Pengkajian Stok Ikan TINJAUAN PUSTAKA

7 fase bulan terang, sedangkan fase bulan gelap rajungan lebih sedikit tertangkap. Oleh sebab itu, waktu yang paling baik untuk menangkap rajungan adalah malam hari saat fase bulan terang Kangas 2000.

2.2. Pengkajian Stok Ikan

Sparre dan Venema 1999 mengemukakan bahwa maksud dari pengkajian stok ikan adalah memberikan saran tentang pemanfaatan optimum sumberdaya hayati perairan seperti ikan dan udang. Sumberdaya hayati bersifat terbatas tetapi dapat memperbaharui dirinya. Pengkajian stok ikan dapat diartikan sebagai upaya pencarian tingkat pemanfaatan yang dalam jangka panjang memberikan hasil tangkapan maksimum perikanan dalam bentuk bobot. Tujuan dasar dari pengkajian stok ikan dilukiskan pada Gambar 2. Sumbu mendatar adalah upaya penangkapan yang diukur, misalnya jumlah hari kapal penangkap. Sumbu yang lain adalah hasil tangkapan, yakni ikan yang didaratkan dalam satuan bobot. Sampai pada tingkat tertentu akan diperoleh hasil tangkapan yang sejalan dengan peningkatan upaya penangkapan. Akan tetapi setelah tingkat tersebut, pembaharuan sumberdaya reproduksi dan pertumbuhan tubuh tidak dapat mengimbangi penangkapan, sehingga peningkatan tingkat ekspoitasi yang lebih jauh akan mengarah kepada pengurangan hasil tangkapan. Tingkat upaya penangkapan yang dalam jangka panjang memberikan hasil tertinggi dicirikan oleh F MSY dan hasil tangkapannya dicirikan oleh MSY Maximum Sustainable Yield . Ungkapan dalam jangka panjang digunakan karena seseorang dapat memperoleh hasil yang tinggi dalam tahun tertentu. Namun, jika upaya penangkapan terus ditingkatkan, hasil tangkapan akan makin berkurang pada tahun- tahun berikutnya. Hal ini karena sumber dayanya telah tertangkap Sparre dan Venema 1999. Konsep dasar dalam mendeskripsikan dinamika suatu sumber daya perairan yang dieksploitasi adalah stok. Suatu stok adalah sub gugus suatu spesies yang umumnya dianggap sebagai unit taksonomi dasar. Prasarat untuk identifikasi stok adalah kemampuan untuk memisahkan spesies yang berbeda. Banyaknya spesies ikan yang ditemukan di perairan tropis dan seiring mirip satu sama lain, menimbulkan masalah dalam identifikasinya. Karena itu, ilmuwan perikanan harus 8 menguasai teknik-teknik identifikasi spesies jika harus menghasilkan pengkajian stok yang bermanfaat dari data yang dikumpulkan. Dalam konteks pengkajian stok ikan, sekelompok hewan dimana batas-batas sebaran geografisnya dapat ditentukan bisa dianggap sebagai suatu stok. Kelompok hewan tersebut terdiri dari ras yang sama dari satu spesies, yakni memiliki kumpulan gen yang sama. Lebih mudah untuk menentukan spesies yang kebiasaan ruayanya dekat sebagai satu stok daripada spesies yang beruaya jauh seperti tuna. Bagaimanapun, tidak ada bukti untuk menerima atau menolak hipotesis ini. Klarifikasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan studi identifikasi menggunakan teknik molekular, misalnya analisis DNA Wu et al. 2010. Gambar 2 Tujuan dasar pengkajian stok Sparre dan Venema 1999 Pengkajian stok ikan harus dilakukan secara terpisah bagi setiap unit stok. Oleh karena itu, data masukan untuk tiap stok dari spesies yang dikaji harus tersedia. Konsep stok berkaitan erat dengan konsep parameter pertumbuhan dan mortalitas. Parameter pertumbuhan merupakan nilai numerik dalam persamaan. Parameter ini dapat diprediksi melalui ukuran badan ikan setelah mencapai umur tertentu. Parameter mortalitas mencerminkan suatu laju kematian hewan, yakni jumlah kematian per satuan waktu. Mortalitas penangkapan mencerminkan kematian yang dikarenakan oleh penangkapan. Adapun mortalitas alami merupakan kematian 9 karena pemangsaan, penyakit, predator dan faktor alam lain Sparre dan Venema 1999. Pengkajian stok ikan bertujuan untuk mendeskripsikan proses-proses, hubungan antara masukan dan luaran serta alat yang digunakan. Hubungan tersebut disebut model-model. Suatu model adalah deskripsi yang disederhanakan dari hubungan antara data masukan dan data luaran. Model terdiri atas sederetan instruksi tentang bagaimana melakukan perhitungan dan bagaimana model-model tersebut dirancang berdasarkan hasil amatan atau hasil pengukuran Sparre dan Venema 1999. Memproses data masukan dengan bantuan model-model dapat meramalkan luarannya secara sederhana adalah: Suatu model dikatakan baik jika model tersebut dapat meramalkan luaran dengan ketepatan yang masuk akal. Tetapi, karena model tersebut merupakan penyederhanaan dari keadaan sebenarnya, maka akan jarang memperoleh luaran yang tepat. Instruksi untuk perhitungan-perhitungan yang membentuk model diberikan dalam bentuk persamaan matematik, yaitu peubah, parameter dan operator Sparre dan Venema 1999. Suadi dan Widodo 2008 menyatakan bahwa pengakajian stok mencakup suatu estimasi tentang jumlah atau kelimpahan dari sumber daya. Selain itu, mencakup pula pendugaan terhadap laju penurunan sumberdaya yang diakibatkan oleh penangkapan serta tingkat kelimpahan dimana stok dapat menjaga dirinya dalam jangka panjang.

2.3. Model Produksi Surplus