3.40 Uji Chi Square X

terhadap rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat kinerja produk beras dapat dilihat pada tabel 28. Tabel 28. Perhitungan rata-rata dari penilaian tingkat kepentingan dan kenyataan atribut produk beras Atribut Bobot Kepentingan Yi Bobot Kenyataan Xi Y X Harga Harga produk 379 330 3.79 3.30 Merek Pengenalan terhadap merek 322 342 3.22 3.42 Daya tarik merek 333 345 3.33 3.45 Kemudahan mengingat merek 342 359 3.42 3.59 Desain Keamanan kemasan produk 403 384 4.03 3.84 Bentuk produk 324 339 3.24 3.39 Variasi warna kemasan 312 340

3.12 3.40

Variasi ukuran kemasan 336 352 3.36 3.52 Keterangan pada label produk BPOM 412 376 4.12 3.76 Label halal dari MUI 399 370 3.99 3.70 Kualitas Kualitas rasa 415 378 4.15 3.78 Kualitas aroma 399 360 3.99 3.60 Kualitas warna 392 350 3.92 3.50 Kandungan gizi 427 376

4.27 3.76

Komposisi broken 392 348 3.92 3.48 Jaminan Kehalalan produk 394 376 3.94 3.76 Kualitas tahan lama 391 367 3.91 3.67 Keamanan mengkonsumsi 402 372 4.02 3.72 Fleksibel untuk segala usia 407 390 4.07 3.90 Kesesuaian rasa aroma 422 358 4.22 3.58 Pelayanan Kemudahan mendapatkan 391 354 3.91 3.54 Promosi yang diberikan 351 311 3.51 3.11 Kemudahan informasi 349 325 3.49 3.25 Ketersediaan produk 390 343 3.90 3.43 Total 90.84 85.45 Rata – rata 3.79 3.56 Pada tabel 28 dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat kenyataan dari atribut produk beras dengan bobot sebesar 3.56, nilai ini lebih rendah dibandingakan dengan rata-rata tingkat kepentingannya yaitu sebesar 3.79. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen beras di Carrefour Permata Hijau telah merasa puas selama mengkonsumsi produk beras yang mereka beli. Perhitungan tingkat kepentingan pada tabel 28 menunjukkan bahwa atribut yang memiliki nilai tertinggi dari konsumen beras adalah kandungan gizi pada atribut kualitas dengan nilai rata-rata tingkat kepentingan sebesar 4.27. Sedangkan untuk atribut yang memiliki nilai rata-rata tingkat kepentingan paling rendah adalah variasi warna kemasan pada atribut desain sebesar 3.12. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan gizi dinilai paling penting oleh sebagian konsumen beras di Carrefour Permata Hijau. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumen menganggap beras bukan hanya sebagai panganan pokok tetapi juga sebagai pemenuhan gizi mereka. Selain itu, variasi warna kemasan pada atribut desain dinilai kurang dipentingkan oleh sebagian besar konsumen beras karena konsumen lebih mengutamakan kualitas dan kandungan gizinya, bukan pada kemasannya sehingga dapat dirasakan langsung oleh konsumen. Pada perhitungan tingkat kenyataan dalam tebel 28 dapat dijelaskan pula atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah fleksibel untuk segala usia pada atribut jaminan dengan nilai rata-rata tingkat kenyataannya sebesar 3.90, sedangkan untuk atribut yang memiliki nilai rata-rata tingkat kenyataan paling rendah adalah promosi yang diberikan pada atribut pelayanan dengan nilai rata-rata sebesar 3.11. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa fleksibelitas untuk segala usia dinilai memiliki tingkat kenyataan atau kinerja yang paling baik dari keseluruhan atribut sehingga memberikan kepuasan bagi konsumen beras. Atribut yang dinilai kurang baik atas kinerjanya atau kurang memberikan kepuasan yaitu promosi yang diberikan. Hal ini menunjukkan masih kurangnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh pelaku usaha atau pemasar produk beras. Atribut ini perlu menjadi perhatian dan bahan pertimbangan untuk digunakan sebagai acuan dalam rangka perbaikan kualitas pelayanan bagi pelaku usaha.

