investor asing disuatu negara dalam bentuk aset, yang disertai dengan keterampilan manajerial, dan pengetahuan teknis dari negara penanam modal
dimana negara penanam modal melakukan pengawasan langsung terhadap aset tersebut dan juga negara penanam modal dapat memperluas usahanya dengan hak-
hak dan kewajiban yang secara spesifik ditentukan dalam undang-undang dan peraturan yang dikembangkan.
Investasi asing langsung sebagai salah satu aliran modal internasional memiliki berbagai motif baik bagi negara asal investasi diantaranya: 1
mendapatkan return yang lebih tinggi melalui tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, perpajakan yang lebih menguntungkan dan infrastruktur yang lebih
baik; 2 untuk melakukan diversifikasi resiko risk diversification; 3 untuk tetap memiliki “competitive advantage” melalui “direct control”, dan 4 untuk
menghindari tarif dan non tarif barrier yang dibebankan kepada impor dan sekaligus memanfaatkan berbagai insentif dalam bentuk subsidi yang diberikan
oleh pemerintah lokal untuk mendorong FDI Hady, 2004.
2.1.2. Dampak Foreign Direct Investment di Indonesia.
Foreign Direct Investment sebagai arus modal internasional mempunyai
dampak positif bagi negara penerima investasi, akan tetapi FDI juga berdampak negatif terhadap perekonomian negara penerima FDI tersebut. Dampak positifnya
adalah FDI merupakan salah satu saluran utama transfer teknologi dari negara maju ke negara berkembang. Negara berkembang memiliki beberapa kelemahan
dalam struktur perekonomiannya seperti tingkat pendidikan, penduduk,
infrastruktur, liberalisasi perekonomian, kestabilan sosial politik, dan sebagainya sehingga kurang memiliki kemampuan dalam melakukan inovasi dan menemukan
teknologi baru yang dapat menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi. Kelemahan ini membuat negara berkembang melakukan adopsi teknologi asing
melalui FDI. Transfer teknologi tinggi yang dibawa oleh perusahaan multinasional dapat terjadi melalui proses pembelajaran yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan dalam negeri Siahaan, 2005. Dampak positif lain yang diperoleh negara penerima investasi asing
langsung adalah dalam peningkatan kualitas tenaga kerja dengan meningkatkan keahlian dan kemampuan manajerial perusahaan lokal. Foreign Direct Investment
merupakan aliran modal yang tidak memiliki resiko tinggi bagi negara berkembang. Negara penerima investasi tidak harus membayar ganti rugi atas
modal yang telah diinvestasikan apabila suatu proyek tidak berhasil. Hal ini tentu berbeda dengan indikator utang, dimana bila terjadi kerugian perusahaan tetap
harus membayar cicilan utang dan bunganya Rivayani, 2000. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh FDI yakni: 1 munculnya
dominasi industrial; 2 ketergantungan teknologi; 3 dapat mengakibatkan perubahan budaya; 4 dapat mengakibatkan gangguan pada perencanaan
ekonomi; dan 5 dapat terjadi intervensi oleh home government dari perusahaan multinasional Hady, 2004. Masuknya perusahaan multinasional selain itu dapat
mematikan bisnis perusahaan lokal yang tidak mampu bersaing dengan perusahaan multinasional dalam hal efisiensi produksi. Perusahaan multinasional
mampu menekan biaya produksi dan menjual produk dengan harga yang lebih
murah dibandingkan dengan perusahaan lokal. Perusahaan lokal akan kalah bersaing dari perusahaan multinasional, sehingga mereka akan meminta proteksi.
Tingginya permintaan proteksi akan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk membiayai proteksi tersebut.
Perusahaan multinasional yang berbasis substitusi impor pada umumnya mendapatkan perlakuan khusus dari pemerintah seperti pemotongan pajak dan hak
monopoli pasar. Hal ini tentu saja berdampak negatif bagi perusahaan lokal. Foreign Direct Investment
juga berdampak pada meningkatnya korupsi yang dilakukan oleh oknum pemerintah melalui berbagai pungutan-pungutan liar dalam
proses administrasi Rivayani, 2000.
2.1.3. Analisis Dampak Foreign Direct Investment untuk Negara Sumber