Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok Dengan Tindakan Pencegahan Merokok

generasi yang ada. Dengan potensi yang dimiliki perlu diusahakan untuk menuju perkembangan yang positif untuk mewujudkankan cita-cita bangsa. Dalam penelitian ini sebagian besar responden memiliki tindakan yang baik terhadap pencegahan merokok dengan jumlah 194 responden 68,6. Menurut Notoadmojo 2007 apabila seseorang telah melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga yaitu mekanisme. Karena sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang bahaya rokok, maka sikap responden juga memilki sikap yang baik karena mendapat dan menerima stimulus dengan baik sehingga dapat diaplikasikan tentang pencegahan merokok dengan tindakan baik pula. Sebagian besar responden 62,5 penelitian menyatakan bahwa tidak pernah memberitahu teman bahwa iklan rokok dapat mempengaruhi kebiasaan merokok memang jelas tidak pernah memberitahu karena sebagian besar responden 61,8 menyatakan salah bahwa iklan rokok merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok. Hal ini menyatakan bahwa stimulus berupa pengertian , pemahaman dan penerimaan mengenai bahaya iklan rokok ditolak artinya stimulus tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi individu sesuai dengan Teori Stimulus Organisme SOR dalam Notoadmojo 2007. Hal yang mendukung dalam pembentukan tindakan siswa yang baik karena salah satu program pengembangan diri dari pihak sekolah. Pengembangan diri dilakukan diluar jam sekolah yang didisi dengan kegiatan ekstrakulikuler seperti olahraga, kesenian, konseling dan peningkatan nilai spiritual. Untuk tetap menjaga dan memelihara agar para siswa tetap memiliki perilaku yang baik setiap pengembangan diri dianjurkan untuk memberikan informasi mengenai bahaya rokok dan pencegahannya sehingga dengan kebiasaan seperti demikian dapat menanamkan pengetahuan yang baik yang dapat bertahan lama. Karena menurut Notoatmodjo 2007 informasi yang didasari dari pengetahuan akan langgeng atau berlangsung lama.

5.5 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok Dengan Tindakan Pencegahan Merokok

57 Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan responden untuk dapat menjawab dengan benar semua pernyataan tentang bahaya rokok yang diberikan. Berdasarkan perhitungan korelasi menggunakan Chi-square test dengan bantuan program IBM SPSS Statistic version 19 menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,165 dengan tingkat kesalahan 0,05 dengan jumlah 120 responden 42,4 berada pada tingkat pengetahuan baik dan termasuk dalam kategori tindakan baik. Apabila nilai probabilitas lebih tinggi dari tingkat kesalahan maka dapat dinyatakan tidak terdapat hubungan antara kedua variabel yang diteliti yaitu hubungan antara tingkat pengetahuan tentang bahaya rokok dengan tindakan pencegahan merokok. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian tidak diterima p 0,05. Teori dari Festinger Dissonance Theory dalam Notoadmojo 2007 menjelaskan bahwa ketidakseimbangan dalam diri seseorang yang akan menyebabkan perubahan perilaku terjadi disebabkan karena adanya perbedaan jumlah elemen kognitif yang seimbang dengan jumlah elemen kognitif yang tidak seimbang serta sama-sama pentingnya. Hal ini akan menimbulkan konflik pada diri individu tersebut. Teori ini mendukung hasil tidak terdapatnya hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap bahwa dengan pengetahuan yang kurang tidak membuat tindakan menjadi kurang baik. Melalui penyesuaian diri, pengetahuan yang masih kurang diterima dapat disesuaikan dengan berpikir logis untuk melakukan tindakan yang baik. Sebagian besar responden 67,1 mengetahui bahwa merokok menyebabkan kerugian ekonomi atau kerugian financialkeuangan, namun dalam tindakannya sebagian besar responden 54,8 menjawab tidak pernah memberitahu teman atau keluarga bahwa merokok dapat mempengaruhi kondisi financialkeuangan. Pada umumnya masa remaja awal sifat berfikirnya belum mencapai kematangan. Jadi para remaja awal dalam menilai benar atau salah terhadap sekitarnya masih dipengaruhi oleh egosentris sehingga mereka membantah apa yang dirasa tidak masuk akal. Orang dewasapendidik memaklumi, sebab beranggapan bahwa kritik berangkat dari kerangka acuan frame of reference remaja yang masih awal tetapi harus diberitahukan dan 58 mengingatkan mana yang benar demi perkembangan berpikir remaja Rumini dan Sundari, 2004. Pernyataan ini mendukung hasil dari penelitian ini. Berdasarkan penelitian dari Purba 2009 terhadap siswa SMA Parulian 1 Medan didaptkan hasil tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kebiasaan merokok. Hal tersebut dikarenakan remaja hanya sekedar mengetahui namun belum memahami, mengaplikasikan, mensistesis dan mengevaluasi apa yang diketahui.

5.6 Hubungan Antara Sikap Tentang Bahaya Rokok Dengan Tindakan Pencegahan Merokok

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP GAMBAR PENYAKIT AKIBAT MEROKOK YANG TERDAPAT DALAM Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Gambar Penyakit Akibat Merokok Yang Terdapat Dalam Kemasan Rokok Dengan Perilaku Merokok Masyarakat Di Kelura

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP GAMBAR PENYAKIT AKIBAT MEROKOK YANG TERDAPAT DALAM Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Gambar Penyakit Akibat Merokok Yang Terdapat Dalam Kemasan Rokok Dengan Perilaku Merokok Masyarakat Di Kelura

0 2 21

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK DI SMP Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Merokok Dengan Perilaku Merokok Di SMPMuhammadiyah 1 Kartasura.

0 5 14

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN SIKAP TERHADAP BAHAYA MEROKOK PADA SISWA Hubungan Pengetahuan Tentang Rokok Dengan Sikap Terhadap Bahaya Merokok Pada Siswa Smk Batik 1 Surakarta.

0 2 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN SIKAP TERHADAP BAHAYA MEROKOK PADA SISWA Hubungan Pengetahuan Tentang Rokok Dengan Sikap Terhadap Bahaya Merokok Pada Siswa Smk Batik 1 Surakarta.

0 0 14

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan tentang Merokok dan Motivasi Merokok dengan Jumlah Rokok yang Dikonsumsi.

1 0 8

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK REMAJA.

0 2 107

artikel KETENAGAKER JKETENAGAKERJAANAAN KETENAGAKER JKETENAGAKERJAANAAN

0 0 11

ASOSIASI PENGETAHUAN MENGENAI ROKOK DENGAN SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 78

ASOSIASI PAPARAN IKLAN ROKOK DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

1 1 93