4.4.2 Analisis Kuadran Importance Performance Analysis Produk Beras

Pengukuran IPA dijabarkan kedalam diagram kartesius yang tersaji pada Gambar 12. Berdasarkan penilaian rata-rata pada Tabel 28, diperoleh nilai-nilai X dan Y. Nilai-nilai X dan Y digunakan untuk mendapatkan grand mean sebagai sumbu perpotongan untuk empat kuadran pada diagram kartesius IPA. Sumbu X merupakan nilai rataan tingkat kinerja dan sumbu Y merupakan nilai rataan tingkat kepentingan. Untuk mengetahui secara jelas penempatan dari atribut- atribut produk beras yang akan dianalisis, maka atribut-atribut tersebut dikelompokkan berdasarkan empat kuadran dalam diagram kartesius IPA. Keterangan : 1. Harga produk 2. Pengenalan terhadap merek 3. Daya tarik merek 4. Tingkat kemudahan mengingat merek 5. Keamanan kemasan produk 6. Bentuk produk 7. Variasi warna kemasan 8. Variasi ukuran kemasan 9. Kualitas rasa 10. Kualitas aroma 11. Kualitas warna 12. Kandungan gizi Gambar 12. Diagram kartesius importance performance analysis

1. Kuadran I Prioritas Tinggi

Pada kuadran I, atribut-atribut memiliki tingkat kepentingan yang tinggi tetapi memiliki tingkat kinerja yang dinilai rendah di bawah rata-rata oleh konsumen. Hal ini berarti atribut-atribut pada kuadran I perlu diperhatikan secara khusus untuk dapat ditingkatkan kinerjanya sehingga kepuasan konsumen juga akan meningkat. Hasil analisis menunjukkan atribut-atribut yang berada dalam kuadran ini adalah harga produk, kualitas warna, komposisi broken, kemudahan mendapatkan dan keterseiaan produk. Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV KinerjaKenyataan K e p e n t i n g a n 13. Komposisi broken 14. Kehalalan produk 15. Kualitas tahan lama 16. Keamanan mengkonsumsi 17. Kemudahan mendapatkan 18. Promosi yang diberikan 19. Kemudahan mendapatkan informasi 20. Ketersediaan produk 21. Keterangan label BPOM 22. Keterangan label halal 23. Fleksibel tersedia untuk segala usia 24. Kesesuaian rasa dan aroma a. Harga produk Berdasarkan hasil pengolahan data, variabel harga dinilai penting oleh konsumen dengan tingkat kepentingan dengan bobot sebesar 3.79 namun pada kenyataannya belum memberikan kepuasan dengan tingkat kenyataan sebesar 3.3. Harga merupakan faktor utama yang sangat diperhatikan sebelum konsumen memutuskan untuk membeli beras. Beras merupakan kebutuhan pokok, sehingga intensitas pembeliaannya dilakukan rutin oleh konsumen dan pemasar diupayakan untuk menyeimbangi harga beras agar konsumen merasa puas. b. Kualitas warna Maraknya berita pada televisi yang pernah menyatakan banyak beras dioplos dengan memberikan pemutih. Hal tersebut juga mempengaruhi responden dalam memutuskan pembelian beras dan menganggap penting variabel kualitas warna dengan tingkat kepentingan sebesar 3.92 sedangkan pada kenyataannya responden belum merasa puas dengan tingkat kenyataan sebesar 3.5. Hal tersebut menunjukkan kemungkinan adanya perubahan warna produk pada saat konsumen mencuci atau memasak produk beras yang mereka beli. c. Kemudahan mendapatkan Atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang juga dinilai cukup tinggi oleh konsumen yaitu sebesar 3.91, sedangkan tingkat kinerjanya memiliki nilai sebesar 3.54. Hal ini menunjukkan bahwa pada kepuasan pada atribut ini belum cukup dirasakan oleh konsumen dalam kemudahan mendapatkan produk. Adapun atribut ini dinilai penting karena apabila semakin mudah didapat maka semakin mudah dikonsumsi sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan cepat. Oleh karena itu, atribut pelayanan ini perlu diperhatikan dalam hal ketersediaan produknya diberbagai tempat untuk dapat meningkatkan kepuasan konsumen. d. Ketersediaan produk Atribut ini memiliki tingkat kepentingan sebesar 3.9 dan tingkat kinerja dengan nilai sebesar 3.43. Ketersediaan produk yang dinilai kurang memuaskan oleh konsumen berarti termasuk dalam barang langka atau barang yang sulit didapatkan. Kelangkaan yang terjadi cenderung akan mempengaruhi tingkat harga produk tersebut. Jika produk sudah sulit didapatkan, maka harga yang ditetapkan akan semakin tinggi. Hal ini tentunya juga akan mempengaruhi pola konsumsi bagi konsumen dalam memilih beras untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, atribut ini juga perlu diperhatikan untuk dapat meningkatkan kinerja produk dalam hal pelayanan dan kepuasan konsumen. e. Komposisi broken patah beras Atribut ini memiliki tingkat kepentingan sebesar 3.92 dan tingkat kinerja dengan nilai 3.48. Komposisi broken dinilai penting oleh konsumen namun memiliki nilai kinerja yang dianggap kurang memuaskan. Hal tersebut dikarenakan bahwa pada kenyataanya kandungan komposisi broken yang tercantum pada kemasan tidak sesuai dengan kenyataannya dan banyak beras yang sudah patah.

