Customer Satsfaction Index Indeks Kepuasan Pelanggan Uji Chi Square

Kuadran ini menunjukkan elemen atau atribut-atribut yang tidak begitu penting oleh konsumen yang dilaksanakan sangat baik oleh pihak manajemen sebagai suatu yang mungkin sangat berlebihan.

3.5.5 Customer Satsfaction Index Indeks Kepuasan Pelanggan

Indeks Kepuasan Pelanggan IKP atau Customer Satisfaction Index CSI merupakan salah satu alat ukur yang dapat mendukung analisis IPA. CSI pelanggan juga alat ukur yang mampu merepresentasikan kepuasaan pelanggan secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari atribut produk. Tahapan pengukuran CSI terdiri dari empat tahapan perhitungan Stratford dalam Harnasari 2008 yaitu : 1. Menjumlahkan semua skor tingkat kepentingan rata-rata hasil perhitungan IPA dari tiap atribut 2. Menghitung persentase dari skor tingkat kepentingan rata-rata dengan total tingkat kepentingan rata-rata. Hasilnya adalah bobot skor tingkat kepentingan Weighted Importance Score 3. Mengalikan skor tingkat kinerja rata-rata dari perhitungan IPA dengan Weighted Importance Score hasilnya adalah bobot skor tingkat kinerja Weighted Satisfaction Score 4. Menjumlah semua Weighted Satisfaction Score yang hasilnya adalah Weight Average Total 5. Menghitung Customer satisfaction Index dari Weight Average Total dibagi dengan skor pada skala tertingi yaitu pada penelitian ini adalah skor yang nilainya lima 5 kemudian dikalikan dengan 100 persen. Tabel 6. Nilai indeks kriteria kepuasan konsumen Nilai Indeks Kriteria Kepuasan Konsumen 0,81 – 1,00 Sangat Puas 0,66 – 0,88 Puas 0,51 – 0,65 Cukup 0,35 – 0,50 Tidak Puas 0,00 – 0,34 Sangat Tidak Puas Sumber: Lontoh 2010

3.5.6 Uji Chi Square

Uji Chi Square khi kuadrat yaitu suatu metode pengujian untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap beberapa variabel yang diamati, sedangkan untuk tabelnya dinamakan tabel kontingensi. Pengujian khi kuadrat biasa digunakan untuk mengetahui frekuensi dua data observasi terhadap frekuensi data observasi yang diharapkan expected value. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui besarnya pengaruh suatu observasi terhadap observasi lainnya. Dalam penelitian ini, uji khi kuadrat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang terdapat pada karakteristik responden dengan proses pengambilan keputusan. Adapun rumus dalam mencari khi kuadrat hitung digunakan rumus berikut: ................................................................................................ 9 Keterangan: X 2 = Khi kuadrat Oj = Frekuensi observasi Ej = Frekuensi yang diharapkan Pada uji khi kuadrat, ditentukan hipotesis berikut: H = Tidak adanya hubungan antara karakteristik responden terhadap karakteristik proses pengambilan keputusan dalam konsumsi beras. H 1 = Adanya hubungan antara karakteristik responden terhadap karakteristik proses pengambilan keputusan dalam konsumsi beras. Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai khi kuadrat hitung dengan khi kuadrat tabel. Jika nilai khi kuadrat hitung lebih besar dari nilai khi kuadrat tabel maka Ho ditolak. Artinya, ada hubungan antara karakteristik responden dengan karakteristik proses pengambilan keputusan dalam konsumsi herbal. Sebaliknya, jika khi kuadrat hitung lebih kecil dari nilai khi kuadrat tabel maka H diterima. Artinya, tidak ada hubungan antara karakteristik responden dengan karakteristik proses pengambilan keputusan dalam konsumen.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN