50
Gambar 20 Perbandingan jumlah tangkapan aktual dengan jumlah tangkapan lestari model Walter dan Hilborn perikanan rajungan di Teluk Banten
Gambar 20 memperlihatkan bahwa ada perbedaan tangkapan rajungan antara kondisi aktual dengan kondisi model Walter dan Hilborn. Fluktuasi tangkapan
maksimum dan minimum antara data aktual dan model Walter dan Hilborn sangat berbeda. Tangkapan aktual cenderung menurun dari tahun ke tahun. Sedangkan
tangkapan berdasarkan model Walter dan Hilborn terlihat terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
F. Metode Schnute 1977
Model Schnute membutuhkan parameter-parameter regresi yang diperoleh dengan menggunakan regresi linear berganda dengan konsep least square.
Regresi antara sebagai varibel bebas, sedangkan variabel bebas X
1
adalah dan variable bebas X
2
adalah .
Persamaan regresi rajungan Teluk Banten model Schnute dapat disajikan sebagai berikut:
dimana:
51
Hasil regresi linear berganda tersebut menghasilkan nilai koefisien regresi a=
, b=
dan c=
.
Semua perhitungan menggunakan data yang tertera pada Tabel 8. Nilai parameter biologi seperti tingkat pertumbuhan alami
r, koefisien kemampuan penangkapan q serta daya dukung lingkungan K dapat diperoleh dengan mensubtitusikannya pada nilai koefisien regresi sebagai berikut:
Tingkat pertumbuhan alami Koefisien kemampuan penangkapan
Daya dukung lingkungan
Tabel 8 merupakan tabel yang berisikan nilai-nilai yang digunakan dalam perhitungan tangkapan maksimum lestari dan upaya optimum menggunakan model
Schnute.
Tabel 8 Jumlah tangkapan C, jumlah upaya penangkapan F, jumlah tangkapan per satuan upaya CPUE, lnCPUE
t+1
CPUE
t
, jumlah tangkapan per satuan upaya rata-rata CPUE
t
+CPUE
t+1
2 serta jumlah upaya penangkapan rata-rata F
t
+F
t+1
2 rajungan di Teluk Banten
Tahun Cton
F
t
trip CPUEtontrip
lnCPUE
t+1
CPUE CPUE
t
+CPUE
t+1
2 F
t
+F
t+1
2
2005 112.3280 2252
0.0499 -1.2505
0.0321 1798.8019
2006 19.2250
1346 0.0143
0.4701 0.0186
1774.3735 2007
50.3580 2203
0.0229 -0.6050
0.0177 3036.1470
2008 48.3010
3869 0.0125
-0.3157 0.0108
4611.9013 2009
48.7450 5354
0.0091 -0.7105
0.0068 6351.6228
2010 32.8760
7349 0.0045
diolah dari statistik PPN Karangantu
52 Hasil tangkapan maksimum lestari dengan menggunakan model Scchnute
diperoleh dengan mensubtitusikan koefisien dan parameter yang diperoleh dari hubungan linear seperti berikut ini:
Artinya untuk dapat memanfaatkan sumberdaya rajungan secara lestari, maka potensi ikan yang boleh ditangkap maksimal
tontahun Upaya penangkapan optimum untuk memperoleh tangkapan lestari diperkirakan sebagai berikut:
artinya dalam setahun jumlah trip upaya penangkapan rajungan di Teluk Banten tidak boleh melebihi
trip. Plot tangkapan maksimum lestari MSY dan upaya penangkapan rajungan
oleh nelayan Karangantu di Teluk Banten disajikan pada Gambar 21. Tangkapan akan mencapai maksimum pada 46.9844 ton dengan upaya optimum untuk
mencapai jumlah tangkapan tersebut adalah sebesar 3180 trip. Kemudian tangkapan terus menurun secara asimtotik dengan penambahan upaya penangkapan yang lebih
besar lagi.
Gambar 21 Kurva hubungan jumlah tangkapan C dan jumlah upaya penangkapan F rajungan di Teluk Banten berdasarkan model Schnute.
53 Berikut adalah gambar perbandingan antara hasil tangkapan aktual dan
lestari model Schnute perikanan rajungan di Teluk Banten. Gambar 22 menunjukkan perbandingan tangkapan antara data hasil tangkapan aktual dengan hasil tangkapan
menggunakan model Schnute dari tahun 2006 sampai 2010. Terlihat secara visual dari grafik bahwa peningkatan tangkapan terjadi di tahun awal dan kemudian
menurun pada tahun berikutnya. Secara keseluruhan terlihat pula bahwa tangkapan aktual dengan tangkapan menurut model Schnute hampir identik.
Gambar 22 Perbandingan jumlah tangkapan aktual dengan jumlah tangkapan lestari model Schnute perikanan rajungan di Teluk Banten
G. Metode Clarke Yoshimoto Pooley 1992