2. Kuadran II Pertahankan

Pada kuadran II atribut-atribut dinilai penting dan telah memiliki kinerja yang dinilai baik. Kinerja atribut yang berada pada kuadran ini perlu dipertahankan karena atribut-atribut tersebut merupakan atribut yang unggul menurut konsumen. Adapun atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah keamanan kemasan produk, kualitas rasa, kualitas aroma, kandungan gizi, keterangan label halal, kualitas tahan lama, keamanan mengkonsumsi, keterangan label BPOM, fleksibel untuk segala usia dan kesesuaian rasa dan aroma. a. Keamanan kemasan produk Keamanan kemasan produk dinilai penting oleh responden dan atribut ini telah memberikan tingkat kepuasan dengan nilai sebesar 4.03 dan tingkat kinerja yang baik sebesar 3.84. Oleh karena itu, pada atribut ini harus tetap dipertahankan kinerjanya agar keamanan kemasan produk tetap terjaga dan memberikan kepuasan konsumen yang maksimal dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. b. Kualitas rasa Atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang dinilai tinggi sebesar 4.2 dan tingkat kinerja yang baik sebesar 3.78. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas rasa secara keseluruhan telah memberikan kepuasan yang cukup besar yang dirasakan oleh konsumen. Keberadaan atribut ini pada kuadran II mengharuskan pelaku usaha untuk dapat mempertahankan kinerjanya sehingga kualitas rasa tetap memberikan kepuasan atau lebih memuaskan bagi konsumen dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. c. Kualitas aroma Atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang dinilai tinggi sebesar 4 dan tingkat kinerja yang baik sebesar 3.6. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas aroma secara keseluruhan telah memberikan kepuasan yang cukup besar yang dirasakan oleh konsumen. Keberadaan atribut ini pada kuadran II mengharuskan pelaku usaha untuk dapat mempertahankan kinerjanya sehingga kualitas produk tetap memberikan kepuasan atau lebih memuaskan bagi konsumen dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. d. Kandungan gizi Atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang dinilai paling tinggi diantara atribut lainnya yaitu sebesar 4.27 dan tingkat kinerja dengan nilai sebesar 3.26. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi yang terkandung dalam beras dinilai penting oleh konsumen dan telah memuaskan konsumen dilihat dari tingkat kinerjanya yang dinilai baik. Oleh karena itu pada atribut ini perlu dipertahankan kinerjanya agar kualitas produk tetap terjaga dan memberikan kepuasan konsumen yang maksimal dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. e. Keterangan label halal pada produk Kehalalan dari suatu produk merupakan hal penting yang harus diperhatikan dan dipertahankan oleh pelaku usaha. Atribut ini memiliki nilai kepentingan sebesar 3.99 dan nilai kinerjanya sebesar 3.7. Pada kenyataannya atribut ini telah dirasakan puas oleh konsumen karena dapat memberikan jaminan atas kehalalan produk sehingga dipercaya oleh konsumen untuk dikonsumsi. f. Kualitas tahan lama Kualitas tahan lama ini mencakup lamanya waktu terhadap ketahanan suatu produk yang dinilai penting karena dapat menunjukkan masih layak atau tidaknya beras tersebut unuk dikonsumsi. