faktor produksi bukan tenaga kerja yang sebagian besar dimiliki oleh institusi perusahaan.
2.4.2. Penelitian mengenai Foreign Direct Investment FDI di Indonesia.
Setyadi 2006 menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi aliran modal asing di Indonesia, menganalisa pengaruh modal asing terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia, juga menganalisa bagaimana pengaruh variabel lain yang dianalisis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Metode yang digunakan
adalah metode TSLS Two Stage Least Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran modal asing di Indonesia dipengaruhi oleh variabel makroekonomi
dan situasi politik dan keamanan. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif yang signifikan, pengeluaran pemerintah berpengaruh positif yang signifikan, inflasi
periode sebelumnya berpengaruh negatif yang signifikan dan dummy politik krisis ekonomi berpengaruh negatif yang signifikan. Nilai tukar Rupiah dan perbedaan
suku bunga secara statistik tidak signifikan. Andriani 2008 menganalisis pengaruh neraca perdagangan dan capital
inflow terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada jangka pendek dan
jangka panjang juga menganalisis respon pertumbuhan ekonomi apabila terjadi perubahan neraca perdagangan dan capital inflow. Model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model Vector Auto Regression VAR yang dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model VECM karena data yang
digunakan dalam penelitian tidak stasioner dan terkointegrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa neraca perdagangan riil pada jangka pendek tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap GDP riil. Neraca perdagangan riil
pada jangka panjang mempunyai pengaruh yang negatif terhadap GDP riil yang signifikan secara statistik. Capital
Inflow riil
pada jangka pendek dan jangka panjang tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap GDP riil. Hasil tes
Impulse Response Function IRF menyatakan bahwa estimasi respon GDP riil
terhadap perubahan variabel neraca perdagangan riil menunjukkan bahwa pada periode awal hingga periode empat, perubahan neraca perdagangan riil akan
berpengaruh positif terhadap GDP riil. Pada periode lima hingga periode 30 menunjukkan perubahan neraca perdagangan riil justru akan berpengaruh negatif
terhadap GDP riil. Hasil estimasi respon GDP riil terhadap perubahan variabel capital inflow
riil menunjukkan bahwa pada periode awal hingga periode 30, perubahan capital inflow riil berpengaruh negatif terhadap GDP riil.
Parasmala 2005 membahas bagaimana hubungan kausalitas dan hubungan hubungan jangka panjang antara FDI dengan variabel makroekonomi
seperti nilai tukar, inflasi, impor barang modal, dan PDB riil di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode Vector Auto Regression VAR. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan dua arah antara FDI dengan nilai tukar dan inflasi, sedangkan PDB riil hanya satu arah jadi hanya FDI yang dipengaruhi
oleh PDB riil, tidak demikian sebaliknya. Hal ini berarti bahwa FDI di Indonesia tidak signifikan memberikan kontribusi terhadap PDB riil. Hal ini dikarenakan
FDI sebagai aliran modal juga memiliki dampak negatif bagi negara penerima. Nilai tukar dan inflasi dalam jangka panjang berpengaruh terhadap FDI sedangkan
PDB berpengaruh positif terhadap FDI. FDI berpengaruh negatif terhadap nilai tukar dan inflasi.
Silaen 2005 melihat pengaruh modal asing terhadap tabungan domestik dan pertumbuhan ekonomi. Model yang digunakan adalah model persamaan
Gupta dengan metode TSLS Two Stage Least Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pinjaman luar negeri pemerintah mempunyai pengaruh
negatif dan pinjaman luar negeri lainnya mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Siahaan 2005 menganalisis pengaruh FDI terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi
peningkatan Foreign Direct Investment dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dan juga memberikan saran yang terkait dengan peningkatan pertumbuhan
ekonomi dan FDI. Metode yang digunakan adalah metode TSLS Two Stage Least Square
. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Foreign Direct Investment memiliki pengaruh positif terhadap perekonomian Indonesia. Faktor-faktor lain
yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah term of trade, kredit domestik, dan utang luar negeri. Faktor-faktor yang diharapkan dapat
memengaruhi pertumbuhan FDI adalah nilai tukar riil, pengeluaran pemerintah, dan inflasi periode sebelumnya. Hasil regresi pada persamaan FDI menunjukkan
bahwa pengaruh dari nilai tukar riil dan pengeluaran pemerintah adalah positif dan secara statistik signifikan, sedangkan pengaruh dari inflasi periode sebelumnya
adalah negatif terhadap FDI. Lumbanraja 2006 menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi aliran
Foreign Direct Investment FDI di Indonesia, menganalisis pengaruh FDI
terhadap nilai tukar Rupiah, juga menganalisis pengaruh variabel lain yang
memengaruhi nilai tukar Rupiah. Metode yang digunakan adalah metode TSLS Two Stage Least Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran FDI di
Indonesia dipengaruhi oleh variabel makroekonomi dan situasi politik dan keamanan. Nilai tukar Rupiah berpengaruh positif yang signifikan, inflasi
berpengaruh negatif yang signifikan dan dummy politik atau kerusuhan berpengaruh negatif yang signifikan. Gross Domestic Product GDP berpengaruh
positif tetapi secara statistik tidak signifikan. FDI sebagai fokus penelitian memberikan pengaruh negatif mengapresiasikan terhadap nilai tukar Rupiah
dengan koefisien sebesar -0,039303, yang artinya adalah peningkatan sebesar satu persen FDI akan menyebabkan nilai tukar Rupiah terapresiasi sebesar 0,039303.
Kondisi FDI turun sebesar satu persen maka nilai tukar akan terdepresiasi sebesar 0,039303 persen, asumsi ceteris paribus. Pengaruh FDI terhadap nilai tukar relatif
kecil dikarenakan oleh bahan baku produksi yang masih bergantung pada impor.
2.5. Kerangka Pemikiran.