Lahan Sesuai dan Tidak Sesuai
59 Tabel 18 Prediksi perubahan luas penggunaan lahan tiap zona periode tahun 2013
– 2025
Penggunaan Zona TNGMb
Daerah Lahan
Inti Rimba
Pemanfaatan Rehabilitasi
Penyangga 2013 2025 Perubahan 2013 2025 Perubahan 2013 2025 Perubahan 2013
2025 Perubahan 2013 2025 Perubahan
Htn 264
227 -37
991 826
-165 116
115 -1 1.380 1.218
-162 842
699 -142
Pmk 10
10 3
3 29
27 -2 1.923 2.082
159 Ldg
214 225
11 20
21 1
454 534
80 8.931 9.784 853
Rmp 463
406 -58
6 6
-1 115
55 -60
1 Smk
380 474
95 281
445 163
18 18
0 1.142 1.290 148
134 99
-35 Ltb
5 5
Kbnc 17
7 -10
104 100
-4 4.235 3.400 -835
60 Tabel 18 menunjukkan bahwa pada zona inti dan zona rehabilitasi,
diprediksi meningkatnya luas semak belukar diikuti dengan menurunnya luas hutan dan padang rumput. Pada zona rimba, pengurangan luas hutan lebih
dominan diikuti dengan peningkatan luas semak belukar. Zona pemanfaatan merupakan zona yang paling stabil, artinya diprediksi pada periode tahun 2013-
2025 tidak terdapat perubahan yang signifikan pada semua tipe penggunaan lahan. Pada daerah penyangga diprediksi terjadi dinamika perubahan penggunaan lahan
cukup signifikan. Perkebunan campuran diprediksi berkurang cukup besar yaitu 835 ha, diikuti dengan meningkatnya luas ladang sebesar 853 ha.
Perkebunan campuran pada tahun 2025 diprediksi mengalami penurunan luas yang paling besar yaitu seluas 849 ha atau berkurang 19 dibandingkan luas
tahun 2013. Pengurangan luas perkebunan campuran paling besar diprediksi masih terjadi di daerah penyangga. Prediksi penurunan luas yang kedua terbesar
adalah hutan yang luasnya berkurang 507 ha atau turun 14 dibandingkan tahun 2013. Pengurangan luas hutan diprediksi masih terus terjadi pada semua zona.
Pengurangan luas hutan terbesar diprediksi terjadi pada zona rimba dan zona rehabilitasi yang masing-masing seluas 160 ha.
Penggunaan lahan yang diprediksi mengalami peningkatan luas terbesar adalah ladang yang meningkat sebesar 944 ha atau meningkat 10 dari tahun
2013. Penambahan luas ladang paling besar diprediksi masih terjadi di daerah penyangga sebagai akibat dari peningkatan jumlah penduduk. Penambahan luas
terbesar berikutnya adalah semak belukar yang meningkat sebesar 371,6 ha atau seluas 19 dari tahun 2013. Peningkatan luas semak belukar diprediksi masih
terus terjadi di semua zona, namun yang paling besar berada di zona rimba dan zona rehabilitasi masing-masing seluas 140 ha.
Kecenderungan perubahan penggunaan penggunaan lahan pada tahun 2001, 2013 dan 2025 disajikan pada Gambar 38. Penggunaan lahan yang cenderung
mengalami peningkatan luas adalah ladang, permukiman dan semak belukar, sedangkan hutan, rumput dan perkebunan campuran cenderung mengalami
penurunan luas.
Gambar 38 Kecenderungan perubahan penggunaan lahan tahun 2001, 2013, dan prediksi 2025
Htn Pmk
Ldg Rmp
Smk Ltb
Kbnc 2001
4900 1797
8154 841
697 5
5683 2013
3593 1964
9619 584
1955 5
4356 2025
3085 2122
10564 467
2327 5
3507 2000
4000 6000
8000 10000
12000
Lu a
s h
a