Penetapan Waktu Inkubasi Efektivitas Panas dalam Mereduksi S. aureus

31

C. APLIKASI PROSES TERMAL

Aplikasi proses yang dilakukan sesuai dengan hasil penetrasi panas sebelumnya. Kombinasi suhu dan waktu yang diperoleh adalah 75°C selama 36 menit, 85°C selama 25 menit, dan 95°C selama 22 menit. Analisis yang dilakukan adalah analisis fisik dan fungsional. Untuk itu, dilakukan pengukuran total mikroba target untuk melihat efektivitas panas dalam mereduksi S. aureus pada sampel yang dipasteurisasi dengan suhu 85°C.

1. Efektivitas Panas dalam Mereduksi S. aureus

a. Penetapan Waktu Inkubasi

Kultur bakteri S. aureus yang diperoleh dari laboratorium merupakan kultur turunan American Type Culture Collection ATCC 25923 bersertifikat yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Kultur tersebut tersedia dalam bentuk agar miring NB. Kultur disiapkan dengan menyegarkan kembali bakteri menggunakan media BHIB. Penyegaran kultur perlu dilakukan sehari sebelum digunakan. Kultur dalam media BHIB merupakan kultur kerja dan digunakan sebagai inokulum. Untuk penyimpanan kultur dilakukan dengan menggoreskan kultur dalam BHIB ke TSA miring. Kultur segar dan kultur untuk penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 21. Gambar 21. Hasil inkubasi kultur Uji konfirmasi S. aureus kultur S. aureus dengan cara pewarnaan gram. Hasil dari pewarnaan terhadap kultur bakteri tersebut menunjukkan ciri-ciri dari S. aureus yaitu berwarna ungu dan berbentuk bulat serta bergerombol seperti buah anggur sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 22. Gambar 22. Hasil pewarnaan gram kultur perbesaran 100x10 dari media a BHIB dan b TSA a b 32 Syarat inokulum adalah berada di akhir fase log akhir sehingga diketahui fase pertumbuhannya. Penetapan fase pertumbuhan S. aureus dilakukan dengan cara menghitung jumlah S. aureus selama inkubasi 18-24 jam dengan interval 2 jam. Hasil pertumbuhan S. aureus pada agar BPA+EYT dapat dilihat pada Gambar 23. Gambar 23. Koloni S. aureus pada media BPA+EYT Hubungan waktu inkubasi dan total S. aureus log CFUmL pada media BHIB dapat dilihat pada Gambar 24 dan Lampiran 2. Dari waktu inkubasi selama 18 jam ke 22 jam mengalami peningkatan, sedangkan dari waktu inkubasi selama 22 jam ke 24 jam mengalami penurunan. Peningkatan total mikroba tersebut menunjukkan bahwa mikroba S. aureus mengalami fase logaritmik, sedangkan penurunan total mikroba yang terjadi pada jam inkubasi selama 24 jam menunjukkan bakteri tersebut sudah masuk ke dalam fase stasioner. Gambar 24. Kurva hubungan waktu inkubasi dan total mikroba log CFUmL media BHIB Hasil inkubasi di atas menunjukkan waktu inkubasi optimal adalah 22 jam, yaitu akhir fase log. Penetapan fase pertumbuhan S. aureus berguna dalam menentukan waktu unkubasi kultur yang digunakan dalam challenge test. Kultur inokulum dipanen pada akhir fase log karena lebih resisten terhadap berbagai jenis stress Ray dan Bhunia 2008.

b. Reduksi S. aureus