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kepentinganya dengan nilai sebesar 3.9 sedangkan tingkat kinerjanya dengan nilai sebesar 3.67. Dari nilai tersebut dapat diartikan bahwa kualitas tahan lama merupakan hal yang penting dan telah mampu memberikan jaminan atas ketahanan beras terhadap perubahan terhadap tekstur, warna, dan bau sehingga perlu dipertahankan kinerjanya agar dapat menjaga atau meningkatkan kepuasan konsumen dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. g. Keamanan mengkonsumsi Keamanan mengkonsumsi berkenaan dengan jaminan bahwa produk beras aman dan baik untuk dikonsumsi konsumen seperti terhindar dari bahan campuran berbahaya antara lain pemutih dan aroma buatan. Atribut ini dinilai penting dan telah memuaskan konsumen berdasarkan nilai kepentingan dan kinerjanya, yaitu sebesar 4.02 dan 3.72. Hal ini menunjukkan bahwa atribut ini perlu dipertahankan untuk dapat menjaga atau meningkatkan kepuasan konsumen yang maksimal dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. h. Keterangan label BPOM Keterangan label BPOM Badan Pemeriksa Obat dan Makanan dari suatu produk merupakan hal penting yang harus diperhatikan dan dipertahankan oleh pelaku usaha. Atribut ini memiliki nilai kepentingan sebesar 4.12 dan nilai kinerjanya sebesar 3.76. Pada kenyataannya atribut ini telah dirasakan puas oleh konsumen karena dapat memberikan jaminan keamanan sehingga dipercaya oleh konsumen untuk dikonsumsi. i. Fleksibel tersedia untuk segala usia Atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi yaitu sebesar 4.07 dan tingkat kinerja dengan nilai sebesar 3.9. Hal ini menunjukkan bahwa fleksibelitas untuk segala usia dinilai penting oleh konsumen dan telah memuaskan konsumen dilihat dari tingkat kinerjanya yang dinilai baik. Oleh karena itu, pada atribut ini perlu dipertahankan kinerjanya agar kualitas produk tetap terjaga dan memberikan kepuasan konsumen yang maksimal dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. j. Kesesuaian rasa dan aroma Kesesuaian rasa dan aroma merupakan atribut yang dianggap penting oleh responden. Atribut ini memiliki nilai kepentingan sebesar 4.22 dan tingkat kinerja sebesar 3.58. Hal ini menunjukkan bahwa kesesuaian rasa dan aroma telah memuaskan konsumen dilihat dari tingkat kinerjanya yang dinilai baik. Oleh karena itu, pada atribut ini perlu dipertahankan kinerjanya agar kualitas produk tetap terjaga dan memberikan kepuasan konsumen yang maksimal dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. k. Kualitas tahan lama Atribut ini memiliki tingkat kepentingan sebesar 3.9 dan tingkat kinerja sebesar 3.67. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas tahan lama telah memuaskan konsumen dilihat dari tingkat kinerjanya yang dinilai baik. Oleh karena itu, pada atribut ini perlu dipertahankan kinerjanya agar kualitas tahan lana tetap terjaga dan memberikan kepuasan konsumen yang maksimal dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya.

