unggulan di Kota Batu yaitu sektor industri, pariwisata hotel dan restoran, bangunan, listrik dan air bersih, perdagangan dan pertanian.
Suryawardana 2006 mengunakan metode input-output
untuk mengidentifikasi sektor unggulan di provinsi Jawa Timur. Hasil analisis input-
output teridentifikasi 5 lima sektor unggulan yaitu: sektor industri kertas dan barang cetakan, sektor industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki, sektor
makanan, kacang-kacangan, restoran dan bangunan kontruksi. Sukatendel 2007 melakukan analisis pada Tabel input-output Kabupaten
Bogor tahun 2004, mengidentifikasikan sektor unggulan di Kabupaten Bogor yaitu: sektor industri kayu bambu, rotan dan furniture, sektor bangunan, industri
barang jadi dan logam, industri makanan, minuman dan tembakau, serta tanaman bahanan makanan.
Asnawi 2008 meneliti tentang sektor unggulan perekonomian di Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan label I-O Riau tahun 2000 dalam analisisnya,
dan dari hasil analisisnya diketahui bahwa terdapat sepuluh sektor dalam perekonomian Riau yang memiliki indeks kepekaan dan indeks penyebaran yang
lebih dari satu, yaitu industri makanan minuman, industri bubur kertas, industri kimia, industri logam dan barang dari logam, industri mesin dan peralatan listrik,
industri barang dari besi dan bahan dasar, industri tekstil kecuali pakaian jadi, industri elektronika dan komputer, industri kendaraan bermotor, dan sektor
bangunan. Dault, et al., 2009 menganalisis kontribusi sektor perikanan pada struktur
perekonomian Jawa Tengah terhadap pembentukan input dan ouput, permintaan antara, dan permintaan akhir dengan menggunakan analisis input-output. Hasil
analisis menunjukkan bahwa sektor perikanan mempunyai kontribusi yang masih kecil pada perekonomian Jawa Tengah dengan total input sebesar 0.1 persen dari
total input, sedangkan untuk total output yang terbentuk dari sektor perikanan sebesar 0.3 persen dari total output. Dengan demikian output yang diciptakan dari
sektor perikanan yang digunakan sebagai input bagi sektor yang lain masih rendah dan akan berdampak pada masih kecilnya kontribusi sektor perikanan dalam
Pembentukan Produk Domestik Bruto PDRB Jawa Tengah.
Farulian 2010 menganalisis sektor unggulan perekonomian Nusa Tenggara Timur: Analisis tingkat efisiensi dan ketergantungan antar sektor. Sektor unggulan
dianalisis menggunakan indeks komposit dari nilai LQ, output multiplier, multiplier pendapatan, multiplier tenaga kerja dan pure total linkage. Dari hasil
penelitiannya menunjukan bahwa sektor-sektor unggulan yang dapat mempercepat proses laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTT adalah sektor
tanaman bahan makanan; sektor perkebunan; sektor peternakan; sektor industri makanan, minuman, dan tembakau; sektor industri tekstil, kulit, dan alas kaki;
sektor bangunan; sektor perdagangan besar dan eceran; sektor transportasi; sektor jasa pemerintahan umum; sektor jasa sosial kemasyarakatan; dan sektor hiburan
dan rekreasi. Sektor-sektor tersebut merupakan sektor yang memiliki peranan tinggi dalam perekonomian Provinsi NTT indeks komposit lebih dari rata-rata.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di wilayah administratif Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat dan waktu penelitian selama 5 lima bulan mulai dari bulan Maret sampai
dengan Juli tahun 2011. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian
3.2. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi kepustakaan, analisis data sekunder dan data pimer. Pendekatan studi kepustakaan dilakukan dengan
mengacu pada teori-teori umum dari berbagai literatur maupun studi empiris untuk mendapatkan landasan teori yang mendukung penelitian. Jenis data yang
digunakan adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder meliputi data transaksi ekonomi antar sektor perekonomian di wilayah Kabupaten Ciamis, data
tenaga kerja sektoral, data PDRB tahun terbaru 2009, yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis BPS yang telah dipublikasikan dalam format
buku berjudul Tabel Input-Output Kabupaten Ciamis tahun 2008, Ciamis dalam angka tahun 2010. Selanjutnya akan dilakukan penggalian informasi primer dari
stakeholders terkait dengan tujuan penelitian yang diperoleh dengan cara wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Jenis data, sumber data, teknik
analisis data dan output yang diharapkan untuk masing-masing tujuan penelitian tertera pada Tabel 2.
