Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

Salah satu pendekatan sektoral yang sekaligus dapat melihat keterkaitan antara satu sektor perekonomian dengan sektor lainnya dan sebaliknya, dikenal dengan analisis input-output, atau analisis masukan-keluaran.

2.2. Tabel Input-Output

Tabel input-output I-O dan analisisnya pertama kali dikembangkan oleh Professor Wassily Leontief pada akhir dekade 1930-an BPS 2008. Pengembangan model inilah yang membawa Leontief memenangkan hadiah nobel untuk ilmu ekonomi pada tahun 1973. Tabel I-O Indonesia yang disusun oleh BPS untuk pertama kalinya dilakukan untuk penyusunan Tabel I-O tahun 1971. Penyusunan tersebut dilakukan hasil kerjasama antara Bank Indonesia dengan Institute of Developing Economies IDE Jepang dengan menggunakan metode langsung survey method. Sejak itulah, selanjutnya BPS menyusun Tabel I-O yang sama secara berkala setiap lima tahun sekali dan yang terakhir adalah Tabel I-O Indonesia tahun 2005. Sementara itu, BAPPEDA dan BPS Kabupaten Ciamis menyusun Tabel I-O yang pertama pada tahun 1998 dengan 9 x 9 sektor yang kemudian pada tahun 2008 kembali menyusun Tabel I-O yang telah berkembang menjadi 45 x 45 sektor. Tabel I-O pada dasarnya merupakan uraian statistik berbentuk matriks yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa serta keterkaitan antar satuan kegiatan ekonomi sektor dalam suatu wilayah pada suatu periode tertentu. Isian sepanjang baris dalam matriks menunjukkan besarnya output suatu sektor ekonomi yang dialokasikan ke sektor-sektor lainnya dalam rangka memenuhi permintaan antara dan permintaan akhir, sedangkan isian dalam kolom menunjukkan pemakaian input antara dan input primer oleh suatu sektor dalam proses produksinya. Sebagai suatu model kuantitatif, Tabel I-O dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai: 1. Struktur perekonomian nasionalregional yang mencakup struktur output dan nilai tambah masing-masing sektor. 2. Struktur input antara, yaitu penggunaan berbagai barang dan jasa oleh sektor- sektor produksi.