3. Kuadran III Prioritas Rendah

Pada kuadran III, atribut-atribut memiliki tingkat kepentingan yang relatif rendah dan tingkat kinerja yang relatif kurang baik. Atribut-atribut ini tidak terlalu diperhatikan dan dinilai tidak terlalu penting oleh konsumen. Adapun atribut- atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah pengenalan terhadap merek, daya tarik merek, bentuk produk, variasi warna kemasan, variasi ukuran kemasan, promosi yang diberikan dan kemudahan mendapatkan informasi. a. Pengenalan terhadap merek Merek merupakan identitas yang terdapat pada suatu produk untuk memberikan ciri berbeda terhadap produk lain. Merek yang terkenal dan mudah diingat oleh konsumen dapat memudahkan mereka untuk mencarinya. Pengenalan terhadap merek penting dilakukan agar konsumen dapat mencari produk yang mereka maksud dengan mudah. Atribut ini memiliki tingkat kepentingan sebesar 3.22 dan tingkat kinerja sebesar 3.42. Hal tersebut menjelaskan bahwa atribut pengenalan terhadap merek dianggap tidak terlalu penting dan memberikan kepuasan yang biasa saja. Tetapi hal ini perlu untuk dilakukan agar konsumen tidak salah membeli produk yang mereka inginkan mengingat begitu banyak merek beras yang beredar dipasaran. b. Daya tarik merek Daya tarik merek merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki suatu produk yang dapat menarik konsumen. Produsen dan pelaku usaha pada umumnya sangat memperhatikan hal ini agar produk lebih cepat diterima dan diingat konsumen, namun atribut ini dinilai kurang penting oleh konsumen karena memiliiki nilai kepentingan di bawah rata-rata total dengan nilai sebesar 3.33. Selain itu, atribut ini juga memiliki nilai kinerja yang kurang baik dengan nilai sebesar 3.45. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen tidak terlalu menganggap penting daya tarik merek beras dan memberikan kepuasan yang biasa saja. Akan tetapi hal ini tetap perlu diperhatikan karena bisa saja dengan adanya daya tarik merek yang tinggi maka akan lebih mudah bagi konsumen dalam mengenali merek produk tersebut sehingga tertarik untuk melakukan pembelian. c. Bentuk produk Bentuk produk beras yang bervariasi seperti bulat atau oval terjadi karena faktor genetik namun dapat juga terjadi oleh buatan manusia dengan menggunakan alat tertentu. Atribut ini memiliki tingkat kepentingan sebesar 3.24 dan tingkat kinerja sebesar 3.39 dan dinilai kurang penting oleh responden karena rasa dan kandungan gizi dianggap lebih penting oleh mereka. Hal tersebut menyebabkan atribut ini berasa pasa kuadran III. d. Variasi warna kemasan Setiap produk yang dipasarkan pasti memiliki variasi baik bentuk dan warna kemasan produk yang berbeda-beda agar dapat menarik konsumen dan memberikan ciri tertentu. Atribut ini memiliki nilai kepentingan sebesar 3.12 dan nilai kinerja sebesar 3.4. Hal ini menunjukkan bahwa variasi warna kemasan produk dinilai tidak terlalu dipentingkan dam oleh konsumen. Desain kemasan produk dari segi warna menjadi atribut yang tidak terlalu diperhatikan karena konsumen lebih mementingkan manfaat yang terkandung dalam produk tersebut. Kinerja yang dirasakan kurang baik menjadikan atribut ini berada pada kuadran III. e. Variasi ukuran kemasan Variasi ukuran kemasan dalam packaging yang berbeda-beda pada beras dapat memudahkan responden untuk memilih urukan yang sesuai dengan keinginannya. Atribut ini memiliki tingkat kepentingan dengan nilai sebesar 3.4 dan tingkat kinerja dengan nilai sebesar 3.52. Fokus pada rasa dan kandungan gizi menjadikan ukuran ini kurang terlalu dipentingkan dan diperhatikan oleh konsumen. Berapapun ukuran kemasanya bukan menjadi masalah dan tetap dikonsumsi oleh konsumen selama produk tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Nilai kinerja yang juga relatif rendah cenderung menjadikan atribut ini berada pula pada kuadran III. f. Promosi yang diberikan Promosi merupakan aspek penting dalam dunia pemasaran yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan penjualan produsen. Atribut ini memiliki tingkat kepentingan sebesar 3.51 dan tingkat keinerja sebesar 3.11. Pada hal ini responden kurang menganggap penting atribut promosi sehingga berada pada kuadran III. Namun untuk meningkatkan jumlah penjualan, sebaiknya promosi perlu dilakukan misalnya dengen memberikan potongan harga, beli satu gratis satu maupun berbagai promosi lain yang dapat dilakukan.