3.3. Metode Analisis Data
Untuk menjawab dua tujuan penelitian, digunakan beberapa metode analisis yaitu analisis Tabel I-O untuk mengetahui nilai-nilai koefisien direct backward
linkage, direct forward linkage, indirect backward linkage, indirect forward linkage, backward of dispersion, forward power of dispersion dampak pengganda
Output multiplier, total value added multiplier, income multiplier, dan employment multiplier. Kemudian dengan menggunakan indeks komposit dari
hasil analisis pada Tabel I-O ditentukan komoditas unggulan. Komoditas unggulan pertanian hasil analisis indeks komposit diketahui, selanjutnya
dipaduserasikan dengan pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten Ciamis untuk memilih komoditas unggulan prioritas pengembangan. Hasil
pemilihan tersebut selanjutnya disusun strategi pengembangannya menggunakan analisis AHP dan SWOT dengan formulasi baru dalam satu kesatuan analisis A-
WOT.
Tabel 2. Tujuan Penelitian, Jenis data, sumber data, teknik analisis data dan output yang diharapkan
No Tujuan
Penelitian Jenis Data
Sumber data Teknik
Analisis data Output
yang diharapkan
1 Mengetahui komoditas
unggulan pertanian di
Kabupaten Ciamis dengan
Tabel Input- Output.
Sekunder: 1.
Data transaksi antar sektor
ekonomi.
2. Data tenaga kerja
sektoral. 3.
Data monografi wilayah.
1. Tabel Input-
output Kabupaten
Ciamis tahun 2008 dari BPS
2. Data Satkernas
dari BPS Ciamis
3. Ciamis dalam
angka 2010. 1.
Analisis Tabel Input output:
• Dampak pengganda.
• Multiplier effect.
• Indeks komposit.
2. Analisis
deskriptif Diketahui
komoditas unggulan
pertanian di Kabupaten
Ciamis.
2 Menyusun strategi
pengembangan komoditas
unggulan pertanian
terpilih. Primer:
1. Kuesioner A-
WOT. Sekunder:
1. Kebijakan
pembangunan daerah
2. Kebijakan dinas
terkait 1.
Pengambil kebijakan
pembangunan daerah, Pakar
pembangunan daerah,
praktisi.
2. RPJMD.
3. Renstra Dinas
Pertanian. 4.
Renstra Dinas Peternakan.
1. Analisis
A-WOT.
2. Analisis
desktriptif. Tersusunnya
rumusan strategi
pengembangan komoditas
unggulan pertanian di
Kabupaten Ciamis.
3.3.1. Analisis Tabel Input-Output
Analisis Tabel Input-Output I-O menurut Leontief 1986 merupakan suatu metode yang secara sistematis mengukur hubungan timbal balik antara
beberapa sektorkomoditas dalam sistem ekonomi yang kompleks Daryanto dan Hafizrindia 2010.
Analisis Tabel I-O dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dalam merencanakan pembangunan sektoral. Berdasarkan hasil analisis Tabel I-O
ini bisa diputuskan sektor-sektor mana saja yang dijadikan sebagai leading sector dalam pembangunan ekonomi wilayah.
Sebagai ilustrasi Tabel I-O, BPS 2008 memberikan contoh dalam suatu perekonomian yang hanya terdapat tiga sektor, yaitu sektor produksi 1, 2, dan 3.
Kerangka ilustrasi Tabel I-O dapat dilihat pada Tabel 3. yang menunjukkan bahwa untuk menghasilkan output X
i
. sektor 1 membutuhkan input dari sektor 1,