Tanah Kondisi Umum Fisik Wilayah

31 Gambar 11 Peta penggunaan lahan di TNGMb dan daerah penyangganya 32

4.2.5 Tata Ruang RTRW

Peta Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW bersumber dari Pemerintah daerah Kabupaten Semarang 2010-2030, Kabupaten Magelang 2010-2030 dan Kabupaten Boyolali 2011-2031, yang meliputi kawasan konservasi TNGMb, kawasan lindung, kawasan pertanian, pertanian lahan kering, perkebunan campuran, kawasan permukiman pedesaan dan kawasan budidaya lain. Luas masing-masing peruntukan lahan disajikan pada Tabel 14, sedangkan peta Pola Ruang RTRW disajikan pada Gambar 12. Peruntukan lahan di daerah penelitian didominasi untuk lahan pertanian pertanian secara umum dan pertanian lahan kering sebesar 32,53 , kawasan konservasi 26,69 dan kawasan lindung 20,77. Luas peruntukan terkecil adalah kawasan budidaya lain hanya sebesar 1,30, berupa kawasan industri dan pariwisata. Tabel 13 Luas dan persentase penggunaan lahan di TNGMb dan daerah penyangganya Penggunaan lahan Kawasan TNGMb Daerah Penyangga Jumlah ha ha ha Hutan 3.793 63,14 1.107 6,89 4.900 22,20 Permukiman 38 0,64 1.759 10,94 1.797 8,14 Ladang 519 8,65 7.634 47,51 8.154 36,93 Padang rumput 840 13,99 1 0,00 841 3,81 Semak belukar 632 10,52 66 0,41 697 3,16 Lahan terbuka 0,00 5 0,03 5 0,02 Perkebunan campuran 185 3,08 5.498 34,21 5.683 25,74 Jumlah 6.007 100 16.070 100 22.077 100 Sumber : diolah dari peta Tabel 14 Luas peruntukan lahan di TNGMb dan daerah penyangganya Pola Ruang RTRW Penyangga TNGMb Jumlah ha ha ha Kawasan konservasi 724 4,50 5.168 86,03 5.891 26,69 Kawasan Lindung 4.283 26,65 303 5,04 4.586 20,77 Pemukiman 1.928 12,00 9 0,16 1.938 8,78 Pertanian 4.431 27,57 303 5,05 4.734 21,44 Pertanian lahan kering 2.390 14,87 58 0,97 2.448 11,09 Tanaman tahunan 2.054 12,78 140 2,32 2.194 9,94 Budidaya lain 260 1,62 26 0,43 286 1,30 Jumlah 16.070 100 6.007 100 22.077 100 Sumber : diolah dari peta 33 Gambar 12 Peta RTRW di TNGMb dan daerah penyangganya 34

4.3 Kondisi Sosial dan Ekonomi

4.3.1 Jumlah Penduduk

Berdasarkan data Potensi Desa, jumlah penduduk tahun 2000 di 39 desa sekitar kawasan TNGMb adalah 119.874 jiwa. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan jumlah penduduk sebesar 14,08 , yaitu menjadi 136.758 jiwa. Jumlah rumah tangga di tahun 2000 sebanyak 28.142 rumah tangga, sedangkan pada tahun 2009 jumlahnya meningkat sebesar 39,52 menjadi 39.264 rumah tangga P4W-IPB 2000 dan 2009. Kepadatan penduduk di daerah penelitian masih rendah yaitu rata-rata 5 jiwaha di tahun 2000 dan mengalami peningkatan menjadi 6 jiwaha di tahun 2009. Grafik dan Tabel perkembangan penduduk di daerah penelitian dapat dilihat pada Gambar 13, 14 dan Tabel 15. Gambar 13 Perkembangan jumlah penduduk tiap kecamatan di TNGMb dan daerah penyangganya 10000 20000 30000 40000 50000 60000 Ampel Selo Candimulyo Pakis Sawangan Getasan Boyolali Magelang Semarang 2000 17870 19214 4156 46346 12865 19423 2009 18572 20338 5200 56708 14432 21508 Jum la h P e nd ud uk Tabel 15 Perkembangan penduduk tiap kecamatan di TNGMb dan daerah penyangganya Kabupaten Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Rumah Tangga 2000 2009 2000 2009 Boyolali Ampel 17.870 18.572 4.807 5.732 Selo 19.214 20.338 4.492 5.223 Jumlah 37.084 38.910 9.299 10.955 Magelang Candimulyo 4.156 5.200 958 1.265 Pakis 46.346 56.708 10.072 16.253 Sawangan 12.865 14.432 3.324 4.475 Jumlah 63.367 76.340 14.354 21.993 Semarang Getasan 19.423 21.508 4.489 6.316 Jumlah 19.423 21.508 4.489 6.316 JUMLAH 119.874 136.758 28.142 39.264 Sumber : P4W-IPB 2000 dan 2009