II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dampak Foreign Direct Investment FDI.
2.1.1. Pengertian Foreign Direct Investment FDI.
Foreign Direct Investment FDI adalah investasi riil dalam bentuk
pendirian perusahaan, pembangunan pabrik, pembelian barang modal, tanah, bahan baku, dan persediaan oleh investor asing dimana investor tersebut terlibat
langsung dalam manajemen perusahaan dan mengontrol penanaman modal tersebut. FDI ini biasanya dimulai dengan pendirian subsidiary atau pembelian
saham mayoritas dari suatu perusahaan dimana dalam konteks internasional, bentuk investasi ini biasanya dilakukan oleh perusahaan multinasional dengan
operasi dibidang manufaktur, industri pengolahan, ekstrasi pengolahan, ekstrasi sumber alam, industri jasa dan sebagainya Hady, 2004.
Pengertian FDI dari segi hukum adalah kegiatan usaha yang didirikan di Indonesia oleh perusahaan asing dengan hak-hak dan kewajiban yang secara
spesifik ditentukan dalam undang-undang dan peraturan dikembangkan. Foreign Direct Investment
meliputi investasi ke dalam aset-aset secara nyata berupa pembangunan pabrik-pabrik, pengadaan berbagai macam barang modal,
pembelian tanah untuk keperluan produksi, pembelanjaan berbagai peralatan inventaris, dan sebagainya Salvatore, 1997.
Foreign Direct Investment berarti bahwa perusahaan dari negara penanam
modal secara langsung melakukan pengawasan atas aset yang ditanam di negara pengimpor modal. Foreign Direct Investment dapat mengambil beberapa bentuk,
yaitu: pembentukan suatu cabang perusahaan di negara pengimpor modal; pembentukan suatu perusahaan dimana perusahaan dari negara penanam modal
memiliki mayoritas saham; pembentukan suatu perusahaan di negara pengimpor yang semata-mata dibiayai oleh perusahaan yang terletak di negara penanam
modal; mendirikan suatu korporasi di negara penanam modal untuk secara khusus beroperasi di negara lain; atau menaruh aset aktiva tetap di negara lain oleh
perusahaan nasional dari negara penanam modal Jhingan, 2003. Foreign Direct Investment
dalam pengertian yang lain adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas
perusahaannya di negara lain. Tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan kontrol terhadap perusahaan di luar negeri
Krugman, 1991. Pemberlakuan kontrol ini memiliki makna bahwa perusahaan multinasional tersebut memiliki kendali yang besar terhadap cabang perusahaan
multinasional yang didirikan di negara lain. Definisi FDI yang lain dapat memberikan gambaran di sisi yang berbeda.
International Monetary Fund IMF mendefinisikan FDI sebagai investasi yang
dibuat untuk melaksanakan target operasi perusahaan, sedangkan keputusan investor hanya berhubungan dengan pengelolaan perusahaannya. Definisi ini
menggambarkan bahwa investor asing memiliki peran dalam setiap keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan yang mendapat bantuan modal
dari investor tersebut. Kesimpulan dapat diambil secara ringkas dari beberapa pengertian di atas
bahwa FDI adalah investasi riil sebagai arus modal internasional yang ditanamkan
investor asing disuatu negara dalam bentuk aset, yang disertai dengan keterampilan manajerial, dan pengetahuan teknis dari negara penanam modal
dimana negara penanam modal melakukan pengawasan langsung terhadap aset tersebut dan juga negara penanam modal dapat memperluas usahanya dengan hak-
hak dan kewajiban yang secara spesifik ditentukan dalam undang-undang dan peraturan yang dikembangkan.
Investasi asing langsung sebagai salah satu aliran modal internasional memiliki berbagai motif baik bagi negara asal investasi diantaranya: 1
mendapatkan return yang lebih tinggi melalui tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, perpajakan yang lebih menguntungkan dan infrastruktur yang lebih
baik; 2 untuk melakukan diversifikasi resiko risk diversification; 3 untuk tetap memiliki “competitive advantage” melalui “direct control”, dan 4 untuk
menghindari tarif dan non tarif barrier yang dibebankan kepada impor dan sekaligus memanfaatkan berbagai insentif dalam bentuk subsidi yang diberikan
oleh pemerintah lokal untuk mendorong FDI Hady, 2004.
2.1.2. Dampak Foreign Direct Investment di Indonesia.