Mitigasi Perubahan Iklim TINJAUAN PUSTAKA

berguna untuk mengetahui variasi karakter dalam suatu wilayah tertentu. Pewilayahan diartikan sebagai usaha untuk membagi-bagi permukaan bumi atau bagian permukaan bumi tertentu untuk tujuan yang tertentu pula. Pembagiannya dapat mendasarkan pada kriteria-kriteria tertentu seperti administratif, politis, ekonomis, sosial, kultural, fisik, dan geografis. Konsepsi pewilayahan selanjutnya digunakan untuk mendefinisikan unit perencanaan dalam penelitian, dimana seluruh bagian wilayah akan dikarakterisasi berdasarkan beberapa kriteria seperti fungsional, administrasi dan kebijakan politik. Pewilayahan ini dilakukan mentikberatkan kepada tujuan yang akan dibangun dibandingkan dengan aplikasi secara merta terhadap suatu definisi wilayah tertentu.

2.5. Perencaaan Tata Ruang dan Mitigasi Perubahan Iklim

Dalam pengertian yang umum, perencanaan merupakan upaya cermat dan sistematis untuk menentukan pilihan guna mencapai tujuan masa yang akan datang dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki. Dalam konteks keruangan atau yang lebih dikenal dengan perencanaan tata ruang, merupakan sebuah upaya untuk melakukan perencanaan terhadap ruang berdasarkan pertimbangan potensi sumber daya yang dimiliki untuk menciptakan keseimbangan secara berkelanjutan dan menampung seluruh kepentingan dari pihak-pihak yang berkepentingan secara langsung dan tidak langsung dengan penggunaan ruang. Setidaknya terdapat tiga tantangan utama untuk memfungsikan perencanaan tata ruang sebagai salah satu strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yaitu politik desentralisasi, gap kebijakan, dan kapasitas kelembagaan. Proses desentralisasi yang dijalani oleh beberapa negara namun dalam prakteknya tidak secara total memberikan kewenangan-kewenangan yang ada Manda, 2006. Perbedaan kebijakan antar lembaga juga merupakan tantangan tersendiri dalam implementasi tata ruang. Menyangkut kapasitas kelembagaan, UNFCC menyebutkan bahwa beberapa negara yang belum membangun masih membutuhkan perencanaan yang lebih sistematis dan pengembangan kapasitas. Pada tingkat makro atau nasional secara formal dikenal terdapat dua jenis perencanaan yaitu perencanaan pembangunan dan perencanaan tata ruang. Dilihat dari tujuan keduanya memiliki kesamaan yaitu untuk mencapai pembangunan berkelanjutan sustainable development. Berdasarkan kenyataan pada awalnya seringkali perencanaan pembangunan dan perencanaan keruangan berjalan masing-masing. Hal ini disebabkan karena terdapat perbedaan proses dan kerangka waktu dalam pelaksanaannya. Hal ini memunculkan kurangnya fokus dibeberapa tingkatan pembuatan perencanaan pembangunan dan perencananaan tata ruang. Berbagai peraturan saat ini sudah disusun untuk mampu mengkombinasikan kedua jenis perencanaan tersebut. Konsistensi dan kompromi dari kedua jenis perencanaan ini akan mampu mencapai efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaaan pembangunan serta tingkat keberhasilan dari perencanaan yang sudah dibangun. Perencanan penggunaan lahan merupakan salah satu bagian dari perencanaan keruangan yang bertujuan untuk menempatkan lahan sebagai obyek kajian diharapkan memberikan kemanfaatan secara optimal, efisien, adil dan berkelanjutan. Perencanaan penggunaan lahan sangat penting mengingat adanya keterbatasan lahan dilihat dari kemampuannya dalam menyediakan berbagai faktor produksi, demikian juga sumber daya yang lain. Perencanaan penggunaan lahan berkenaan dengan aspek kebutuhan, tantangan dan kesempatan dari para pihak. Isu perubahan iklim adalah bagian dari tantangan yang lebih besar dari pembangunan berkelanjutan. Hasilnya adalah bahwa kebijakan perubahan iklim akan berhasil apabila secara konsisten diintegrasikan dengan strategi pembangunan yang lebih luas yang dibuat untuk membuat arah pembangunan daerah dan nasional yang lebih langgeng sustain IPCC, 2001b. Dalam topik perubahan iklim dan pembuatan kebijakan strategis saat ini tumbuh literatur pembangun dan kebijakan dengan sangat cepat, dimana didalamnya tidak hanya membangun visi masa depan tetapi lebih menekankan alur cerita atau skenario masa depan. Skenario didefinisikan sebagai adanya kejelasan, konsistensi internal, deskripsi yang masuk akal dari masa depan negara dunia, digunakan untuk menginformasikan kecenderungan masa depan, keputusan potensial atau konsekuensinya UKCIP, 2001. Saat ini telah muncul kesadaran yang luas bahwa tata ruang memberikan dua manfaat terhadap isu perubahan iklim yaitu dalam konteks adaptasi dan adaptasi. Dalam konteks adaptasi, tata ruang terkait dengan perannya terhadap pengurangan dampak yang parah akibat perubahan iklim, sedangkan dalam konteks mitigasi tata ruang berkaitan dengan upaya mengurangi tingkat emisi yang menyebabkan adanya perubahan iklim Davoudi et al., 2009. Sebagai salah satu bagian dalam perencanaan tata ruang, perencanaan penggunana lahan memegang peranan penting dalam alokasi fungsi lahan dalam suatu bentang lahan. Perencanaan penggunaan lahan berfungsi untuk mengoptimalkan keberadaan lahan untuk tujuan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Sebagaimana telah disadari bahwa faktor pemicu perubahan penggunaan lahan yang menyebabkan perubahan iklim adalah karena adanya konversi lahan secara tidak terkendali. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya pertimbangan yang matang untuk dapat menjaga keberlanjutan manfaat dari penggunaan lahan yang ada. Perencanaan penggunaan lahan dengan implementasi serta monitoring yang memadai, akan menyebabkan terjaganya seluruh manfaat lahan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan mempertahankan fungsi lingkungan dan sosial. Lahan didefinisikan sebagai suatu wilayah di permukaan bumi, mencakup semua komponen biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada di atas dan di bawah wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan induk, relief, hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia di masa lalu dan sekarang. Lahan sebagai sebuah entitas memiliki dua fungsi utama yaitu fungsi ekonomi dan ekologi. Dalam fungsi ekonomi, lahan merupakan wahana untuk melakukan aktivitas untuk mendapatkan berbagai bioproduk yang dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia, selain itu juga dilihat dari asalnya lahan telah menyediakan berbagai manfaat yang dapat digunakan untuk kesejahteraan manusia juga contohnya adanya berbagai jenis vegetasi dan satwa yang ada di dalamnya. Secara ekologi,