Supernatan Tahap karakterisasi kitosan sebagai absorben

absorbansi larutan logam sebelum digunakan adalah 100. Diagram alir proses absorbsi logam berat dapat dilihat pada Gambar 11. Larutan 1 bv: FeS0 4 , CuS0 4 , PbCl 2. Penambahan kitosan 0,1. 0,3. 0,5. 1 Pengabsorbsian 30 menit Pemisahan supernatan Pengujian dengan spektrofotometer

A. Supernatan

Gambar 11 Diagram alir proses absorbsi logam berat oleh kitosan. Perhitungan absorbansi A terabsorbsi A k = A Supernatan + A Terabsorbsi--------A.Terabs = A k – A supernatan A k = Absorbans kontrol tanpa penambahan kitosan A = Absorbans 2 Absorbsi zat warna ekstrak wortel dan klorofil oleh kitosan Ekstrak wortel diperoleh dari hasil ekstraksi wortel dan klorofil A diperoleh dari ekstrak klorofil suplemen. Ekstrak wortel : 500 gr wortel yang sudah dikupas dihancurkan menggunakan blender dengan penambahan 250 ml akuades, kemudian disaring dengan kertas saring Wattman 40, filtrat ditampung sebagai ekstrak wortel, ekstraksi dilakukan2 kali. Hasil ekstraksi ditambah akuades menjadi 500 ml. Selanjutnya dibagi untuk lima perlakuan masing-masing 100 ml. Kepada masing-masing ekstrak wortel ditambahkan kitosan : 0,1 , 0,3, 0,5, 1 dan tanpa kitosan sebagai kontrol. Dilakukan pengadukan dan dibiarkan 30 menit, kemudian dilakukan pemisahan kitosan dan dilakukan desorbsi ekstrak wortel dari kitosan dengan aseton, untuk kemudian dideteksi dengan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 525 nm, absorban kontrol menunjukkan konsentrasi ekstrak wortel awal sebelum absorbsi oleh kitosan. Untuk mengetahui kadarekstrak wortel, absorbansi ekstrak diplot ke kurva standar ekstrak wortel murni yang dapat dilihat di Lampiran 2. 2 Pengukuran Absorbsi E.coli oleh kitosan Pengukuran absorbsi dimulai dari produksi biomasa kultur E.coli. Selanjutnya biomas dalam buffer fosfat diabsorbsi dengan kitosan dan diuji aktivitas enzim ß galaktosidase yang diproduksi E.coli dengan ONPG ortho nitro phenyl glycoside. 1 Kultur E.coli Sebanyak 1 ose E.coli yang sudah disegarkan dan siap digunakan, dimasukkanke dalam medium induktif dalam erlenmeyer 250 ml ditempatkan pada shaker selama 24 jam pada suhu 37 °C. Setelah 24 jam dituangkan kedalam tabung sentrifuge 500 ml dilakukan sentrifuge pada kecepatan 5000 rpm dengan temperatur 2 ºC sampai 4 ºC selama 15 menit. Sel atau biomass yang diperoleh, dicuci dengan H 2 O dingin untuk menghilangkan sisa medium dan dilakukan kembali sentrifuge sampai diperoleh sel E.coli yang bersih dari media. 2 Absorbsi E coli dalam kitosanTrevan 1988 Sel E. coli 0,2 g disuspensikan dalam buffer fosfat Lampiran 3, lalu ditambahkan kitosan sebanyak 0,1, 0,3, 0,5, dan 1. Dibuat pula kontrol tanpa kitosan. Campuran diaduk agar kitosan homogen, didiamkan selama 15 menit, lalu kitosan dipisahkan dan dicuci dengan buffer fosfat 3x. Kitosan siap diuji. Komposisi buffer fosfat disajikan pada Lampiran 3. 3 Uji aktivitas E coli dengan ONPGAlexander 1993 Aktifitas E coli diuji dengan ONPG 30mM ONPG dalam aseton sebagai substrat dalam suasana alkali pH 8. Hasil penguraian ONPG oleh enzim - galaktosidase akan membentuko-nitrophenil berwarna kuning yang dapat diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm. Aktivitas enzim didefinisikan sebagai jumlah ONPG yang direaksikan dalam µmol atau milimol per mililiter enzim per menit pada kondisi optimum.

3.4.3 Tahap aplikasi kitosan sebagai absorben