dari tingkat kesalahan maka dapat dinyatakan terdapat hubungan antara kedua variabel. Berdasarkan hasil yang diperoleh nilai probabilitas lebih kecil dari
tingkat kesalahan maka dinyatakan terdapat hubungan antara sikap tentang bahaya rokok dengan tindakan pencegahan merokok.
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden
Manusia diciptakan secara unik, berbeda satu sama lain, dan tidak satu pun yang memiliki ciri-ciri persis sama meskipun mereka itu kembar identik. Setiap
individu pasti memiliki karakteristik yang berbeda dengan individu lainnya. Keunikan dan perbedaan individual itu oleh perbedaan faktor pembawaan dan
lingkungan yang dimiliki oleh masing-masing individu. Perbedaan individual tersebut membawa implikasi imperatif terhadap layanan pendidikan untuk
memperhatikan karakteristik anak didik yang bervariasi Ali dan Asrori, 2011. Begitupun jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 283 responden
mempunyai karakteristik yang berbeda yang digolongkan dalam kelompok umur, kelompok jenis kelamin, kelas dan nilai rata-rata rapor siswa. Jika dilihat
berdasarkan umur, yang tergolong dalam kelompok umur 11-13 tahun sebesar
51
66,4 dan kelompok umur 14-16 tahun sebesar 33,6. Diantaranya 130 responden laki-laki 45,9 dan 153 responden perempuan 54,1 yang
merupakan sebagian besar responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian oleh Kumboyono 2010 di SMK Bina Bangsa Malang bahwa persentase tertinggi
merokok berjenis kelamin laki-laki. Hasil penelitian tersebut mendukung hasil penelitian ini bahwa sebagian besar yang merokok adalah responden laki-laki
1,5. Siswa laki-laki cenderung memiliki perilaku merokok dikarenakan salah satu faktor pergaulan remaja laki-laki lebih luas dibandingkan remaja perempuan.
Responden dalam penelitian ini adalah siswa yang tergolong dalam rentang usia remaja remaja awal atau kaum muda young nation dengan rentang usia antara
10-24 tahun WHO, 2005. Berdasarkan karakteristik kelas, 43,8 berada pada persentase tertinggi
yaitu kelas VII. Kelas VII sebesar 31,4 dan kelas IX sebesar 24,7 yang sebagian besar siswa mengalami perubahan mencolok dalam dirinya baik aspek
fisik maupun psikis sehingga menimbulkan reaksi emosional dan perilaku radikal Ali dan Asrori, 2011. Selama proses belajar mengajar di sekolah, para pendidik
dalam hal ini guru dapat mengetahui siswa yang berprestasi berdasarkan pengetahuan dan perilaku yang ditunjukkan oleh siswa. Nilai rata-rata rapor
siswa di kelas dan rangking merupakan hasil yang dapat mengukur kemampuan kognitif siswa. Apabila dilihat dari nilai rata-rata rapor oleh siswa, sebagian besar
berada pada nilai 69-79 dengan jumlah 160 responden 56,5 selanjutnya nilai 69 dengan 97 responden 34,3 dan nilai 79 dengan 26 responden 9,2
merupakan siswa yang tergolong berprestasi.
5.2 Tingkat Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok