Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

3 Merosotnya kualitas sumber daya lahan akibat pola budi daya yang tidak ramah lingkungan. 0.08 4 Adanya serangan hama padi yang bersifat masal. 0.50 5 Adanya alih fungsi lahan sawah untuk bangunan dan peruntukkan lainnya. 0.05 Hasil pembobotan dengan metode AHP menunjukkan bahwa untuk pengembangan komoditas padi di Kabupaten Ciamis dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal kekuatan yang dominan mempengaruhi adalah luas lahan, baik itu sawah maupun lahan kering yang ada di Kabupaten Ciamis yang memiliki luas lebih dari 30 persen dari luas wilayah Kabupaten Ciamis yang didukung dengan produktivitas rata-rata 6.3 ton per hektar Distan Pangan Ciamis, 2011, kemudian adanya organisasi kelembagaan petani KTNA, koperasi petani, asosiasi petani, kelompok tani yang telah ada dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Faktor internal berupa kelemahan yang masih ada di Kabupaten Ciamis adalah komoditas kurang memberikan nilai tambah bagi petani dan masih sering terjadi kelangkaan pupuk dan harga yang cukup mahal . Faktor eksternal peluang yang ada yaitu meningkatnya laju kebutuhan beras seiring dengan laju pertumbuhan penduduk baik di Kabupaten Ciamis sendiri maupun di luar wilayah Ciamis, meningkatnya minat konsumen terhadap beras organik. Faktor ancaman yang ada adalah adanya serangan hama padi yang bersifat masal dan musim yang sulit diprediksi.

b. Analisis Keterkaitan Antar Faktor

Berdasarkan hasil pembobotan masing-masing faktor, selanjutnya disusun matriks SWOT untuk melihat keterkaitan masing-masing faktor dan merumuskannya menjadi strategi pengembangan komoditas padi Tabel 32. Tabel 32. Matriks SWOT Pengembangan Padi Faktor Ekternal 1. Meningkatnya laju kebutuhan beras seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Peluang 2. Tersedianya teknologi budi daya dan pengolahan padi. 3. Meningkatnya minat konsumen terhadap beras organik. 4. Pasar semakin terbuka 1. Menurunnya minat generasi muda dalam hal budi daya padi dan pertanian lainnya. Ancaman 2. Fenomena musim yang sulit diprediksi. 3. Merosotnya kualitas sumber daya lahan akibat pola budi daya yang tidak ramah lingkungan. 4. Adanya serangan hama padi Faktor Internal lebar. 5. Angkatan kerja yang semakin banyak. yang bersifat masa. 5. Adanya alih fungsi lahan sawah untuk bangunan dan peruntukan lainnya. Penggunaan unsur-unsur kekuatan untuk mendapatkan peluang yang ada SO Kekuatan Penggunaan kekuatan yang ada untuk menghadapi ancaman yang akan datang ST 1. Adanya lembaga Dinas Pertanian Tanaman Pangan serta UPTD Pengembangan Pertanian, UPTD Pembenihan dan UPTD Pemasaran Hasil Pertanian. 2. Luas Lahan sawah seluas 51 689 ha dan Lahan kering 192 926 ha. 3. Adanya program P2BN Peningkatan Produksi Beras Nasional. 4. Adanya organisasi kelembagaan petani KTNA, Koperasi petani, Asosiasi Petani, Kelompok Tani. 1. Mendorong peningkatan produksi dan kualitas beras. 2. Mendorong terciptanya inovasi pengolahan hasil guna memperoleh nilai tambah added value. 1. Menerapkan pola pemupukan berimbang antara pupuk organik dan anorganik serta pengelolaan lahan secara terpadu ramah lingkungan. 2. Mendorong terciptanya kawasansentra komoditas unggulan tanaman pangan. 3. Penyuluhan dan pembianaan kepada masyarakat pertanian. Tabel 32. Lanjutan Pengurangan kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang ada WO Kelemahan Pengurangan kelemahan yang ada untuk menghadapi ancaman yang akan datang WT 1. Kualitas dan kuantitas petugas pertanian belum memadai. 2. Terbatasnya sarana dan prasarana poduksi. 3. Sering terjadi kelangkaan pupuk dan harganya cukup mahal. 4. Komoditas padi kurang memberikan nilai tambah bagi petani 1. Membangun usaha agribisnis padi berpola kemitraan. 2. Meningkatkan akses petani terhadap permodalan, teknologi dan pasar. 3. Peningkatan pengetahuan petugas pertanian. 1. Menerapkan pola pemupukan berimbang antara pupuk organik dan anorganik serta pengelolaan lahan secara terpadu ramah lingkungan. 2. Membentuk pola pikir petani dari subsisten ke produktif. Analisis keterkaitan antar faktor pada matriks SWOT menghasilkan beberapa strategi pengembangan padi sebagai berikut: 1. Mendorong peningkatan produksi dan kualitas beras. 2. Mendorong terciptanya inovasi pengolahan hasil guna memperoleh nilai tambah added value. 3. Memperbaiki kualitas sumberdaya lahan dengan penggunaan bahan organik dan pengelolaan lahan secara terpadu ramah lingkungan. 4. Mendorong terciptanya kawasansentra komoditas unggulan tanaman pangan. 5. Penyuluhan dan pembianaan kepada masyarakat pertanian. 6. Membangun usaha agribisnis padi berpola kemitraan. 7. Meningkatkan akses petani terhadap permodalan, teknologi dan pasar. 8. Peningkatan pengetahuan petugas pertanian 9. Menerapkan pola pemupukan berimbang antara pupuk organik dan anorganik serta pengelolaan lahan secara terpadu ramah lingkungan. 10. Membentuk pola pikir petani dari subsisten ke produktif. Rumusan strategi pengembangan komoditas padi hasil analisis keterkaitan pada matriks SWOT, selanjutnya dihitung bobot keterkaitannya dari pembobotan hasil analisis AHP. Jumlah bobot tersebut selanjutnya ditentukan ranking dari tertinggi sampai terrendah. Hasil ranking tersebut menentukan strategi prioritas pengembangannya komoditas padi di Kabupaten Ciamis Tabel 33.

