Wilayah dan Pewilayahan TINJAUAN PUSTAKA
dunia, digunakan untuk menginformasikan kecenderungan masa depan, keputusan potensial atau konsekuensinya
UKCIP, 2001. Saat ini telah muncul kesadaran yang luas bahwa tata ruang memberikan
dua manfaat terhadap isu perubahan iklim yaitu dalam konteks adaptasi dan adaptasi. Dalam konteks adaptasi, tata ruang terkait dengan perannya terhadap
pengurangan dampak yang parah akibat perubahan iklim, sedangkan dalam konteks mitigasi tata ruang berkaitan dengan upaya mengurangi tingkat emisi
yang menyebabkan adanya perubahan iklim Davoudi et al., 2009. Sebagai salah satu bagian dalam perencanaan tata ruang, perencanaan
penggunana lahan memegang peranan penting dalam alokasi fungsi lahan dalam suatu bentang lahan. Perencanaan penggunaan lahan berfungsi untuk
mengoptimalkan keberadaan lahan untuk tujuan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Sebagaimana telah disadari bahwa faktor pemicu perubahan penggunaan
lahan yang menyebabkan perubahan iklim adalah karena adanya konversi lahan secara tidak terkendali. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya
pertimbangan yang matang untuk dapat menjaga keberlanjutan manfaat dari penggunaan lahan yang ada. Perencanaan penggunaan lahan dengan implementasi
serta monitoring yang memadai, akan menyebabkan terjaganya seluruh manfaat lahan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan mempertahankan fungsi
lingkungan dan sosial. Lahan didefinisikan sebagai suatu wilayah di permukaan bumi, mencakup
semua komponen biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada di atas dan di bawah wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan
induk, relief, hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia di masa lalu dan sekarang. Lahan sebagai
sebuah entitas memiliki dua fungsi utama yaitu fungsi ekonomi dan ekologi. Dalam fungsi ekonomi, lahan merupakan wahana untuk melakukan aktivitas
untuk mendapatkan berbagai bioproduk yang dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia, selain itu juga dilihat dari asalnya lahan telah menyediakan berbagai
manfaat yang dapat digunakan untuk kesejahteraan manusia juga contohnya adanya berbagai jenis vegetasi dan satwa yang ada di dalamnya. Secara ekologi,
lahan menyediakan berbagai manfaat lingkungan seperti keamanan, keindahan, cadangan air, dan keseimbangan alam Wu, 2008.
Merupakan sebuah keharusan adanya sinergitas antara manfaat ekonomi dan ekologi apabila kesadaran jangka panjang akan dibangun. Disinilah konteks
dimana perencanaan tata ruang dapat memainkan peranan penting, bukan hanya alat teknis dimana kebijakan perubahan iklim dijalankan akan tetapi merupakan
arena yang sangat demokratis dimana proses negosiasi terhadap berbagai perbedaan kepentingan dapat dilakukan, berbagai suara dapat didengar, dan
sinergi penggunaan ruang dapat dicapai. Perencanaan tata ruang sebagaimana diidentifikasi perannya oleh beberapa
penulis dan dalam berbagai laporan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan menjawab penyebab dan konsekuensi dari perubahan iklim. Sebagai contoh
dalam dokumen IPCC menyebutkan bahwa kebijakan dan alat untuk menjawab mitigasi perubahan iklim melalui pengaturan penggunaan lahan, dan perencanaan
infrastruktur dan program pengelolaan permukiman IPCC, 2007a. Dalam Stern Review juga disebutkan mengenai pentingnya tata ruang dalam mitigasi perubahan
iklim dimana disebutkan bahwa untuk mengurangi dampak perubahan iklim seperangkan kebijakan sangat diperlukan. Stern menyarankan melalui pajak dan
perdagangan, penentuan harga karbon dan inovasi teknologi. Laporan tersebut juga menjelaskan agar peraturan yang ada meningkatkan efisiensi melalui
koordinasi strategis terhadap pasar, sebagai contoh dengan mengurangi permintaan akan transport dalam jangka panjang melalui perencanaan penggunaan
lahan yang integratif dan pembangunan infrastrukstur Stern, 2007. Dalam konteks perubahan iklim, perencanan tata ruang membutuhkan
pemahaman yang menyeluruh terhadap sumber daya alam dan lingkungan yang mendasari kehidupan manusia. Perubahan iklim tidak hanya dalam isu lingkungan
akan tetapi cukup menjangkau isu distribusi dan akses terhadap sumberdaya alam seperti atmosfer, sumberdaya energi dan air, termasuk didalamnya lahan,
kesemuaanya masuk di dalam ranah perencanaan tata ruang. Perencanaan membutuhkan integrasi dan koordinasi antara faktor penyebab dan hasil dari
sektor kebijakan, dan integrasi dengan pengelolan kebutuhan dalam mempengaruhi pilihan masyarakat.