Lokasi dan Waktu Penelitian

15 rona berkaitan dengan warna derajat keabuan suatu obyek, tekstur frekuensi perubahan rona, pola susunan keruangan obyek, ukuran, bentuk berkaitan dengan bentuk umum, konfigurasi atau kerangka dari obyek tunggal, bayangan dan situs lokasi suatu obyek terhadap obyek-obyek lain Lillesand dan Kiefer 1997. Klasifikasi penggunaan lahan di Kawasan TNGMb dan daerah penyangganya terdiri dari 7 tujuh kelas yaitu : hutan, permukiman, ladang, perkebunan campuran, padang rumput, semak belukar dan lahan terbuka. Citra landsat tahun 2001 dan 2013 diinterpretasi menjadi peta pengggunaan lahan tahun 2001 dan 2013. Analisis perubahan penggunaan lahan dilakukan dengan menggunakan operasi tumpang susun overlay antara peta penggunaan lahan tahun 2001 dengan tahun 2013. Analisis ini menghasilkan matriks transformasi perubahan penggunaan lahan seperti tertera pada Tabel 2. c. Pengujian hasil interpretasi Hasil interpretasi citra landsat tahun 2001 dan tahun 2013 diverifikasi melalui pengecekan lapangan ground check dan juga menggunakan google earth. Titik uji ditentukan menggunakan perangkat lunak Erdas Imagine berdasarkan metode stratified random sampling, yaitu pengambilan tiap titik berstrata secara acak sesuai luas penggunaan tiap kelas. Hasil verifikasi lapangan kemudian dibandingkan dengan hasil interpretasi yang telah dilakukan, kemudian dihitung nilai akurasinya menggunakan overall accuracy dan kappa accuracy. Overall accuracy hanya mempertimbangkan commission diagonal yaitu titik interpretasi yang sama jenis penggunaan lahannya dengan hasil verifikasi lapangan sedangkan kappa accuracy sudah mempertimbangkan commission dan omission. Hal ini mengakibatkan nilai overall accuracy memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan kappa accuracy. Nilai overall accuracy yang diharapkan adalah di atas 85 Jensen 1996. Tabel 2 Matriks perubahan penggunaan lahan Tipe penggunaan lahan Tahun t 1 Jumlah Htn Pmk Ldg Rmp Smk Ltb Kbnc T ahun t Htn Htn t Pmk Pmk t Ldng Ldng t Rmp Rmp t Smk Smk t Ltb Ltb t Kbnc Kbnc t Jumlah Htn t 1 Pmk t 1 Ldng t 1 Rmp t 1 Smk t 1 Ltb t 1 Kbnc t 1 Keterangan : Htn= hutan, Pmk=permukiman, Ldg=ladang, Kbnc= perkebunan campuran Rmp=padang rumput, Smk=semak belukar, Ltb=lahan terbuka : berubah : tidak berubah 16 ∑ ∑ ∑ Dimana : X ii : jumlah jenis penggunaan lahan ke-i hasil interpretasi yang bersesuaian dengan pengguanaan lahan hasil pengecekan verifikasi X i+ : jumlah titik hasil verifikasi pada jenis penggunaan lahan ke-i X +i : jumlah titik hasil interpretasi pada jenis penggunaan lahan ke-i N : jumlah titik contoh r : jumlah tipe penggunaan lahan 3.5.2 Analisis Kesesuaian Lahan Berdasarkan Karakteristik Fisik Lahan Peta kesesuaian lahan dibuat untuk setiap tipe penggunaan lahan, yaitu hutan, permukiman, ladang, perkebunan campuran, padang rumput, semak belukar dan lahan terbuka. Kelas kesesuaian lahan terdiri dari 2 dua kelas yaitu kelas sesuai S dan tidak sesuai N. Unit analisis yang digunakan adalah satuan lahan homogen SLH. Kriteria kesesuaian lahan untuk permukiman menggunakan kriteria Mabbery 1972 dalam Peraturan Daerah Provinsi DIY 2010 yang tertera pada Tabel 3. Kriteria kesesuaian untuk ladang didekati dengan menggunakan kriteria kesesuaian untuk tanaman