4. Kuadran IV Berlebihan

Pada kuadran IV, atribut-atribut termasuk dalam kriteria berlebihan. Hal ini dikarenakan penilaian terhadap atribut-atribut kurang dipentingkan karena memiliki nilai kepentingan rendah atau di bawah rata-rata tetapi tingkat kinerjanya sudah memuaskan konsumen sehingga berada pada kuadran ini. Tingkat kepentingan rendah ini menyebakan atribut-atribut jarang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih herbal. Atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah tingkat kemudahan mengingat merek. a. Tingkat kemudahan mengingat merek Atribut ini memiliki tingkat kepentingan dengan nilai sebesar 3.42 dan tingkat kinerja sebesar 3.59. Hal ini berarti bahwa tingkat kemudahan mengingat merek telah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen walaupun pada atribut ini kurang dipentingkan oleh konsumen.

4.4.3 Customer Satisfaction Index CSI

Customer Satisfaction Index CSI atau Indeks Kepuasan Pelanggan digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen secara keseluruhan dari penilaian atribut-atribut produk. Indeks Kepuasan Pelanggan diperlukan sebagai acuan bagi perusahaan atau pelaku usaha untuk menetapkan sasaran dimasa mendatang yang berkaitan dengan kebutuhan riset tentang kepuasan pelanggan yang berkelanjutan sebagai respon terhadap perubahan perilaku pada konsumen. Tabel . menunjukkan cara perhitungan untuk mendapatkan nilai tingkat kepuasan atau Customer Satisfaction Index CSI dari responden beras di Carrefour Permata Hijau. Skor rataan tingkat kepentingan digunakan untuk mengetahui nilai Importance Weighted Factor dari setiap atribut yang digunakan dalam penelitian ini. Nilai Importance Weighted Factor dari setiap atribut yang dinyatakan dalam persentase tersebut akan dikalikan dengan nilai rataan tingkat pelaksanaan sehingga didapatkan nilai weighted score. Keseluruhan weighted score dari setiap atribut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai weighted total. Nilai weighted total yang didapatkan kemudian dibagi dengan 5 karena dalam penelitian ini menggunakan skala likert untuk kemudian dikalikan dengan 100 persen sehingga dapat diketahui nilai tingkat kepuasan pelanggan yang dicari. Data hasil perhitungan menunjukkan bahwa weighted total bernilai 3,93 atau jika dinyatakan dalam persen setelah dibagi dengan 5 adalah sebesar 78,60 persen. Nilai 78,60 persen ini berada pada kelas interval 0,66 – 0,80 yang menyatakan kelas interval puas. Hal ini memberikan definisi bahwa setiap responden yang membeli produk beras di Crrefour Permata Hijau telah merasa puas atas atribut produk yang diberikan. Tabel 29. Hasil perhitungan Customer Satisfaction Index CSI Atribut Y X Importance Weighted Factor Weighted Score Harga Harga produk 3.79 3.30 0.05 0.15 Merek Pengenalan terhadap merek 3.22 3.42 0.04 0.13 Daya tarik merek 3.33 3.45 0.04 0.14 Tingkat kemudahan mengingat merek 3.42 3.59 0.04 0.15 Desain Keamanan kemasan produk 4.03 3.84 0.05 0.19 Bentuk produk 3.24 3.39 0.04 0.13 Variasi warna kemasan 3.1 3.4 0.04 0.13 Variasi ukuran kemasan 3.4 3.52 0.04 0.14 Keterangan pada label produk BPOM 4.12 3.76 0.05 0.19 Label halal dari MUI 4.00 3.70 0.05 0.18 Kualitas Kualitas rasa 4.15 3.78 0.05 0.19 Kualitas aroma 3.99 3.60 0.05 0.17 Lanjutan tabel 29 Atribut X Y Importance Weighted Factor Weighted Score Kualitas warna 3.92 3.50 0.05 0.17 Kandungan gizi 4.30 3.76 0.05 0.19 Komposisi broken 3.90 3.48 0.05 0.17 Jaminan Kehalalan produk 3.94 3.76 0.05 0.18 Kualitas tahan lama 3.91 3.67 0.05 0.17 Keamanan mengkonsumsi 4.02 3.72 0.05 0.18 Fleksibel tersedia untuk segala usia 4.07 3.90 0.05 0.19 Kesesuaian rasa aroma 4.22 3.58 0.05 0.18 Pelayanan Kemudahan mendapatkan 3.90 3.54 0.05 0.17 Promosi yang diberikan 3.51 3.11 0.04 0.13 Kemudahan mendapatkan informasi 3.50 3.25 0.04 0.14 Ketersediaan produk 3.90 3.43 0.05 0.16 Jumlah 82.55 85.45 1.10 3.93 Rata – rata 3.79 3.56 CSI = 3.93 x 100 5 = 78.60

