Perencaaan Tata Ruang dan Mitigasi Perubahan Iklim

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini merujuk pada kerangka pemikiran bahwa paradigma pembangunan berkelanjutan perlu diaplikasikan dalam berbagai pendekatan yang lebih operasional. Salah satu interpretasi konsep pembangunan berkelanjutan yang dimaksud adalah dengan menjaga ketersediaan lahan yang berfungsi sebagai penambat carbon sink dan dengan tetap menjaga manfaat ekonomi lahan, yang diperlukan untuk kebutuhan pembangunan wilayah. Kegiatan mempertahankan fungsi penambat karbon dilakukan untuk mencegah emisi karbon, melalui upaya untuk mempertahankan cadangan yang disebabkan oleh perubahan penggunaan lahan sebagai penyebab signifikan terhadap terjadinya perubahan iklim global. Upaya pengendalian emisi karbon tidak semata-mata menjaga simpanan karbon yang akan memberikan keuntungan bagi kemaslahatan seluruh umat manusia di bumi akan tetapi perlu memperhatikan keberlanjutan pembangunan dan penciptaan pertumbuhan ekonomi wilayah. Inisiatif ini perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak secara bersama-sama untuk mensukseskan aktivitas lokal yang menimbulkan dampak secara global. Perubahan penggunaan dan tutupan lahan Land Use-Land CoverLULCC merupakan salah satu bagian dari faktor yang terkait dengan penyebab emisi karbon dimana merepresentasikan beberapa jenis perubahan lain yang mengikutinya. Salah satu perubahan penting yang terjadi adalah perubahan kerapatan karbon carbon density. Sebagian perubahan tersebut adalah perubahan menjadi rendahnya kerapatan karbon diberbagai penggunaan lahan. Hal ini terjadi karena pemanfaatan lahan bervegetasi hutan dan wanatani yang dimanfaatkan sebagai penggunaan lain seperti permukiman, lahan pertanian, dan terdegradasinya penggunaan lahan menjadi lahan terbuka. Hutan alami merupakan penyimpan karbon C tertinggi bila dibandingkan dengan sistem penggunaan lahan pertanian. Hal ini disebabkan karena hutan alami memiliki keragaman jenis pepohonan berumur panjang dan seresah yang banyak, yang merupakan gudang penyimpan karbon tertinggi. Bila hutan diubah fungsinya menjadi lahan-lahan pertanian atau perkebunan atau ladang penggembalaan, maka jumlah karbon tersimpan akan menurun Hairiah et al., 2007. Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran Gambar 3.1 di atas menggambarkan kerangka pemikiran yang dibangun dalam penelitian. Dalam skala bentang lahan di wilayah Kabupaten Merangin dengan menggunakan dua data tutupan lahan yang berbeda dapat dianalisis perubahan penggunaan lahannya. Analisis ini kemudian dilanjutkan dengan melihat dampak perubahan penggunaan lahan terhadap perubahan simpanan karbon dan dampak terhadap terhadap total manfaat ekonomi lahan. Total manfaat ekonomi lahan tersebut diperoleh dari data nilai bersih saat ini net present value yang menunjukkan tingkat keuntungan dari masing-masing penggunaan lahan. Penelitian ini juga menganalisis berbagai kebijakan terkait pembangunan daerah dan kebijakan pembangunan khusus terkait komitmen pemerintah dalam penurunan emisi. Kebijakan terkait pengurangan emisi menghasilkan pilihan- pilihan kegiatan terkait yang dapat mengurangi emisi di Kabupaten Merangin, namun demikian kebijakan tersebut perlu memperhatikan kebutuhan pembangunan daerah yang berbasis ruang, dan perencanaan tata ruang daerah yang sudah memiliki kekuatan hukum. Sinergi ini diharapkan akan memastikan tidak terjadinya kebijakan pembangunan yang saling bertentangan khususnya pengaturan ruang dan penggunaan lahan. Skenario penggunaan lahan yang dihasilkan dalam penelitian ini disusun melalui serangkaian pemahaman integrasi kebutuhan upaya pengurangan emisi dengan memperhatikan kareakteristik daerah, pada area-area sumber emisi dominan, dan dengan memperhatikan manfaat ekonomi dari masing-masing jenis penggunaan lahannya. Dalam membangun skenario penggunaan lahan, dilakukan melalui proses diskusi untuk menangkap perspektif para pihak yang berkepentingan dalam kegiatan pembangunan daerah di lokasi penelitian.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi dengan jangka waktu selama 5 bulan dimulai sejak Bulan Maret hingga Juli 2014. Gambar 3.2 Peta Daerah Penelitian

