Karakteristik mutu kimia kitosan dan rendemen

perlakuan tersebut diambil salah satu yang paling tinggi kemampuan absorbsinya melalui uji absorbsi terhadap logam berat dan pigmen. Kitosan yang mempunyai daya absorbsi yang baik, dengan kondisi proses efisien yang digunakan dalam aplikasi pemurnian agar dan karagenan. Tabel 8 Karakteristik mutu kitosan hasil modifikasi terbaik Kondisi Proses Mutu Kitosan Deproteinisasi Deasetilasi Kadar Air Kadar Abu Kadar N DD NaOH N Waktu Jam NaOH N Waktu Jam 2 3 3 2 8,7 0,48 4,79 87 2 3 3 4 9,1 0,15 4,1 94 1 4 6 2 10,0 0,21 3,82 90 1 5 6 2 9,8 0,20 4,56 87 1 3 6 4 9,1 0,1 4,43 85 1 4 6 4 8,9 0,11 3,28 91 2 5 6 2 10,0 0,02 4,28 90 2 5 6 3 9,5 0,40 4,25 91 2 4 6 4 9,5 0,4 4,5 90 2 5 6 4 9,4 0,41 4,2 93 5 5 2 3 10,1 0,45 4,11 84 Rendemen hasil untuk setiap ton kulit udang berat kering meliputi 265 kg kitin dengan derajat deasetilasi rata-rata 73 dan 138 kg kitosan dengan derajat deasetilasi yang bervariasi.

4.2.2 Karakteristik absorbsi pada berbagai derajat deasetilasikitosan

Untuk mengetahui kemampuan absorbsi dari kitosan melalui uji absorbsi terhadap logam Pb dan klorofil, menunjukkan hasil bahwa meningkatnya persen derajat deasetilasi, semakin meningkat pula kemampuannya mengabsorbsi Pb dan klorofil. Absorbsi yang paling tinggi terhadap logam Pb adalah kitosan dengan derajat deasilasi 90, 91 dan 93, begitu pula untuk absorbsi klorofil pada derajat deasetilasi tersebut, lebih baik dari pada derajat deasetilasi yang lebih rendah. Hasil dari kedua uji absorbsi oleh kitosan pada berbagai derajat deasetilasi menunjukkan bahwa kitosan yang mempunyai DD 90 keatas mempunyai daya absorbsi yang baik. Semakin tinggi derajat deasetilasi semakin terbuka gugus- gugus ionnya yaitu tidak terhalang oleh komponen pengotor. Menurut Muzarelli 1977 dan Sanford 1987, bahwa gugus ion tersebut OH – dan NH + mempunyai kemampuan berikatan dengan ion lain yang berlawanan sebagai penukar ion diantaranya pigmen dan juga dengan logam berat. Berdasarkan pertimbangan efisiensi maka dipilih kitosan dengan derajat deasetilasi 90, yang dikarakterisasi melalui uji kemampuan absorbsinya terhadap pigmen, logam berat, dan bakteri. Hasil uji sifat-sifat fisik dan uji absorbsi yang selanjutnya diaplikasi pada ekstraksi rumput laut yaitu dalam pembuatanpemurnian agar-agar dan karagenan. Karakteristik visual dan fisika kimia kitosan yang terpilih sebagai absorben disajikan pada Tabel 9 berikut Tabel 9 Karakteristik mutu kitosan terpilih. Parameter Karakteristik Warna putihtidak berwarna Tekstur halus, ringan, transparan Ukuran 10 mesh Bau tidak berbau Kelarutan 99 dalam asam asetat 2 Kadar air 10 Kadar abu 0,2 Kadar N 4 Viskositas 274 cPs DD 90 Rendemen 13,8 rata-rata

4.2.3 Karakteristik gugus fungsi kitosan Analisis spektrofotometer FTIR

Hasil analisis FTIR diperoleh puncak-puncak spektrogram yang menunjukan gugus-gugus fungsi dari kitosan, terdiri dari gugus OH, CH, NH, amida dan karbonil pada bilangan gelombang 3414cm -1 , 2480 cm -1 , 1639 cm -1 , 1384 cm -1 dan 1075 cm- 1 yang disajikan pada Tabel 10. Gambar 18 menunjukan puncak paling tinggi berwarna biru yaitu kitosan dengan DD paling tinggi sebesar 94 dan berurutan menurun hingga puncak