  kegunaan  pada  kitosan.  Apabila dilarutkan  dalam  asam,  kitosan  akan  menjadi  polimerkationik  dengan  struktur
linier  sehingga  dapat  digunakan  dalam  proses  flokulasi,  pembentuk  film  atau imobilisasi  dalam  beberapa  agen  biologi  termasuk  enzim.  Bought  1975
menambahkan  bahwa  karakter  kitosan  sebagai  polielektrolit  dapat  digunakan untuk  bahan  pengkoagulasi  limbah  secara  fisika  dan  kimia.  Hirano  1989
mengemukakan kelebihan kitin dan kitosan yaitu:. 1  Merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui.
2  Merupakan senyawa biopolimer yang dapat terdegradasi dan tidak mencemari lingkungan.
3  Tidak bersifat toksik LD
50
16 gram per kg berat badan tikus. 4  Konformasi molekulnya dapat dirubah.
5  Mempunyai fungsi biologis. 6  Dapat membentuk gel, koloid dan film dari larutan.
7  Mengandung  gugus  amino  NH
2
dan  gugus  hidroksil  OH  yang  dapat dimodifikasi.
Kitosan  merupakan  kerangka  heksosa  yang  memiliki  gugus  amin bermuatan,  sehingga  menunjukan  sifat  yang  unik  yaitu  bermuatan  positif,
berlainan  dengan  polisakarida  alam    lainnya  yang  bermuatan  negatif  atau  netral. Boddu  et  al.  1999  menyatakan  bahwa  muatan  positif  pada  polimer  kitosan
mengakibatkan afinitas atau daya tarik menarik  yang sangat baik dengan suspensi dalam cairan selulosa dan polimer glikoprotein.
Mengingat  banyak  bahan  memiliki  gugus  negatif  seperti  protein,  anion polisakarida,  asam  nukleat,  dan  lain-lain.  Maka  gugus  kitosan  berpengaruh  kuat
dengan  gugus  negatif  sehingga  membentuk  ion  netral  Sanford  1989.  Kekuatan ion berpengaruh terhadap struktur kitosan dengan kata lain peningkatan kekuatan
ion meningkatkan sifat kekakuan matriks kitosan, daya gembung dan ukuran pori- pori  matriks.  Sementara  porositas  granula  dari  kitosan  berpengaruh  terhadap
peningkatan keaktifan grup grup amino terhadap kitosan Suhartono 2000.
Proses  penyerapan  berhubungan  dengan  adanya  gugus  hidrofilik  OH dalam molekul kitosan, sehingga kitosan mempunyai kemampuan untuk mengikat
air dan bahan-bahan yang tersuspensi dalam air. Berdasarkan survei literatur, Olin et al. 1996 dan Bailey et al. 1997  telah mengidentifikasi penyerap yang murah
untuk  penanganan  kontaminasi  logam  berat  pada  air  dan  limbah  cair.  Mereka mengidentifikasi  dua  belas  penyerap  yang  potensial  untuk  Pb,  Cd,  Cu,  Zn,  dan
Hg,  diantaranya  kitosan  mempunyai  kapasitas  serapan  yang  tinggi  untuk  ion-ion metal Masri et al. 1974. Kitosan mengikat atau mengkelat sejumlah logam lima
kali  lebih  besar dari kitin,  hal  ini ditandai oleh adanya grup amino  bebas NH
3 +
dalam kitosan Muzarelli 1977.
2.2.3 Kitosan dan kegunaannya.