Iklim Penggunaan Lahan Kondisi Umum Fisik Wilayah

34

4.3 Kondisi Sosial dan Ekonomi

4.3.1 Jumlah Penduduk

Berdasarkan data Potensi Desa, jumlah penduduk tahun 2000 di 39 desa sekitar kawasan TNGMb adalah 119.874 jiwa. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan jumlah penduduk sebesar 14,08 , yaitu menjadi 136.758 jiwa. Jumlah rumah tangga di tahun 2000 sebanyak 28.142 rumah tangga, sedangkan pada tahun 2009 jumlahnya meningkat sebesar 39,52 menjadi 39.264 rumah tangga P4W-IPB 2000 dan 2009. Kepadatan penduduk di daerah penelitian masih rendah yaitu rata-rata 5 jiwaha di tahun 2000 dan mengalami peningkatan menjadi 6 jiwaha di tahun 2009. Grafik dan Tabel perkembangan penduduk di daerah penelitian dapat dilihat pada Gambar 13, 14 dan Tabel 15. Gambar 13 Perkembangan jumlah penduduk tiap kecamatan di TNGMb dan daerah penyangganya 10000 20000 30000 40000 50000 60000 Ampel Selo Candimulyo Pakis Sawangan Getasan Boyolali Magelang Semarang 2000 17870 19214 4156 46346 12865 19423 2009 18572 20338 5200 56708 14432 21508 Jum la h P e nd ud uk Tabel 15 Perkembangan penduduk tiap kecamatan di TNGMb dan daerah penyangganya Kabupaten Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Rumah Tangga 2000 2009 2000 2009 Boyolali Ampel 17.870 18.572 4.807 5.732 Selo 19.214 20.338 4.492 5.223 Jumlah 37.084 38.910 9.299 10.955 Magelang Candimulyo 4.156 5.200 958 1.265 Pakis 46.346 56.708 10.072 16.253 Sawangan 12.865 14.432 3.324 4.475 Jumlah 63.367 76.340 14.354 21.993 Semarang Getasan 19.423 21.508 4.489 6.316 Jumlah 19.423 21.508 4.489 6.316 JUMLAH 119.874 136.758 28.142 39.264 Sumber : P4W-IPB 2000 dan 2009 35 Gambar 14 Perkembangan jumlah rumah tangga tiap kecamatan di TNGMb dan daerah penyangganya

4.3.2 Pendidikan

Menurut data dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Tengah 2007, sebagian besar 12-60 masyarakat yang berada di sekitar TNGMb masih berpendidikan Sekolah Dasar SD. Persentase terbesar penduduk dengan tingkat pendidikan SD adalah di kecamatan Ampel yaitu sebesar 86,70 , bahkan di kecamatan Pakis, sebanyak 23,30 penduduknya tidak lulus SD. Masyarakat sekitar yang memiliki tingkat pendidikan sampai perguruan tinggi hanya terdapat di empat kecamatan yaitu Selo, Sawangan, Candimulyo dan Getasan, dengan persentase terbesar berada di kecamatan Selo yaitu sebanyak 10. Grafik kondisi tingkat pendidikan masyarakat di daerah penelitian secara lebih rinci ditampilkan pada Gambar 15. Pada tahun 2009 jumlah SD di daerah penelitian sebanyak 98 sekolah dan Sekolah Menengah Pertama sebanyak 13 sekolah, sedangkan jumlah Sekolah Menengah Atas hanya ada satu sekolah. Fasilitas pendidikan setingkat Perguruan Tinggi haya ada satu, yaitu terletak di kecamatan Pakis, kabupaten Magelang. Grafik jumlah fasilitas pendidikan di daerah penelitian dapat dilihat pada Gambar 16.

4.3.3 Mata Pencaharian

Mata pencaharian sebagian besar penduduk di daerah penelitian adalah di bidang pertanian. Menurut data potensi desa tahun 2009, jumlah keluarga yang memiliki mata pencaharian sebagai petani mencapai 90 dari total rumah tangga yang ada. Masyarakat yang berprofesi sebagai buruh tani mencapai 11.849 jiwa atau setara dengan 8,7 dari jumlah penduduk secara keseluruhan. Data dari 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 Ampel Selo Candimulyo Pakis Sawangan Getasan Boyolali Magelang Semarang 2000 4807 4492 958 10072 3324 4489 2009 5732 5223 1265 16253 4475 6316 Ju m la h R u m a h T a n g g a 36 TNGMb 2007 menunjukkan bahwa 61,38 masyarakat di sekitar kawasan TNGMb mempunyai penghasilan di bawah 500 ribu rupiah per bulan Gambar 17. Gambar 15 Persentase tingkat pendidikan masyarakat tiap kecamatan di TNGMb dan daerah penyangganya Gambar 16 Jumlah fasilitas pendidikan tiap kecamatan di TNGMb dan daerah penyangganya 87 3 22 23 22 18 12 27 33 60 53 55 2 30 25 15 18 17 30 13 2 3 7 10 7 3 3 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Ampel Selo Candimulyo Pakis Sawangan Getasan Tidak lulus SD SD SMP SMA PT 13 4 17 37 9 18 1 1 2 6 1 2 5 10 15 20 25 30 35 40 Ampel Candimulyo Getasan Pakis Sawangan Selo SD SMP SMA PT 37 Gambar 17 Persentase tingkat penghasilan masyarakat tiap kecamatan di sekitar kawasan TNGMb

4.4 Zonasi Taman Nasional Gunung Merbabu

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, Taman Nasional TN dikelola berdasarkan sistem zonasi. Zonasi taman nasional adalah suatu proses pengaturan ruang di dalam taman nasional menjadi zona-zona. Zona taman nasional sendiri dapat diartikan sebagai wilayah di dalam kawasan TN yang dibedakan menurut fungsi dan kondisi ekologis, sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Zona di dalam kawasan TN minimal terdiri dari tiga zona, yaitu zona inti, zona rimba dan zona pemanfaatan. Zona di dalam kawasan TNGMb berdasarkan Rencana Pengelolaan Taman Nasional RPTN Gunung Merbabu tahun 2007-2026 dan peta perkembangan pengukuhan kawasan TNGMb, terdiri dari : 1 Zona Inti I, 2 Zona Inti II, 3 Zona rimba, 4 Zona Pemanfaatan, 5 Zona Tradisional, 6 Zona Rehabilitasi umum dan khusus, 7 Zona Religi, Budaya dan Sejarah. Berdasarkan zonasi elevasi Steenis 2006, zona inti I dan II merupakan wilayah yang berada pada zona pegunungan 1.600-2.400 mdpl dan zona sub alpin 2.500-4.000 mdpl. Zona inti I menempati puncak kerucut Gunung Merbabu yang secara fisiografis merupakan bentuk lahan bekas kawah, sedangkan zona inti II berada di bawah zona inti I yang merupakan sisa-sisa hutan alam dengan ekosistem hutan musim tropika pegunungan. Zona inti II memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi dibandingkan dengan zona lainnya. Zona rimba dan zona pemanfaatan berada dominan pada zona pegunungan 1.600-2.400 mdpl. Zona rimba berfungsi sebagai penyangga kelestarian zona inti dan juga berfungsi sebagai daerah jelajah satwa liar. Zona Pemanfaatan merupakan zona yang tidak berbatasan langsung dengan zona inti, dan dikembangkan untuk kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan, pariwisata alam serta penelitian dan pengembangan. Zona pemanfaatan di TNGMb terbagi menjadi dua bagian utama yaitu wisata alam dan jalur pendakian. 90 35 78 70 35 60 10 45 21 30 45 30 20 20 10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Ampel Candimulyo Getasan Pakis Sawangan Selo 500rb 500rb-1jt 1jt-2jt 2jt