66,4  dan  kelompok  umur  14-16  tahun  sebesar  33,6.  Diantaranya  130 responden  laki-laki  45,9  dan  153  responden  perempuan  54,1  yang
merupakan sebagian besar responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian oleh Kumboyono  2010  di  SMK  Bina  Bangsa  Malang  bahwa  persentase  tertinggi
merokok  berjenis  kelamin  laki-laki.  Hasil  penelitian  tersebut  mendukung  hasil penelitian  ini  bahwa  sebagian  besar  yang  merokok  adalah  responden  laki-laki
1,5. Siswa laki-laki cenderung memiliki perilaku merokok dikarenakan salah satu faktor pergaulan remaja laki-laki lebih luas dibandingkan remaja perempuan.
Responden dalam penelitian ini adalah siswa yang tergolong dalam rentang usia remaja remaja awal atau kaum muda young nation dengan rentang usia antara
10-24 tahun WHO, 2005. Berdasarkan  karakteristik  kelas,  43,8  berada  pada  persentase  tertinggi
yaitu  kelas  VII.  Kelas  VII  sebesar  31,4  dan  kelas  IX  sebesar  24,7  yang sebagian besar siswa mengalami perubahan mencolok dalam dirinya baik aspek
fisik maupun psikis sehingga menimbulkan reaksi emosional dan perilaku radikal Ali dan Asrori, 2011. Selama proses belajar mengajar di sekolah, para pendidik
dalam  hal  ini  guru  dapat  mengetahui  siswa  yang  berprestasi  berdasarkan pengetahuan  dan  perilaku  yang  ditunjukkan  oleh  siswa.  Nilai  rata-rata  rapor
siswa di kelas dan rangking merupakan hasil yang dapat mengukur kemampuan kognitif siswa. Apabila dilihat dari nilai rata-rata rapor oleh siswa, sebagian besar
berada pada nilai 69-79 dengan jumlah 160 responden 56,5 selanjutnya nilai 69  dengan  97  responden  34,3  dan  nilai  79  dengan  26  responden  9,2
merupakan siswa yang tergolong berprestasi.
5.2 Tingkat Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok
Hasil  penelitian  mengenai  tingkat  pengetahuan  tentang  bahaya  rokok menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  responden  memiliki  tingkat  pengetahuan
baik dengan jumlah 168 responden 59,4. Tingkat pengetahuan tentang bahaya rokok dalam penelitian ini terdiri atas
bahaya rokok bagi kesehatan dan bahaya asap rokok bagi kesehatan. Berdasarkan hasil  penelitian  yang  diperoleh  sebagian  besar  responden  berada  pada  kategori
berpengetahuan  baik  dengan  168  responden  59,4  yang  terdiri  atas  68 responden laki-laki 24,0 dan 100 responden perempuan 35,5. Jika dilihat
52
dari  umur  sebagian  besar  responden  yang  berpengetahuan  baik  berada  pada kelompok  umur  11-13  tahun  dengan  102  responden  36,0  dan  66  responden
pada  kelompok  umur  14-16  tahun.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  siswa  yang berada pada usia 11 tahun ke atas telah mampu mewujudkan suatu keseluruhan
dalam  pekerjaannya  yang  merupakan  hasil  dari  berpikir  logis,  mampu  berpikir abstrak dan memecahkan persoalan yang bersifat hipotesis Ali dan Asrori, 2011.
Sebagian  besar  responden  menjawab  salah  bahwa  pernyataan  salah  satu tempat yang tepat dijadikan kawasan bebas rokok adalah lingkungan sekolah. Hal
ini  membuktikan  bahwa  mereka  tidak  tahu  akibat  jika  rokok  dibiarkan  ada dilingkungan sekolah. Masa para remaja dan remaja awal cenderung melakukan
sesuatu hal yang mereka tidak tahu dampak dari yang mereka lakukan, cenderung mencoba  hal  yang  baru  karena  pada  masa  ini  merupakan  masa  dimana  mereka
ingin dikatakan sudah dewasa. Seperti halnya merokok, dengan merokok mereka dianggap jadi lebih dewasa, percaya diri dan istilah keren zaman modern “gaul”.
Hal ini merupakan analisis dari pihak remaja bahwa karena sudah dewasa dapat menyelesaikan  masalah  mereka  sendiri.  Jika  sekolah  dijadikan  kawasan  tanpa
rokok  responden  akan  merasa  malu  jika  sekolah  dikatakan  kurang  gaul  atau sudah  tidak  zaman  oleh  teman-teman  sebaya  responden  dari  sekolah  yang
berbeda.  Menurut  responden  merokok  adalah  hal  yang  biasa,  karena  masih sekolah  dengan  umur  yang  tergolong  remaja,  rokok  tidak  dapat  menyebabkan
penyakit dengan cepat. Jika  dilihat  persentase  jawaban  dari  responden  mengenai  tingkat
pengetahuan  responden  tentang  bahaya  rokok  dan  asap  rokok  bagi  kesehatan sebagian  besar  menjawab  dengan  benar.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  sebagian
besar  siswa  mengetahui  bahaya  rokok  bagi  kesehatan.  Pernyataan  mengenai media  informasi  atau  iklan  merupakan  salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi
kebiasaan  merokok  sebagian  besar  menjawab  salah  dengan  175  responden 61,8  hal  ini  menunjukkan  para  siswa  belum  merasakan  dampak  dari  media
iklan  contohnya  iklan  rokok  di  televisi  karena  iklan  rokok  ditayangkan  pada pukul  22.00  wita  ke  atas.  Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  seluruh  responden
dalam  penelitian  ini  memiliki  pengetahuan  yang  lebih  baik  dari  hasil  penelitian
53
oleh  Loren  2010  pada  mahasiswa  Fakultas  Kedokteran  di  Sumatera  Utara, sebagian besar responden berpengetahuan baik sebanyak 22 responden 7,2.
Penelitian oleh Alamsyah 2007 di Kota Medan menyatakan remaja yang mengetahui bahaya rokok terhadap kesehatan mempunyai persentase yang tinggi
sebesar  80,36  melebihi  responden  dari  penelitian  ini.  Persentase  yang  tinggi tersebut  berkaitan  dengan  adanya  peraturan  yang  mewajibkan  iklan  rokok  di
media  cetak  atau  media  elektronik  serta  disetiap  bungkus  rokok  untuk mencantumkan  bahaya  rokok  terhadap  kesehatan  termasuk  penyakit  yang
diakibatkan oleh rokok. Hal tersebut berbanding terbalik dengan hasil penelitian ini,  meskipun  penelitian  ini  memiliki  kesamaan  sebagian  besar  responden
berpengetahuan  baik,  namun  sebagian  besar  responden  dalam  penelitian  ini menyatakan salah bahwa media informasi atau iklan merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kebiasaan merokok. Pernyataan tersebut dianggap salah oleh sebagian  besar  responden  karena  mereka  belum  merasakan  dampak  dari  iklan
rokok tersebut. Selain itu juga pada kenyataannya iklan rokok di media elektronik seperti  televisi  hanya  menampilkan  pesan  motivasi  bukan  berupa  dampak  dari
rokok itu sendiri seperti penyakit yang diakibatkan oleh rokok ataupun kematian.
5.3 Sikap Tentang Bahaya Rokok