Tembakau Nicotiana tobacum sesuai dengan kriteria Djaenudin et al. 2011 yang disajikan pada Tabel 4. Hal ini didasarkan pada kondisi bahwa sebagian besar lahan ladang yang tersedia digunakan untuk komoditas tanaman tembakau. Kriteria kesesuaian untuk perkebunan campuran didekati dengan menggunakan kriteria kesesuaian untuk tanaman Sengon Paraserianthes falcataria sesuai dengan kriteria Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007 yang tertera pada Tabel 5. Hal ini didasarkan bahwa sebagian besar lahan perkebunan campuran yang tersedia digunakan untuk komoditas tanaman Sengon. Tabel 3 Kriteria kesesuaian lahan untuk permukiman No Sifat Fisik Sesuai S Tidak Sesuai N 1 Kualitas air tanah Payau – tawar Asin 2 Bahaya Banjir Musiman-tanpa F0, F1, F2 Permanen F3, F4 3 Lereng 15 15 4 Drainase Cepat, agak cepat, agak terhambat, baik, sedang Terhambat, sangat terhambat, sangat cepat 5 Erodibilitas tanah Rendah - Sedang Tinggi 6 Tekstur Agak kasar - halus Kasar Sumber : Mabbery 1972 dalam Peraturan Daerah Provinsi DIY 2010 Keterangan : F0= tidak pernah bajir dalam periode satu tahun, tanah tidak pernah banjir 24 jam F1= kadang-kadang banjir menutupi tanah 24jam, tidak terarur dalam periode 1bln F2= selama 1 bulan dalam 1 tahun, tanah secara teratur tertutup banjir selama 24 jam F3= selama 2-5 bulan dalam 1 tahun, secara teratur selalu dilanda banjir yang lamanya 24 jam F4= selama 6 bulan atau lebih, tanah selalu dilanda banjir secara teratur yang lamanya 24 jam 17 Alokasi penggunaan lahan yang diprioritaskan untuk hutan menggunakan pendekatan sistem klasifikasi kemampuan lahan menurut United States Department of Agriculture USDA yang dijelaskan oleh Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007 dalam Tabel 6. Lahan kelas I sampai dengan kelas VIII sesuai seluruhnya untuk hutan, namun dalam penelitian ini diperlukan pengelompokan lahan yang diprioritaskan digunakan sebagai hutan. Lahan yang diprioritaskan untuk hutan adalah lahan dengan kelas kemampuan lahan V-VIII karena tidak sesuai untuk usaha pertanian. Lahan dengan kelas kemampuan lahan I-IV tidak diprioritaskan untuk hutan karena lahan pada kelas tersebut sesuai untuk usaha pertanian. Kriteria klasifikasi kemampuan lahan menggunakan kriteria menurut Arsyad 1979 yang disajikan pada Tabel 7. Tabel 4 Kriteria kesesuaian lahan untuk ladang No Sifat Fisik Sesuai S Tidak Sesuai N 1 Lereng 30 30 2 Temperatur rata2 tahunan °C 15 – 34 15 atau 34 3 CH rata-rata mmth 400 400 4 Kedalaman efektif cm 30 30 5 Drainase Agak cepat, agak terhambat, baik, sedang Sangat terhambat, cepat 6 Banjir F0 F1 – F4 7 Bahaya Erosi Sangat ringan - berat Sangat berat 8 Tekstur Halus – kasar - Sumber : Djaenudin et al. 2011 Tabel 5 Kriteria kesesuaian lahan untuk perkebunan campuran No Sifat Fisik Sesuai S Tidak Sesuai N 1 Lereng 30 30 2 Temperatur rata2 tahunan °C 19 – 34 19 atau 34 3 CH rata-rata mmth 2.000 – 4.000 4.000 atau 2.000 4 Kedalaman efektif 50 cm 50 cm 5 Drainase Cepat, agak cepat, agak terhambat, baik, sedang Terhambat, sangat terhambat, sangat cepat 6 Bulan kering 75 cm – 4 4 7 Banjir F0, F1, F2 F3, F4 8 Bahaya Erosi Sangat ringan - sedang Berat - sangat berat 9 Tekstur Halus – agak kasar Kasar Sumber : Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007