Hasil analisis HPLC karagenan

Gambar 35 Kromatogram HPLC karagenan hasil absorbsi kitosan Keterangan: Puncak-puncak berwarna merah menunjukkan komponen sakarida glukosa, manosa, silosa, arabinosa, inositol, dan lain-lain yang masih tinggi. Perlakuan kitosan 0,1 menunjukkan d-Galaktosa yang lebih bersih dari koponen sakarida maka kitosan 0,1 terpilih sebagai perlakuan terbaik. Pengaruh penggunaan kitosan sebagai absorben menunjukkan, bahwa perlakuan kitosan 0,1 menghasilkan puncak yang paling bersih dibandingkan dengan yang lain, hal ini memberikan gambaran bahwa perlakuan kitosan 0,1 dapat diaplikasikan dalam ekstraksi karagenan karena menghasilkan lebih dominan komponen galaktosa sulfat. Dengan demikian pemanfaatan kitosan sebagai absorben dapat dikembangkan lebih luas baik pada suhu kamar, ataupun pada suhu tinggi, termasuk metode produksinya yang lebih ramah lingkungan, misalnya berkurangnya penggunaan bahan kimia dalam proses, dan dapat memanfaatkan limbah proses untuk pupuk, serat atau bahan bioetanol, bahkan dapat mengembangkan proses dengan sistem Zero Waste Lampiran 14.

4.4.4 Hasil analisis SEM pada kitosan setelah ekstraksi.

Kitosan sebagai absorben yang ditambahkan saat ekstraksi akan mengalami absorbsi komponen sampai ke dalam ataupun hanya pada permukaan saja. Terbukti dari hasil SEM pada kitosan sesudah ekstraksi Gambar 36 B dibandingkan dengan sebelum ekstraksi Gambar 36 A, terjadi perbedaan morfologi permukaan yang berpori sebelum ekstraksi dan pori pori jadi tertutup setelah ekstraksi, yang artinya terjadi adsorbsi karagenan secara merata pada permukaan kitosan. Hal tersebut menunjukkan adanya efek fouling, yang akan segera terjadi apabila terjadi penurunan temperatur ekstraksi, oleh karena itu penggunaan kitosan sebagai absorben sangat cocok pada proses dengan suhu tinggi diantaranya pada saat ekstraksi karagenan dan ekstraksi agar. A B Gambar 36 Hasil analisis SEM pada kitosan A sebelum digunakan dalam ekstraksi dan B sesudah ekstraksi. Gambar 36 menunjukkan morfologi permukaan kitosan sebelum ekstraksi A yang terlihat dengan jelas pori-porinya pada perbesaran 25 kv, sedangkan B adalah gambaran permukaan kitosan setelah digunakan dalam ekstraksi yang menunjukkan terjadinya adsorbsi karagenan pada permukaan kitosan sampai membentuk lapisan yang homogen sehingga menutupi pori pori kitosan.