4.5. Uji Chi Square X

2 Uji Chi Square X 2 dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara karakteristik responden dengan proses pengambilan keputusan konsumen. Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan rata-rata per bulan, sedangkan proses pengambilan keputusan konsumen terdiri atas lima tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan pasca pembelian. tabel 30 dibawah ini merupakan hasil pengujian yang memuat nilai Chi Square untuk tiap karakteristik responden dan proses pengambilan keputusan konsumen beras di Carrefour Permata Hijau. Tabel 30. Hasil uji Chi Square karakteristik responden dan proses pengambilan keputusan konsumen beras Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Pasca Pembelian Jenis kelamin 4.871 3.049 2.870 5.804 3.304 1.961 1.872 Usia 16.298 15.492 9.566 20.351 14.629 9.559 4.658 Pendidikan 10.926 10.639 9.148 8.076 10.221 9.546 7.544 Pekerjaan 15.667 28.698 21.915 17.025 16.616 11.543 8.772 Pendapatan per bulan 22.579 15.246 9.698 21.705 49.764 8.764 11.627 Berdasarkan tabel 30 dapat dilihat ada dan tidaknya perbedaan karakteristik responden dengan proses pengambilan keputusan konsumen beras. Hasil analisis dalam tabel tersebut menunjukkan bahwa karakteristik responden yang meliputi usia dan pendapatan per bulan memiliki nilai Chi Square hitung yang lebih besar dari nilai Chi Square tabelnya dalam keputusan pembelian. Dari hasil tersebut dapat dibuktikan bahwa ada perbedaan antara karakteristik responden dengan proses pengambilan keputusan konsumen herbal. Hal ini juga menunjukkan bahwa adanya perbedaan pada karakteristik responden tersebut terjadi pada tahap-tahap tertentu. Pada karakteristik usia terdapat perbedaan yang cukup signifikan terhadap pihak yang mempengaruhi konsumen dalam kengkonsumsi dan pengeluaran perbulan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai X 2 hitungnya yang lebih besar dari X 2 tabel yang masing-masing bernilai 20.351 dan 16.919 untuk pihak yang mempengaruhi serta 14.692 dan 12.592 untuk pengeluaran perbulan. Pada pendapatan perbulan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pihak yang mempengaruhi dan pengeluaran perbulan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai X 2 hitungnya yang lebih besar dari X 2 tabel yang masing-masing bernilai 21.705 dan 21.026 untuk pihak yang mempengaruhi serta 49.764 dan 15.507 untuk pengeluaran perbulan. Selain itu, hasil analisis pada tabel 30 juga menunjukkan bahwa karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan per bulan memiliki nilai Chi Square hitung yang lebih kecil dari nilai chi square tabelnya terhadap proses pengambilan keputusan konsumen beras. Hal ini membuktikan bahwa karakteristik responden tidak memiliki perbedaan terhadap proses pengambilan keputusan konsumen beras. Artinya, tidak ada perbedaan dalam tiap karakteristik responden untuk mengkonsumsi beras dalam proses pengambilan keputusan konsumen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan karakteristik responden dengan proses pengambilan keputusan konsumen beras tersebut dikarenakan karakteristik responden yang beragam memiliki persepsi dan pertimbangan yang berbeda-beda pada tahap-tahap tertentu dalam proses pengambilan keputusan konsumen, yaitu pada tahap keputusan pembelian. Sedangkan tidak adanya perbedaan antara karakteristik responden terhadap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif dan pasca pembelian dikarenakan pada proses tersebut konsumen melakukan proses secara umum sehingga dengan berbagai karakteristik responden akan sama dalam melakukan proses tersebut. Untuk memudahkan pemahaman analisis uji chi square, berikut disajikan rangkuman hasil analisis Chi Square dalam tabel 31. Tabel 31. Rangkuman hasil analisis uji Chi-Square keterkaitan antara karakteristik responden dengan proses pengambilan keputusan konsumen No Hubungan X 2 hitung X 2 tabel, 5 Interpretasi 1 Jenis kelamin – manfaat 4.817 9.488 Tidak ada beda

