memengaruhi nilai tukar Rupiah. Metode yang digunakan adalah metode TSLS Two Stage Least Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran FDI di
Indonesia dipengaruhi oleh variabel makroekonomi dan situasi politik dan keamanan. Nilai tukar Rupiah berpengaruh positif yang signifikan, inflasi
berpengaruh negatif yang signifikan dan dummy politik atau kerusuhan berpengaruh negatif yang signifikan. Gross Domestic Product GDP berpengaruh
positif tetapi secara statistik tidak signifikan. FDI sebagai fokus penelitian memberikan pengaruh negatif mengapresiasikan terhadap nilai tukar Rupiah
dengan koefisien sebesar -0,039303, yang artinya adalah peningkatan sebesar satu persen FDI akan menyebabkan nilai tukar Rupiah terapresiasi sebesar 0,039303.
Kondisi FDI turun sebesar satu persen maka nilai tukar akan terdepresiasi sebesar 0,039303 persen, asumsi ceteris paribus. Pengaruh FDI terhadap nilai tukar relatif
kecil dikarenakan oleh bahan baku produksi yang masih bergantung pada impor.
2.5. Kerangka Pemikiran.
Kerangka Pemikiran dalam pembuatan skripsi ini dimulai dari konsep industri. Output PDB Industri besi baja salah satunya dipengaruhi oleh tingkat
investasi yang terdapat dalam suatu negara, baik itu berasal dari dalam negeri seperti Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN ataupun investasi asing dalam
hal ini Foreign Direct Investment FDI. PMDN dipengaruhi oleh suku bunga pinjaman investasi, sedangkan FDI dipengaruhi oleh suku bunga internasional
LIBOR serta nilai tukar riil Rupiah terhadap IHK Amerika Serikat. Output PDB industri besi baja selain itu dipengaruhi oleh ekspor neto besi baja Indonesia.
Aliran FDI di Indonesia mengalami dinamika dalam proses realisasinya, dan juga aliran FDI memiliki dampak terhadap variabel makroekonomi lain di Indonesia.
Rekomendasi kebijakan diambil melalui analisis deskriptif dari model VAR dan VECM dalam aspek analisis pengaruh FDI terhadap industri besi baja dan
variabel makroekonomi lainnya melalui mekanisme guncangan shock FDI di dalamnya. Kerangka pemikiran secara sistematis dapat dijelaskan dalam Gambar
2.5.
Memengaruhi Secara Langsung terhadap Output PDB Industri Besi Baja. Memengaruhi Secara Tidak Langsung terhadap Output PDB Industri Besi
Baja.
PDB INDUSTRI BESI BAJA
FDI sektor
Industri Besi
Baja Suku Bunga
Internasional LIBOR
PMDN sektor
Industri Besi
Baja
Suku Bunga
Pinjaman Investasi
Ekspor Neto Besi
Baja Indonesia
Nilai Tukar
Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran.
2.6. Hipotesis Penelitian.
1. Foreign Direct Investment FDI memiliki hubungan positif dengan output
industri besi baja di Indonesia. 2. Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN memiliki hubungan positif
dengan output besi baja di Indonesia. 3. Ekspor neto memiliki hubungan positif dengan output PDB besi baja di
Indonesia. 4. Suku bunga pinjaman investasi memiliki hubungan positif dengan output
PDB besi baja di Indonesia. 5. Suku bunga internasional LIBOR memiliki hubungan negatif dengan
output PDB industri besi baja di Indonesia.
6. Nilai tukar memiliki hubungan negatif dengan output PDB besi baja di Indonesia.
7. Foreign Direct Investment sektor industri besi baja memiliki pengaruh terhadap variabel nilai tukar, ekspor neto, PMDN, LIBOR, dan suku
bunga pinjaman investasi. 8. Foreign Direct Investment sektor industri besi baja memiliki kontribusi
keragaman yang dominan terhadap FDI sektor industri besi baja sendiri. 9. Variabel lain seperti output PDB industri besi baja, nilai tukar, ekspor
neto, PMDN sektor industri besi baja, LIBOR, dan suku bunga pinjaman investasi memiliki kontribusi keragaman yang bervariasi terhadap FDI
sektor industri besi baja.
III. METODE PENELITIAN
3.1.Jenis dan Sumber Data.
Data utama yang digunakan untuk diolah pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari International Financial Statistics IFS yang diakses
melalui Bank Indonesia BI, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia SEKI yang diakses melalui situs Bank Indonesia, data dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal BKPM. Literatur tambahan berasal dari Badan Pusat Statistik BPS, jurnal internasional, textbook, skripsi, United Nations Conference on
Trade and Development UNCTAD, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya
Mineral, Departemen Perindustrian, serta GAPBESI. Data yang digunakan untuk diolah pada penelitian ini adalah data nilai
tukar USDRp, PDB sektor industri besi baja, suku bunga internasional LIBOR, suku bunga pinjaman investasi, Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN sektor
industri besi baja, Foreign Direct Investment FDI sektor industri besi baja, dan ekspor neto logam dasar besi baja.
Semua data yang diolah pada pembahasan penelitian ini adalah data kuartalan dan untuk memudahkan analisis serta mendapatkan hasil analisis yang
lebih valid dan konsisten, semua data ditransformasikan dalam bentuk logaritma natural kecuali data untuk suku bunga pinjaman investasi, LIBOR, serta net
ekspor logam dasar besi baja. Periode waktu variabel penelitian ini mencakup kuartal pertama tahun 2000 sampai dengan kuartal keempat tahun 2009.