Metode Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN
GL : Padang rumput Grassland
WL : Lahan basahlembab Wetlands
SL : Permukiman Settlement
OL : Penggunaan lahan lain Other Land use
3.4.3. Penyusunan Tingkat Acuan Reference Level RL Reference Level merupakan ukuran yang menjadi acuan kejadian emisi di
suatu wilayah pada suatu segmen waktu tertentu. Penelitian ini menggunakan istilah penyusunan RL dikarenakan sudah mempertimbangkan adanya sekuestrasi
dalam skala bentang lahan. Hal ini dapat dipahami karena beberapa pihak sering menggunakan istilah reference emission level REL dikarenakan dalam
perhitungannya hanya menggunakan data emisi saja atau belum memperhatikan adanya sekuestrasi. Dua pendekatan yang banyak digunakan di beberapa negara
digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan historical dan forward looking. Pendekatan historical dilakukan dengan melakukan proyeksi
penggunaan lahan dimasa yang akan datang menggunakan laju perubahan di masa lalu sebagai base year, sedangkan pendekatan forward looking dilakukan
dengan memperkirakan emisi yang akan datang menggunakan rencana pembangunan yang dilakukan pada tiap unit perencanaan, dan berdasarkan
perubahan penggunaan lahan sebagai interpretasi parapihak terhadan pola ruang RTRW Kabupaten Merangin.
Proyeksi penggunaan lahan dengan pendekatan historis dilakukan dengan land change modeler menggunakan data tutupan lahan tahun 2005-2010 dengan
beberapa driver perubahan penggunaan lahan. Driver yang digunakan adalah ketinggian tempat, kelerengan, jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari
permukiman, jarak dari hutan, jarak dari Hutan Tanaman Industri HTI, dan jarak dari Hak Penguasaan Hutan HPH.
Dari beberapa penelitian sebelumnya, terdapat beberapa tools untuk menyusun RL seperti Forest Area Change Model, Geographical Modelling,
Global Timber Model, dan Land Use Carbon Sequestration Model. Penelitian ini menggunakan tools yang dikembangkan oleh World Agroforestry Centre ICRAF
yaitu REDD Abacus SP, merupakan suatu software yang dikembangkan