Diagram Alir Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 4.1. di bawah ini menyajikan gambaran geografis dan kenampakan fisik Kabupaten merangin, dimana secara umum terbagi dalam tiga 3 bagian, yaitu dataran tinggi, dataran sedang, dan dataran rendah. Hal ini menunjukkan kelengkapan bentuk lahan yang dimiliki oleh Kabupaten Merangin. Gambar 4.1 Peta Administrasi Kabupaten Merangin Berdasarkan formasi geologi Kabupaten Merangin terdiri dari endapan permukaan, batuan sedimen, batuan metamorf, batuan gunung api, dan batuan terobosan. Secara geologis Kabupaten Merangin termasuk dalam kategori Cekungan Semangko. Hal ini menyebabkan Kabupaten Merangin banyak terdapat deposit endapan bahan tambang seperti minyak bumi, air raksa, emas, bentonit, dan marmer. Bahan-bahan tambang tersebut sampai saat ini belum semuanya dieksplorasi. Kegiatan eksplorasi secara tradisional sudah lama dilakukan oleh masyarakat melalui kegiatan pendulangan yang dilakukan di sepanjang sungai. Musim hujan di Kabupaten Merangin berkisar antara bulan September sampai Juni Tahun berikutnya. Musim Kemarau berkisar antara bulan Juni sampai dengan Agustus. Bagian timur dan utara kabupaten merupakan daratan rendah dengan temperatur 30 o C, sedangkan bagian barat termasuk dalam deretan pegunungan Bukit Barisan yang temperaturnya maksimum 28 o C. Iklim Kabupaten Merangin bertipe A Smidth Ferguson dengan curah hujan pada daratan rendah berkisar antara 2.200 mm sampai 3.200 mm, sedangkan pada daerah perbukitan curah hujan antara 1.600 mm sampai 3.600 mm per tahun. Wilayah Kabupaten Merangin banyak dialiri oleh sejumlah sungai kecil, sedang dan besar, dimana secara umum arah alirannya rata-rata menuju ke timur. daerah hulu sungai biasanya berada di bagian pegunungan ke arah barat daerah rendah yang merupakan daerah hilir, akhirnya bermuara ke Sungai Batang Hari. Selain sungai, terdapat pula danau dan rawa yang memiliki berbagai kekayaaan sumberdaya seperti Danau Pauh dan Danau Depati Empat yang terdapat di Kecamatan Jangkat, sedangkan rawa terdapat di Kecamatan Tabir, Tabir Selatan, Tabir Ilir, Tabir Timur dan Pamenang. Sistem sungai yang mengalir di Kabupaten Merangin dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu sistem sungai yang merupakan bagian hulu dari sungai utama, seperti DAS Air Liki dan DAS Batang Tabir, dan sistem sungai yang merupakan sistem DAS utama seperti DAS Merangin. Sebagian daerah dilalui oleh beberapa sungai besar sehingga kecamatan- kecamatan yang ada memiliki potensi air permukaan yang cukup melimpah, ditandai dengan sebagian besar sungai-sungai yang ada disepanjang tahun tidak mengalami kekeringan. 4.1.2. Kondisi Demografis Wilayah Pertambahan jumlah penduduk di Kabupaten Merangin menunjukkan angka yang relatif tinggi, selama kurun waktu 5 lima tahun jumlah penduduk mengalami penambahan sebanyak 64.523 jiwa, dimana pada tahun 2008 jumlah penduduk mencapai 286.578 jiwa dan menjadi 351.101 jiwa pada tahun 2012. Pertambahan penduduk ini diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk alami dan adanya migrasi. Jumlah penduduk Kabupaten Merangin pada tahun 2008 tercatat sebanyak 286.578 jiwa dengan komposisi 146.596 penduduk laki-laki dan 139.982 penduduk perempuan, sedangkan pada tahun 2012 Jumlah Penduduk Kabupaten Merangin sebanyak 351.101 Jiwa dengan komposisi 179.934 penduduk laki-laki dan 171.167 penduduk perempuan. Tabel 4.2. di bawah ini juga menunjukkan jumlah penduduk menurut kelompok umur pada tahun 2012 yang mendominasi pada umur 0-4 Tahun dengan komposisi 19.051 jiwa penduduk laki-laki dan 18.078 penduduk perempuan, sedangkan yang terendah jumlah penduduk pada kelompok umur 75 Tahun keatas dengan komposisi 1.539 penduduk laki-laki dan 1.609 penduduk perempuan. Tabel 4.2. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin No Kelompok Umur Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah 1 0-4 19.051 18.078 37.129 2 5-9 18.802 17.777 36.579 3 10-14 18.137 17.119 35.256 4 15-19 15.592 15.573 31.165 5 20-24 15.153 15.936 31.089 6 25-29 16.595 16.894 33.489 7 30-34 16.763 14.848 31.611 8 35-39 14.102 13.174 27.276 9 40-44 11.973 10.715 22.688 10 45-49 9.986 9.435 19.421 11 50-54 8.271 7.561 15.832 12 55-59 5.995 4.895 10.890 13 60-64 3.856 3.418 7.274 14 65-69 2.564 2.457 5.021 15 70-74 1.555 1.678 3.233 16 75+ 1.539 1.609 3.148 Jumlah 2012 179.934 171.167 351.101 Jumlah 2011 175 585 165 978 341.563 Jumlah 2010 171.106 162.100 333.206 Jumlah 2009 149.282 142.731 292.013 Jumlah 2008 146.596 139.982 286.578 Sumber : BPS Kabupaten Merangin 2012 Sedangkan untuk melihat perkembangan perbandingan jumlah penduduk dan luas wilayah dapat diketahui dari kepadatan penduduk. Kepadatan dan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Merangin dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini : Tabel 4.3. Perkembangan Kepadatan Penduduk Tahun 2008 sd Tahun 2012 No Tahun Penduduk jiwa Luas km 2 Kepadatan jiwakm 2 Pertumbuhan Penduduk 1 2008 286.578 7.679 37 1,81 2 2009 292.013 7.679 38 1,90 3 2010 333.206 7.679 43 2,11 4 2011 341.563 7.679 44 2,51 5 2012 351.101 7.679 46 2,79 Sumber : BPS Kabupaten Merangin 2012 Tabel 4.3 di atas menunjukkan pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya kepadatan penduduk di Kabupaten Merangin. Pada tahun 2008 kepadatan penduduk di Kabupaten Merangin sebesar 37 Jiwakm 2 , kemudian pada tahun 2012 meningkat menjadi 46 Jiwakm 2 . Jika dibandingkan dengan luas Kabupaten Merangin yang mencapai 7.679 km 2 , penduduk Kabupaten Merangin masih terasa luas untuk lahan pertanian dan pemukiman, namun pertimbangan tersebut belum memperhatkan kondisi fisik wilayah dan fungsi masing-masing sub-bagaian wilayahnya serta merupakan cara mendapatkan angka kepadatan penduduk yang masih relatif kasar dan masih digunakan oleh BPS. Komposisi penduduk pada usia produktif atau lebih dari umur 15 tahun, berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini. Sebagaian besar penduduk masih menggantungkan sumber matapencahariannya dari sektor pertanian dan kehutanan sebagai ciri-ciri masyarakat pedesaan di Indonesia dan masih menggunakan lahan sebagai input sektor produksi yang cukup penting, dan terlihat juga untuk sektor tersebut penduduk laki-laki lebih dominan dibandingkan dengan penduduk perempuan yang lebih banyak bekerja pada empat sektor yang lain. Tabel. 4.4. Penduduk Usia Produktif Berdasarkan Lapangan Usaha. No Jenis Kegiatan Utama Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Pertanian, kehutanan 69. 770 28. 495 98. 265 2 Industri pengolahan 2. 096 2. 343 4 .439 3 Perdagangan, restoran, dan hotel 9 .345 10. 901 20. 246 4 Jasa kemasyarakatan, sosial 10 .156 10. 339 20. 495 5 Lainnya 10. 460 863 11. 323 Jumlah 101. 827 52. 941 154 768 Sumber : BPS 2012