2 Jenis kelamin – sumber informasi

3.049 9.488 Tidak ada beda 3 Jenis kelamin – pertimbangan utama 2.870 7.815 Tidak ada beda

4 Jenis kelamin – pihak yang mempengaruhi

5.804 7.815 Tidak ada beda 5 Jenis kelamin – pengeluaran per bulan 3.304 5.992 Tidak ada beda

6 Jenis kelamin – perasaan setelah mengkonsumsi

1.961 5.992 Tidak ada beda 7 Jenis kelamin – sikap terhadap kenaikkan harga 1.872 5.992 Tidak ada beda

8 Usia – manfaat

16.298 21.021 Tidak ada beda 9 Usia – sumber informasi 15.492 21.021 Tidak ada beda 10 Usia – pertimbangan utama 9.566 16.919 Tidak ada beda 11 Usia – pihak yang mempengaruhi 20.351 16.919 Ada beda 12 Usia – pengeluaran per bulan 14.692 12.592 Ada beda 13 Usia – perasaan setelah mengkonsumsi 9.559 12.592 Tidak ada beda 14 Usia – sikap terhadap kenaikkan harga 4.658 12.592 Tidak ada beda 15 Pendidikan – manfaat 10.926 26.296 Tidak ada beda 16 Pendidikan – sumber informasi 10.639 26.296 Tidak ada beda 17 Pendidikan – pertimbangan utama 9.148 21.026 Tidak ada beda 18 Pendidikan – pihak yang mempengaruhi 8.076 21.026 Tidak ada beda 19 Pendidikan – pengeluaran per bulan 10.221 15.507 Tidak ada beda

20 Pendidikan – perasaan setelah mengkonsumsi

9.546 15.507 Tidak ada beda 21 Pendidikan – sikap terhadap kenaikkan harga 7.544 15.507 Tidak ada beda 22 Pekerjaan – manfaat 15.667 41.337 Tidak ada beda 23 Pekerjaan – sumber informasi 28.698 41.337 Tidak ada beda 24 Pekerjaan – pertimbangan utama 21.915 32.671 Tidak ada beda Lanjutan tabel 31. No Hubungan X 2 hitung X 2 tabel, 5 Interpretasi 25 pekerjaan – pihak yang mempengaruhi 17.025 32.671 Tidak ada beda 26 Pekerjaan – pengeluaran per bulan 16.616 23.685 Tidak ada beda 27 Pekerjaan – perasaan setelah mengkonsumsi 11.543 23.685 Tidak ada beda 28 Pekerjaan – sikap terhadap kenaikkan 8.772 23.685 Tidak ada beda 29 Pendapatan per bulan – manfaat 22.579 26.296 Tidak ada beda 30 Pendapatan per bulan – sumber informasi 15.246 26.296 Tidak ada beda

31 Pendapatan per bulan – pertimbangan utama

9.698 21.026 Tidak ada beda 32 Pendapatan per bulan – pihak yang mempengaruhi 21.705 21.026 Ada beda

33 Pendapatan per bulan – pengeluaran per bulan

49.764 15.507 Ada beda

34 Pendapatan per bulan – perasaan setelah mengkonsumsi

8.764 15.507 Tidak ada beda 35 Pendapatan per bulan – sikap terhadap kenaikkan harga 11.627 15.507 Tidak ada beda

4.6 Implikasi Manajerial