2.3.2 Bahaya Rokok Terhadap Motivasi Belajar
Motivasi motivation adalah mengapa individu bertingkah laku, berpikir, dan memiliki perasaan dengan cara yang mereka lakukan, dengan penekanan pada
aktivasi dan arah dari tingkah lakunya Santrock, 2003. Kata motivasi digunakan untuk menggambarkan suatu dorongan,
kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu yang khusus atau umum. Seseorang dapat dimotivasi untuk makan jika belum makan selama 16 jam, untuk
menonton bioskop yang memutar film yang mendapatkan piala Oscar tahun ini, dan untuk mendapatkan nilai bahasa Inggris yang lebih baik pada semester yang
akan datang. Dengan kata lain, kata motivasi dapat diterapkan pada tingkah laku berbagai situasi Djiwandono, 2002.
Salah satu kegunaan konsep motivasi adalah menggambarkan kecenderungan umum seseorang dalam usahanya untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi sering dilihat sebagai sifat-sifat kepribadian seseorang yang relatif stabil. Motivasi sebagai suatu sifat yang stabil adalah suatu konsep yang berbeda dengan
motivasi untuk melakukan sesuatu yang spesifik atau khusus dalam situasi tertentu Djiwandono, 2002.
Beberapa remaja memiliki keinginan berprestasi yang sangat tinggi dan mereka menghabiskan banyak waktu dalam berusaha agar berhasil, lainnya lagi
tidak bermotivasi untuk berhasil dan tidak bekerja keras agar berhasil. Kedua tipe remaja ini berbeda dalam hal motivasi berprestasi achievement motivation,
keinginan untuk menyelesaikan sesuatu, untuk mencapai suatu standar kesuksesan, dan untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan untuk mencapai
kesuksesan Santrock, 2003. Rokok mempunyai zat yang bersifat adiktif atau dapat menimbulkan efek
kecanduan bagi perokok. Apabila seorang siswa mencoba untuk merokok, maka resiko yang dipilih akan mengalami kecanduan dan berbagai penyakit akibat
merokok. Siapapun yang mengalami efek ketagihan akan melakukan usaha untuk selalu terus merokok. Sebagai contoh pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas.
Siswa yang telah kecanduan rokok dengan rela dapat meninggalkan pelajaran yang sedang berlangsung demi untuk menghisap sebatang rokok. Ia berusaha
14
mencari rokok yang dapat menenangkan pikirannya yang kemungkinan menjadi penyebab motivasi untuk belajar menurun.
Seorang yang merokok dalam jangka waktu cukup lama semakin meningkatkan efek ketagihan dalam dirinya, sehingga tidak perduli dengan
pendidikan sebagai indikator keberhasilan masa depan. Oleh karena itu, para orangtua dan guru di sekolah menjadi faktor penting selain diri siswa sendiri
sebagai faktor utama dalam menumbuhkan rasa tanggungjawab dan motivasi bagi siswa remaja sebagai penerus cita-cita bangsa.
2.4 Tindakan Pencegahan Merokok 2.4.1 Tindakan