V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Pengujian Pra Estimasi.
5.1.1. Kestasioneran Data.
Data time series biasanya memiliki permasalahan terkait stasioneritas. Data time series deret waktu memerlukan pengujian terlebih dahulu terhadap
kestasionerannya, dan tahapan ini penting untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung di antara variabel sehingga hubungan antar variabel dalam
persamaan menjadi valid serta tidak menghasilkan spurious regression atau regresi lancung Firdaus, 2010. Uji Augmented Dickey Fuller ADF terlebih
dahulu dilakukan sebelum masuk pada tahapan analisis VAR, dimana dalam pengujian ini melihat ada atau tidaknya unit root dalam variabel. Kriteria uji
dalam ADF ini membandingkan antara nilai statistik dengan nilai kritikal dalam tabel Dickey Fuller. Data bersifat stasioner apabila nilai ADF statistik lebih kecil
dari nilai Mc Kinnon Critical Value, sedangkan data bersifat non-stasioner apabila nilai ADF statistik lebih besar dari nilai Mc Kinnon Critical Value.
Hipotesis yang diuji adalah: H
: δ = 0 data tidak stasioner atau mengandung unit root H
1
: δ 0 data stasioner Keputusan uji ADF adalah tolak H
yang berarti data tidak mengandung unit root yang berarti data stasioner dan sebaliknya. Pemeriksaan kestasioneran
data time series pada setiap variabel dalam tingkat level, first difference, second difference
dengan mengunakan uji ADF dapat dilihat dalam Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Uji Akar Unit. Variabel
Level First Difference
Second Difference Nilai
ADF Ket
Nilai ADF
Ket Nilai
ADF Ket
Log_PDB -1,741
Tidak Stasioner
-6,8909 Stasioner -10,629
Stasioner
Log_NILAI TUKAR
-2,438 Tidak
Stasioner -6,6620 Stasioner
-10,038 Stasioner
Log_FDI -2,295
Tidak Stasioner
-9,5183 Stasioner -13,344
Stasioner
NETEXP -2,350
Tidak Stasioner
-2,6985 Stasioner 10
-25,993 Stasioner
Log_PMDN -4,557 Stasioner -8,1465 Stasioner -7,0728
Stasioner LIBOR
-2,375 Tidak
Stasioner -1,4007
Tidak Stasioner
-11,081 Stasioner
SB -6,215 Stasioner -10,664 Stasioner
-5,2838 Stasioner
Sumber : Lampiran 2, data diolah.
Uji stasioneritas pada data level berdasarkan hasil dari Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa data Output Produk Domestik Bruto industri besi baja PDB,
Foreign Direct Investment sektor industri besi baja FDI, Nilai Tukar riil Rupiah
terhadap IHK Amerika Serikat NILAITUKAR, ekspor neto logam dasar besi baja di Indonesia NETEXP, suku bunga internasional LIBOR tidak stasioner
karena nilai ADF kelima variabel tersebut lebih besar dari nilai kritis Mc Kinnon, sedangkan variabel suku bunga pinjaman investasi SB dan Penanaman Modal
Dalam Negeri sektor industri besi baja PMDN stasioner pada level untuk tingkat kritis 1, 5 dan 10. Kondisi lima variabel lainnya yang tidak stasioner maka
perlu dilanjutkan pada uji akar unit pada first difference. Konsekuensi dari tidak
terpenuhinya asumsi stasioneritas pada tingkat level atau derajat nol atau I0 maka akan dilakukan uji derajat integrasi. Data didiferensiasikan pada uji ini
dalam derajat tertentu sampai semua data menjadi stasioner pada derajat yang sama. Uji stasioneritas pada data first difference menunjukkan bahwa semua data
kecuali LIBOR sudah stasioner. Semua data bersifat stasioner berdasarkan hasil akar unit tingkat derajat
terintegrasi dua I2 atau second difference, hal tersebut dikarenakan nilai ADF- nya lebih kecil daripada nilai kritis Mac Kinnon. Penggunaan data perbedaan
pertama first difference dan kedua second difference menurut Sims dalam Enders 2004 tidak direkomendasikan sebab akan menghilangkan informasi
jangka panjang. Digunakan data level untuk menganalisis informasi jangka panjang sehingga model VAR akan dikombinasikan dengan model koreksi
kesalahan error correction model menjadi VECM.
5.1.2. Pengujian Lag Optimal.