Keterangan : 1.
Harga produk 2.
Pengenalan terhadap merek 3.
Daya tarik merek 4.
Tingkat kemudahan mengingat merek 5.
Keamanan kemasan produk 6.
Bentuk produk 7.
Variasi warna kemasan 8.
Variasi ukuran kemasan 9.
Kualitas rasa 10.
Kualitas aroma 11.
Kualitas warna 12.
Kandungan gizi
Gambar 12. Diagram kartesius importance performance analysis
1. Kuadran I Prioritas Tinggi
Pada kuadran I, atribut-atribut memiliki tingkat kepentingan yang tinggi tetapi memiliki tingkat kinerja yang dinilai rendah di bawah rata-rata oleh
konsumen. Hal ini berarti atribut-atribut pada kuadran I perlu diperhatikan secara khusus untuk dapat ditingkatkan kinerjanya sehingga kepuasan konsumen juga
akan meningkat. Hasil analisis menunjukkan atribut-atribut yang berada dalam kuadran ini adalah harga produk, kualitas warna, komposisi broken, kemudahan
mendapatkan dan keterseiaan produk.
Kuadran I Kuadran II
Kuadran III Kuadran IV
KinerjaKenyataan
K e
p e
n t
i n
g a
n
13. Komposisi broken 14. Kehalalan produk
15. Kualitas tahan lama 16. Keamanan mengkonsumsi
17. Kemudahan mendapatkan 18. Promosi yang diberikan
19. Kemudahan mendapatkan informasi 20. Ketersediaan produk
21. Keterangan label BPOM 22. Keterangan label halal
23. Fleksibel tersedia untuk segala usia 24. Kesesuaian rasa dan aroma
a. Harga produk
Berdasarkan hasil pengolahan data, variabel harga dinilai penting oleh konsumen dengan tingkat kepentingan dengan bobot sebesar 3.79 namun pada
kenyataannya belum memberikan kepuasan dengan tingkat kenyataan sebesar 3.3. Harga merupakan faktor utama yang sangat diperhatikan sebelum konsumen
memutuskan untuk membeli beras. Beras merupakan kebutuhan pokok, sehingga intensitas pembeliaannya dilakukan rutin oleh konsumen dan pemasar diupayakan
untuk menyeimbangi harga beras agar konsumen merasa puas. b.
Kualitas warna Maraknya berita pada televisi yang pernah menyatakan banyak beras
dioplos dengan memberikan pemutih. Hal tersebut juga mempengaruhi responden dalam memutuskan pembelian beras dan menganggap penting variabel kualitas
warna dengan tingkat kepentingan sebesar 3.92 sedangkan pada kenyataannya responden belum merasa puas dengan tingkat kenyataan sebesar 3.5. Hal tersebut
menunjukkan kemungkinan adanya perubahan warna produk pada saat konsumen mencuci atau memasak produk beras yang mereka beli.
c. Kemudahan mendapatkan
Atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang juga dinilai cukup tinggi oleh konsumen yaitu sebesar 3.91, sedangkan tingkat kinerjanya memiliki nilai
sebesar 3.54. Hal ini menunjukkan bahwa pada kepuasan pada atribut ini belum cukup dirasakan oleh konsumen dalam kemudahan mendapatkan produk. Adapun
atribut ini dinilai penting karena apabila semakin mudah didapat maka semakin mudah dikonsumsi sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan cepat.
Oleh karena itu, atribut pelayanan ini perlu diperhatikan dalam hal ketersediaan produknya diberbagai tempat untuk dapat meningkatkan kepuasan konsumen.
d. Ketersediaan produk
Atribut ini memiliki tingkat kepentingan sebesar 3.9 dan tingkat kinerja dengan nilai sebesar 3.43. Ketersediaan produk yang dinilai kurang memuaskan
oleh konsumen berarti termasuk dalam barang langka atau barang yang sulit didapatkan. Kelangkaan yang terjadi cenderung akan mempengaruhi tingkat harga
produk tersebut. Jika produk sudah sulit didapatkan, maka harga yang ditetapkan akan semakin tinggi. Hal ini tentunya juga akan mempengaruhi pola konsumsi
bagi konsumen dalam memilih beras untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, atribut ini juga perlu diperhatikan untuk dapat meningkatkan kinerja produk
dalam hal pelayanan dan kepuasan konsumen. e. Komposisi broken patah beras
Atribut ini memiliki tingkat kepentingan sebesar 3.92 dan tingkat kinerja dengan nilai 3.48. Komposisi broken dinilai penting oleh konsumen namun
memiliki nilai kinerja yang dianggap kurang memuaskan. Hal tersebut dikarenakan bahwa pada kenyataanya kandungan komposisi broken yang
tercantum pada kemasan tidak sesuai dengan kenyataannya dan banyak beras yang sudah patah.
2. Kuadran II Pertahankan