misalnya penyakit telinga, infeksi saluran pernapasan. Dan batuk yang menghasilkan dahak Istiqomah, 2003.
Bila seseorang merokok, maka asap tembakau dihisap, karbon monoksida dan nikotin mengalir ke dalam aliran darah dengan cara yang sama seperti oksigen
lalu dialirkan ke seluruh tubuh. Unsur-unsur tembakau yang tidak diserap membentuk tar, yang akan berkumpul di dalam alur udara, paru-paru dan gigi.
Merokok mengganggu kerja paru-paru yang normal karena hemoglobin lebih mudah membawa karbon dioksida daripada oksigen. Orang yang banyak merokok
berakibat paru-paru mereka banyak mengandung karbon monoksida sehingga kadar oksigen di dalam darah berjumlah lebih kecil 15 persen daripada kadar
normal. Asap rokok yang dihisap oleh yang bukan perokok perokok pasif bersifat
karsinogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Asap rokok membunuh satu non-perokok dari setiap 8 orang yang meninggal akibat merokok. Beberapa
penelitian menemukan peningkatan resiko penyakit yang serius disebabkan terpapar oleh asap rokok. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan
resiko terkena penyakit jantung akibat terpapar asap rokok antara 23 hingga 25 persen. Dilaporkan juga adanya penurunan yang signifikan dari coronary flow
velocity reserve kecepatan aliran darah pada yang bukan perokok setelah 30 menit terpapar asap rokok, mengakibatkan menurunnya fungsi endothelial
sehingga terkena penyakit kardiovaskuler. Hal ini menunjukkan walaupun seseorang terpapar asap rokok dalam waktu pendek dapat menghasilkan efek
negatif terhadap kesehatan dalam jangka panjang. Lebih dari 97 juta non-perokok di Indonesia secara rutin terpapar asap rokok Lembaga Demografi Universitas
Indonesia, 2008 Lingkungan sekolah sebagai lembaga terpenting dalam membentuk pola
pikir anak dan memberi masukan-masukan tentang bahaya rokok melalui berbagai ilmu pengetahuan serta menanamkan sikap disiplin baik terhadap pelanggaran
maupun penyalahgunaan bahan-bahan atau zat yang bersifat adiktif sehingga dapat diaplikasikan di lingkungan masyarakat.
2.2.3 Bahaya Asap Rokok Terhadap Kesehatan
10
Asap rokok yang dihisap ke dalam paru oleh perokok disebut asap rokok utama mainstream smokeMS sedangkan asap rokok yang berasal dari ujung rokok
yang terbakar disebut asap rokok samping sidestream smokeSS. Polusi udara yang ditimbulkan disebut asap rokok lingkungan ARL atau environment
tobacco smoke ETS. Mereka yang menghisap ETS disebut perokok pasif. Mereka yang tidak merokok tetapi terpaksa menghisap asap rokok dari
lingkungannya mungkin akan menderita berbagai penyakit akibat rokok kendati mereka sendiri tidak merokok. Kandungan bahan kimia pada asap rokok
sampingan ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan asap rokok utama antara lain karena tembakau terbakar pada temperatur yang lebih rendah ketika sedang
dihisap membuat pembakaran menjadi kurang lengkap dan mengeluarkan lebih banyak bahan kimia. Dalam hal perokok pasif, International Non Governmental
Coalition Against Tobacco INGCAT telah menyampaikan rekomendasi yang didukung oleh lebih dari 60 negara di seluruh dunia yang dimuat dalam IUALTD
News Bulletin on Tobacco and Health 1997. Rekomendasi ini berbunyi ”paparan terhadap asap rokok lingkungan yang sering kali disebut perokok pasif dapat
menyebabkan kanker paru dan kerusakan kardiovaskuler pada orang dewasa yang tidak merokok dan dapat merusak kesehatan paru dan pernapasan pada anak”
Haris dkk, 2012. Pengaruh asap rokok pada organ tubuh dapat menimbulkan kelainan atau
penyakit pada hampir semua organ tubuh yaitu : a. Otak : stroke, perubahan kimia otak
b. Mulut dan tenggorokan : kanker bibir, mulut, tenggorokan dan laring c. Jantung : kelemahan arteri, meningkatkan serangan jantung
d. Paru : penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru, asma e. Hati : kanker hati
f. Abdomen : kanker lambung, pancreas dan usus besar g. Ginjal dan kandung kemih : kanker
h. Reproduksi : impotensi, kanker leher rahim, mandul i. Kaki : gangrene
Mekanisme asap rokok menimbulkan penyakit pada saluran pernapasan seperti Haris dkk, 2012:
11
a Penyakit paru obstruktif kronik Iritasi saluran napas oleh asap rokok dan bahan toksik lain akan menimbulkan
reaksi inflamasi saluran napas sehingga terjadi deposit sel radang neutrofil maupun makrofag di tempat tersebut. Neutrofil akan mengeluarkan elastase yang
berlebihan mengakibatkan metaplasia sel epitel sekretori dan hipertrofi kelenjar mukus. Elastase netrofil menghambat mucociliary clearance. Di samping itu
elastase neutrofil akan merangsang produksi mukus berlebihan akibat hipertrofi kelenjar dan metaplasia sel sekretori.
b Kanker paru Telah diketahui perokok merupakan faktor risiko kanker paru. Asap rokok
mengandung bahan toksin dan iritan, mutagenik dan karsinogenik termasuk reactive organic radicals RORs yang memicu proliferasi sel, kerusakan
kromosom, perubahan formasi DNA dan aktivasi onkogen. c Interstitial lung disease ILD
Merupakan sekelompok penyakit heterogen paru umumnya ditandai dengan sesak napas, batuk kering, diffuse interstitial infiltrate yang membatasi fungsi paru dan
gangguan pertukaran gas. Interstitial lung disease dapat berupa sarkoidosis, fibrosis paru idiopatik IPF, pneumokoniosis dan penyakit yang berhubungan
dengan jaringan ikat.
2.3 Sikap Tentang Bahaya Rokok 2.3.1 Sikap