10 sel tetangga, 4 seperangkat aturan transisi untuk menghitung perubahan sel state,
dan 5 waktu di mana semua sel state secara simultan diperbarui. Sistem CA biasanya terdiri dari empat elemen yaitu, piksel cell, kondisi
states, ketetanggaan neighborhood dan aturan rules. Sistem CA yang lebih modern,
telah mengembangkan
simulasi dengan
konsep kesesuaian
pengembangan development suitability dan probabilitas pengembangan development probability. Kriteria perubahan pada cell dengan derajat kesesuaian
tinggi akan dipilih paling pertama untuk berubah Jacob et al. 2008.
2.6 Kesesuaian Lahan
Lahan adalah suatu lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi, dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi potensi
penggunaannya. Kesesuian lahan adalah penggambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu. Inti evaluasi kesesuaian lahan
adalah membandingkan persyaratan yang diminta oleh tipe penggunaan lahan yang diterapkan dengan sifat-sifat atau kualitas lahan yang dimiliki oleh lahan
yang akan digunakan Sitorus 2004; Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007.
Penilaian kesesuaian lahan adalah pendekatan perencanaan yang dilakukan untuk menghindari konflik lingkungan akibat dari kompetesi
penggunaan lahan. Tujuan penilaian kesesuaian lahan adalah untuk membantu para pembuat kebijakan untuk menentukan lokasi atau pola lokasi yang tepat atau
untuk mencapai tujuan dari masing-masing stakeholder yang terlibat Yao 2006.
Kesesuaian lahan dapat dinilai untuk kondisi saat ini present atau setelah diadakan perbaikan improvement. Lebih spesifik lagi kesesuaian lahan
ditinjau dari sifat-sifat fisik lingkungannya, yang terdiri atas iklim, tanah, topografi, hidrologi danatau drainase sesuai untuk suatu usaha tani atau
komoditas tertentu yang produktif. Dalam menilai kesesuaian lahan ada beberapa cara, antara lain, dengan perkalian parameter, penjumlahan, atau menggunakan
hukum minimum yaitu mencocokkan matching antara kualitas lahan dan karakteristik lahan sebagai parameter dengan kriteria kelas kesesuaian lahan yang
telah disusun berdasarkan persyaratan penggunaan atau persyaratan tumbuh tanaman atau komoditas lainnya yang dievaluasi Djaenudin et al. 2011.
3 METODE
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Taman Nasional Gunung Merbabu dan daerah penyangganya. Secara geografis kawasan TNGMb terletak pada koordinat
110 2622 BT dan 7
2713 LS pada ketinggian permukaan mulai dari 1.200 sampai 3.142 mdpl Gambar 2. Secara administratif, kawasan Taman Nasional
Gunung Merbabu terletak di 3 tiga kabupaten yaitu Kabupaten Magelang 2.160 ha, Kabupaten Semarang 1.150 ha, dan Kabupaten Boyolali 2.415 ha.
Kawasan penyangga TNGMb didefinisikan sebagai desa-desa yang berbatasan
11 dengan kawasan TNGMb yaitu terdiri dari 39 desa Gambar 3. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013.
Gambar 2 Peta kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu
Gambar 3 Peta daerah penelitian
12
3.2 Jenis Data Penelitian
Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah data penggunaan lahan
hasil interpretasi citra satelit dan data verifikasi lapangan untuk menguji akurasi hasil interpretasi. Citra Landsat tahun 2001 dan 2013 didapatkan dengan cara
mengunduh dari United States Geological Survey USGS.
Data sekunder didapatkan dari beberapa instansi yang terkait. Data Rencana Pengelolaan Taman Nasional periode 2007-2026 diperoleh dari Balai Taman
Nasional Gunung Merbabu BTNGMb. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi dan Kabupaten diperoleh dari Kementerian Pekerjaan Umum Kemen
PU. Peta Rupa Bumi Indonesia diperoleh dari Badan Informasi Geospasial. Satuan Peta Tanah didapatkan dari Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian.
Data Potensi Desa diperoleh dari Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah P4W IPB.
3.3 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Peta Rupa Bumi Indonesia RBI skala 1 : 25.000, citra Landsat tahun 2001 dan tahun 2013, citra
Shuttle Radar Topographic Mission SRTM resolusi 90 meter, satuan peta tanah skala 1 : 50.000, peta curah hujan, data potensi desa Kabupaten Magelang,
Boyolali dan Semarang. Sedangkan alat yang digunakan adalah berupa seperangkat komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak ArcGIS, Idrisi,
Google Earth dan Microsoft Office.
3.4 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian terbagi dalam 4 bagian berdasarkan pada tujuan penelitian, yaitu : 1 menganalisis perubahan penggunaan lahan, 2 menganalisis
kesesuaian lahan berdasarkan sifat fisik lahan, 3 membangun model prediksi perubahan penggunaan lahan, dan 4 menyusun skenario pengendalian perubahan
penggunaan lahan.
Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1 poligon penggunaan lahan sebagai unit analisis penggunaan lahan, 2 satuan lahan
homogen sebagai unit analisis kesesuaian lahan berdasarkan sifat fisik, 3 raster sebagai unit analisis pemodelan prediksi penggunaan lahan untuk 12 tahun ke
depan, 4 kawasan TNGMb dan daerah penyangga TNGMb sebagai unit analisis skenario kebijakan pengendalian perubahan penggunaan lahan. Bagan alir
penelitian dan matriks hubungan antara tujuan, jenis data, sumber data teknik analisis dan keluaran, tertera pada Gambar 4 dan Tabel 1.