1
1   PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kitosan  adalah  polimer  glukosamin  yang  merupakan  selulosa  beramin, nomer dua terbanyak di alam setelah selulosa. Kitosan ditemukan pada cangkang
invetebrata  hewan  perairan.  Sumber  potensial  bahan  kitosan  adalah  limbah pengolahan  udang  dan  rajungan  yang  diprediksi  mencapai  68.230  ton  limbah
udang dan 22.815 ton limbah rajungan Irianto 2010. Kitosan  banyak  diaplikasikan  diberbagai  bidang,  diantaranya  dalam
penanganan limbah industri sebagai adsorben dan absorben terutama logam berat. Sebagai  adsorben  atau  absorben  yang  efektif  kitosan  dibuat  dalam  bentuk
campuran  dengan  komponen  lain  yaitu    konjugat:  kitosan  dengan  poliamid Kawamura  1993,  Silva  2005,  kopolimerkitosan  dengan    polivinil  alkohol  atau
EDTA  Liu  2003,  Rahayu  2003,  krosling  kitosan  dengan  grup  karboksil, glutaraldehid  atau  asam  glutarat  Knorr  1982,  Liang  2009,  kitosan  butiran
campuran dengan asam asetat Kim and Cho 2005. Melalui  pembentukan  campurankonjugat,  interaksi  molekuler  kitosan
menjadi  lebih  kuat, kekuatan  ion  meningkat serta porositas   meningkat sehingga dapat  meningkatkan  kemampuannya  dalam  berikatan  dengan  komponen  lain
untuk  di  adsorbsi  atau  absorbsi,  pada  gugus  aktifnya  yaitu  grup  hidroksil,  amin atau karboksilat. Kitosan  serpihan belum dimanfaatkan sebagai absorben karena
strukturnya  yang  padat  dengan  porositas  yang  lebih  kecil,  yang  mengakibatkan daya absorbsinya rendah.
Penelitian  ini  menggunakan  kitosan  serpihan  sebagai  absorben  dengan alasan  bahwa  kitosan  serpihan  apabila  dimasukan  ke  dalam  air  dapat
meningkatkan  kekuatan  ioniknya  dan  dapat  mengembangkan  strukturnya, menyebabkan  terjadinya  pengembangan  seluruh  pori-porinya  sehingga  dapat
meningkatkan  daya  absorbsinya,    yang  dilakukan  pada    suhu  proses  100  °C, karena daya absorbsi kitosan dipengaruhi oleh temperatur Jansen 1992.
Rumput  laut merupakan  salah satu komoditas  hasil perairan  yang potensial sebagai  penghasil  komponen  hidrokoloid  agar  dan  karagenan,  budi  dayanya
sudah berkembang dengan pesat dan hasilnya pun sudah menembus pasar ekspor
Husain    2011.  Sudah  saatnya  rumput  laut  yang  berlimpah  itu  diolah  sendiri menjadi  produk  agar  dan  karagenan  untuk  kebutuhan  lokal  bahkan  prospektif
untuk ekspor. Dengan demikian diperlukan suatu alternatif metode produksi yang tepat guna dan efisien supaya masyarakat pengolah, petani atau produsen rumput
laut dapat menerapkannya. Mengingat karakteristik kitosan yang cukup unik dengan gugus amin dan
hidroksilnya  yang  sangat  reaktif,  ditunjang  dengan  struktur  porositasnya  yang membentuk matriks Higuera et al. 2003, serta dapat mengembang dalam media
air, pada suhu tinggi, maka kitosan digunakan sebagai absorben pengotor  dalam proses ekstraksi agar dan karagenan dalam  media air pada suhu 100
o
C.  Adapun komponen  pengotor  tersebut  diantaranya  pigmen,  logam  berat  dan  bakteri  atau
mikroorganisme,  yaitu komponen  yang dapat berpengaruh pada penurunan  mutu produk akhir. Dengan demikian  agar dan karagenan dapat diperoleh dengan cara
yang mudah, sederhana, bermutu baik dan aman bagi kesehatan.
1.2 Tujuan