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah ini data citra penginderaan jauh periode 1990-an, 1995, 2000, 2005, dan 2010-an, berbagai informasi yang diperoleh melalui kegiatan survey dan ground thruting, FGD Focus Group Discussion, dan wawancara dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi pemerintah seperti Badan Pusat Statistik BPS, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Perpustakaan dan dinas terkait lainnya baik dilingkup Pemerintah Kabupaten Merangin maupun lembaga yang berada di luar Pemkab Merangin. Beberapa data juga didapatkan dari berbagai sumber hasil penelitian sebelumnya yang sudah dipublikasikan.

3.4. Metode Analisis Data

Kegiatan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan empat analisis yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Beberapa penjelasan mengenai tujuan, jenis data, sumber data, teknik analisis dan hasil yang diharapkan dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Metode Analisis Data NO TUJUAN JENIS DATA SUMBER DATA TEKNIK ANALISIS HASIL YANG DIHARAPKAN 1 Mengidentifikasi dinamika penggunaan lahan Citra Penginderaan Jauh Citra Satelit Landsat USGS Glovis US Digital Image Processing Analisis dinamika penggunaan lahan Peta tutupan lahan Hasil Analisis Spatial overlay 2 Memperkirakan laju emisi CO 2 akibat perubahan penggunaan lahan Rencana pembangunan berbasis keruangan RPJMD, RTRW Kabupaten Merangin Bappeda Merangin, BPS Merangin, Dinas Kehutanan Spatial overlay, Rekonsiliasi dan Focus Group DiscussionFGD Unit Perencanaan Kabupaten Merangin Ijin lokasi pembangunan Peta Tutupan lahan di beberapa titik waktu Hasil Analisis Stock Difference Approach, penghitungan dilakukan dengan bantuan software Perkiraan laju emisi masa lalu Simpanan karbon berbagai penggunaan lahan Hasil-hasil penelitian NPV dari beberapa penggunaan lahan yang terdapat di Kabupaten Merangin 3 Menghitung tingkat emisi acuan reference emission level Laju perubahan penggunaan lahan masa lalu Hasil perhitungan Linear projection, proyeksi dilakukan dengan bantuan software Proyeksi emisi CO 2 kumulatif hingga tahun 2030 dengan pendekatan historical projection Definisi dan alokasi penggunaan lahan pada tiap unit perencanaan Hasil FGD yang dilakukan bersama stakeholders Linear projection, proyeksi dilakukan dengan bantuan software Rencana penggunaan lahan pada setiap pola ruang RTRW RTRW Kabupaten Merangin Proyeksi emisi berdasarkan rencana penggunaan lahan Proyeksi emisi CO 2 kumulatif hingga tahun 2030 dengan pendekatan forward looking 4 Mengidentifikasi aksi mitigasi potensial dan memperkirakan penggunaan lahan masa depan, serta dampaknya terhadap emisi dan ekonomi Sumber- sumber emisi utama di Kabupaten Merangin Hasil analisis FGD untuk melakukan kompilasi dan menyeleksi beberapa aksi mitigasi Aksi mitigasi berbasis lahan di Kabupaten Merangin Isu-isu strategis pengelolaan lahan Dokumen perencanaan pembangunan dan hasil penelitian sebelumnya Skenarioaksi mitigasi terpilih Hasil Analisis Pemodelan perubahan penggunaan lahan menggunakan LCM -Idrisi Komposisi dan peta penggunaan lahan yang akan datang berdasarkan skenarioaktivitas mitigasi Komposisi penggunaan lahan masa yang akan Hasil analisis Penghitugan matematis dengan software untuk mengetahui Perkiraan dampak emisi dan ekonomi dari penggunaan Tabel 3.1. Lanjutan