WAKTU DAN TEMPAT BAHAN DAN ALAT

11

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2012 sampai dengan Januari 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Pangan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan ITP untuk evaluasi mikrobiologi gel cincau hijau, Laboratorium Rekayasa Pangan Departemen ITP untuk pembuatan gel cincau hijau dan analisis fisiknya, Pilot Plan PAU untuk uji distribusi dan penetrasi panas, dan Laboratorium Evaluasi Sensori ITP untuk uji organoleptik gel cincau hijau, serta Laboratorium Mikrobiologi SEAFAST Center, LPPM IPB untuk uji keamanan produk terpilih.

B. BAHAN DAN ALAT

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : a. Bahan baku yang digunakan adalah daun cincau hijau Premna oblongifolia Merr. yang dibeli dari penjual cincau hijau. Sampel gel cincau hijau akan dikemas dengan kemasan cup plastik yang bervolume 200 mL dan ditutup dengan lid cup. b. Bahan-bahan kimia yang digunakan, yaitu KH 2 PO 4 buffer fosfat sebagai larutan pengencer, alkohol 70, akuades, spiritus, ungu kristal, safranin, iodium, minyak imersi, egg yolk tellurite, buffer 4.00, buffer 7.00, metanol 85, reagen DPPH, Folin-Ciocalteau, aseton 99.8, sodium fosfat, enzim termamil, HCl 4N, pepsin, NaOH 4N, pankreatin, air destilata, etanol 78, dan etanol 95. c. Media-media yang digunakan untuk analisis adalah Baird Parker Agar BPA yang ditambah dengan Egg Yolk Tellurite Emulsion EYT, Plate Count Agar PCA, Acidified Potato Dextrose Agar APDA, Eosin Methylen Blue Agar EMBA, Brilliant Green Lactose Lactose Bile Broth BGLBB, Lactose Broth LB, Tetrathionate Broth TTB, Rappaport Vassiliadis RV, Hectoen Enteric Agar HEA, Bismuth Sulfite Agar BSA, Xylose Lysine Desoxycholate Agar XLDA, Triple Sugar Iron Agar TSIA, Lysine Iron Agar LIA, Nutrient Agar NA, dan Brain Heart Infussion Broth BHIB, serta Lauryl Tryptose Broth LTSB. d. Kultur yang digunakan sebagai inokulum adalah S. aureus yang terdiri dari satu strain. Alat-alat yang digunakan adalah kompor, panci, tutup panci, blancher, kawat, thermorecorder, kertas, pita tinta, termometer, stopwatch, autoklaf, oven, inkubator, neraca analitik, stomacher, vorteks, mikropipet dan tipnya, tabung reaksi bertutup, rak tabung reaksi, cawan petri, erlenmeyer, gelas ukur, gelas piala, labu takar, pipet Mohr, hockey stick, bulb, botol semprot, sudip, batang pengaduk, bunsen, ose bulat, baskomwadah plastik, sendok, pinset, plastik HDPE, kapas, dan alumunium foil. Selain itu, dibutuhkan spatula, gelas piala, neraca analitik, baskom, kain saring, sendok, pH meter, Stevens LFRA Texture Analyzer, Chromameter Minolta CR 200, vortex, kuvet, spektrofotometer, sentrifus, kertas saring, cawan aluminium, cawan porselen, tanur, oven, tang, dan desikator. 12

C. METODE PENELITIAN