c. Penentuan Prioritas Strategi Pengembangan Padi

Penentuan prioritas strategi pengembangan komoditas padi di Kabupaten Ciamis dirumuskan dengan memadukan keterkaitan antar faktor pada matriks SWOT yang kemudian dihitung jumlah bobot keterkaitan pada setiap strategi tersebut, kemudian ditentukan ranking tertinggi dari masing-masing strategi yang dapat dijadikan prioritas strategi pengembangan. Ranking strategi pengembangan komoditas padi selengkapnya disajikan pada Tabel 33. Strategi prioritas berdasarkan hasil ranking dari rumusan strategi bagi pengembangan komoditas padi di Kabupaten Ciamis secara berurutan adalah sebagai berikut: Tabel 33. Ranking Strategi Pengembangan Padi No Unsur SWOT Keterkaitan Jumlah Bobot Ranking setiap strategi Ranking Total Strategi SO 1. SO1 S: 1, 2, 3, 4 ; O: 1, 3 1.75 1 1 2. SO2 S: 1, 4 ; O: 4, 5 0.60 2 6 Strategi ST 1. ST1 S: 2, 3, 4 ; T: 3, 4 1.41 1 3 2. ST2 S: 2, 3 ; T: 5 0.66 3 9 3. ST3 S: 1, 2 ; T: 1,2 1.06 2 10 Strategi WO 1. WO1 W: 2, 3, 4 ; O: 1, 3, 4 1.72 1 5 2. WO2 W: 2, 3 ; O: 4 0.58 3 8 3. WO3 W: 1, 2, 4 ; O: 2, 5 0.90 2 4 Strategi WT 1. WT1 W: 2, 3, 4 ; T: 3, 4 1.32 1 2 2. WT2 W: 1, 4; T :1, 2, 5 1.12 2 7 1. Mendorong peningkatan produksi dan kualitas beras.